Pacar pemain nomor 1 dunia Jannik Sinner: 'Teman-teman kami mengkhianati kami'

Pacar Jannik Sinner, Anna Kalinskaya baru saja membuat pengakuan yang menggemparkan dunia tenis, dengan mengungkap konspirasi gelap di balik hukuman doping terhadap pemain tenis nomor 1 dunia.

Pacar Jannik Sinner membuat pengakuan mengejutkan

Pada tanggal 15 Februari, Badan Antidoping Dunia (WADA) mengumumkan larangan tiga bulan terhadap pemain tenis nomor 1 dunia Jannik Sinner karena dinyatakan positif menggunakan zat terlarang.

Secara spesifik, petenis berusia 23 tahun itu dilarang bertanding dari 9 Februari hingga 5 April 2025, dan ia juga absen dari 4 turnamen Masters, termasuk Indian Wells, Miami, Monte Carlo, dan Madrid Open. Petenis Italia itu juga baru diizinkan kembali berlatih resmi mulai 13 April. Oleh karena itu, ia masih dapat berkompetisi di Rome Masters (dari 6 hingga 13 Mei) dan French Open (27 Mei hingga 3 Juni).

Jannik Sinner di Australia Terbuka 2025

FOTO: AFP

Sinner dinyatakan positif dua kali menggunakan zat terlarang bernama clostebol pada tahun 2024, steroid yang dapat digunakan untuk meningkatkan massa otot. Pria Italia itu mengatakan ia secara tidak sengaja terpapar zat terlarang tersebut oleh seorang fisioterapis yang menggunakan semprotan bebas untuk mengobati luka di tangan Sinner, dan ternyata obat itu mengandung clostebol.

Ketika insiden itu diketahui publik, Sinner juga berpisah dengan dua terapis fisiknya, Ferrara dan Naldi, tepat sebelum US Open (September 2024) – turnamen yang dimenangkannya.

Pacar Sinner, pemain tenis Rusia Anna Kalinskaya

FOTO: AFP

Baru-baru ini, Anna Kalinskaya, pacar Sinner dan juga seorang pemain tenis yang sedang naik daun, mengungkapkan kebenaran dan itu adalah pengkhianatan yang mengejutkan.

Petenis Rusia itu mengungkapkan bahwa di balik skorsing Sinner terdapat konspirasi yang diatur oleh tokoh-tokoh penting dunia tenis. Menurutnya, mereka adalah orang-orang berpengaruh yang, karena khawatir dengan karier Sinner yang melejit, sengaja berusaha menghancurkan kariernya demi keuntungan mereka sendiri. Mereka disebut-sebut telah menggunakan pengaruhnya untuk memanipulasi penyelenggara turnamen, menyebarkan informasi palsu tentang perilaku dan karakter Sinner, sehingga menciptakan alasan untuk menskorsnya.

Menurut Kalinskaya, pengkhianatan itu jauh lebih dalam. Ia mengungkapkan bahwa Sinner tanpa disadari telah terperangkap dalam jaringan manipulasi yang canggih, yang diatur oleh orang-orang yang berpura-pura menjadi teman dekat dan sekutu. "Para 'teman' ini bekerja diam-diam di balik layar, memanfaatkan kepercayaan dan niat baik Sinner untuk merencanakan sabotase kariernya," tegas Kalinskaya.

Anna Kalinskaya selalu menemani pacarnya di AS Terbuka 2024

FOTO: AFP

Selain itu, Kalinskaya juga menceritakan bahwa larangan dan pengkhianatan dari "teman-teman" menciptakan tekanan yang sangat besar pada cinta mereka. Di saat yang sama, ia juga mengakui bahwa masa depan keduanya kini penuh ketidakpastian.

"Sungguh menyakitkan mengetahui bahwa orang-orang yang kita percayai justru mengkhianati kita. Jannik memberikan segalanya untuk olahraga ini, dan sungguh kejam melihat semuanya direnggut oleh orang-orang yang hanya ingin menghancurkannya," kata Kalinskaya.

Jannik Sinner menghadapi tantangan terbesar dalam kariernya

Konsekuensi dari pernyataan mengejutkan Kalinskaya masih belum jelas, tetapi satu hal yang pasti: Jannik Sinner menghadapi momen paling menantang dalam kariernya. Setelah skorsingnya dianggap "ringan sekali", petenis nomor 1 dunia itu menerima banyak kritik dari rekan-rekannya.

Petenis Australia, Nick Kyrgios, adalah salah satu yang pertama menyuarakan kritik kerasnya di media sosial setelah larangan Sinner. "Hari yang buruk bagi tenis. Saya tahu banyak orang sama marahnya dengan saya. WADA mengumumkan larangan hingga 2 tahun, tetapi kemudian tim Sinner menegosiasikannya menjadi 3 bulan, tanpa kehilangan gelar, tanpa kehilangan hadiah uang. Jadi, apakah dia bersalah atau tidak? Keadilan dalam tenis tidak ada," tegas Kyrgios.

Stan Wawrinka, juara Grand Slam tiga kali, juga mengungkapkan kekecewaannya: "Saya tidak lagi percaya pada olahraga yang bersih."

Jannik Sinner masih memegang posisi nomor 1 dunia

FOTO: AFP

Berbicara kepada Sky Sports News , mantan pemain tenis Inggris Tim Henman mengatakan: "Pertama dan terutama, saya rasa Sinner tidak mencoba berbuat curang sama sekali. Namun, ketika saya membaca keputusan WADA, saya merasa larangan ini menguntungkan Sinner. Dia baru saja memenangkan Australia Terbuka, lalu istirahat tiga bulan, tetapi masih memenuhi syarat untuk menghadiri Roland Garros. Ini datang di saat yang tepat bagi Sinner. Hal ini meninggalkan kesan yang cukup buruk tentang tenis pada orang-orang."

Setiap isu terkait zat terlarang dalam olahraga harus hitam putih, positif atau negatif, dilarang atau tidak dilarang. Namun, ketika saya membaca kata-kata seperti 'menyelesaikan' atau 'mencapai kesepakatan', saya merasa larangan ini adalah sebuah negosiasi.

Jannik Sinner tengah berupaya mengatasi badai skandal, seluruh dunia tenis tengah menyaksikan, menunggu untuk melihat apakah ia dapat berdiri teguh dan mendapatkan kembali tempatnya yang selayaknya di puncak olahraga ini.

Sumber: https://thanhnien.vn/ban-gai-cua-so-1-the-gioi-jannik-sinner-nhung-nguoi-ban-da-phan-boi-chung-toi-185250425085044616.htm