
Pada sore hari tanggal 8 Oktober, di Gedung DPR , Komite Tetap DPR membuka Sidang ke-50, pertemuan rutin terakhir, untuk memberikan pendapat mengenai isi yang akan disampaikan kepada DPR pada Sidang ke-10 DPR ke-15, yang dijadwalkan dibuka pada tanggal 20 Oktober.
Berbicara pada pembukaan sidang, Ketua Majelis Nasional Tran Thanh Man mengatakan bahwa dalam waktu 6,5 hari, Komite Tetap Majelis Nasional akan meninjau, mengomentari, dan memutuskan 37 konten.
Pekerjaan legislatif terus menjadi tugas utama dengan 22 rancangan undang-undang dan resolusi yang akan ditinjau dan dikomentari oleh Komite Tetap Majelis Nasional untuk diserahkan kepada Majelis Nasional untuk disetujui pada Sidang ke-10.
Banyak dari konten ini terkait langsung dengan bidang-bidang utama (seperti penyempurnaan kebijakan perpajakan, struktur organisasi, hak asasi manusia, inovasi, dan transformasi digital nasional).
Pada Kongres Partai Majelis Nasional ke-1, periode 2025-2030, Sekretaris Jenderal To Lam menekankan: Pekerjaan legislatif "tidak berhenti pada mengatasi tumpang tindih, kontradiksi, dan hambatan, tetapi juga harus terus berlanjut, membuka jalan, memimpin pembangunan negara, mendorong kreativitas, membebaskan semua tenaga kerja, dan mengerahkan semua sumber daya untuk pembangunan".
Agar semangat tersebut dapat terlaksana dengan baik, maka Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat meminta agar anggota Panitia Tetap Majelis Permusyawaratan Rakyat dalam bermusyawarah harus menunjukkan daya pikir yang inovatif dan berwawasan jangka panjang, menciptakan perangkat hukum yang sinkron, modern, dan terobosan, serta menciptakan momentum dan ruang baru bagi pembangunan nasional.

Pada sidang ke-50 ini, Panitia Tetap DPR akan menyampaikan pendapatnya mengenai laporan-laporan mengenai kondisi sosial ekonomi, APBN, hasil petisi rakyat, dan laporan-laporan yang merangkum pelaksanaan rencana lima tahun yang disampaikan kepada DPR.
Ketua Majelis Nasional menyampaikan bahwa ini merupakan isi penting, dasar bagi kebijakan perencanaan untuk periode 2026-2030, yang bertujuan untuk mencapai tujuan strategis 100 tahun negara. Beberapa isinya telah dibahas oleh Komite Sentral pada Konferensi baru-baru ini.
"Perlu dipertimbangkan secara matang untuk melembagakan secara tepat dan menyeluruh kebijakan dan orientasi utama yang diputuskan oleh Pemerintah Pusat, terutama isu-isu mengenai kualitas pertumbuhan, produktivitas tenaga kerja, transformasi hijau, transformasi digital, restrukturisasi ekonomi, dan jaminan sosial, untuk mengusulkan solusi dan kebijakan yang benar-benar terobosan. Dengan demikian, seiring dengan rampungnya kerangka hukum dari rancangan undang-undang yang diajukan pada sidang ini, dapat terbentuk landasan kelembagaan dan kebijakan yang sinkron, sehingga dapat menciptakan kekuatan pendorong yang kuat bagi negara pada periode 2026-2030," tegas Ketua Majelis Nasional.

Di samping itu, Panitia Tetap DPR akan memberikan pendapat mengenai empat hal penting yang akan disampaikan kepada DPR, meliputi: Kebijakan Penanaman Modal dalam Rancangan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 2026-2035 tentang Program Sasaran Nasional Modernisasi dan Peningkatan Mutu Pendidikan dan Pelatihan Tahun 2026-2035; Penyesuaian Rencana Induk Nasional Tahun 2021-2030; Pengajuan kepada DPR untuk Pengesahan Persetujuan di Bidang Luar Negeri atas Permintaan Presiden; dan Kepegawaian.
Ketua Majelis Nasional menyatakan bahwa saat ini mereka sedang dalam tahap "sprint" untuk menyelesaikan isi dan persiapan Sidang ke-10. Rencananya, pada sore hari tanggal 15 Oktober, Komite Tetap Komite Partai Majelis Nasional dan Komite Tetap Komite Partai Pemerintah akan bertemu untuk meninjau dan mencapai konsensus akhir mengenai isi yang disampaikan kepada Majelis Nasional, kemudian pada tanggal 19 Oktober, mengadakan pertemuan dengan Pimpinan Fraksi Partai untuk mensosialisasikan sejumlah isu terkait Sidang. Lembaga-lembaga Majelis Nasional harus berkoordinasi erat dengan Pemerintah, berupaya dan mempercepat penyelesaian dokumen dan berkas, serta mengirimkannya kepada para anggota Majelis Nasional sesegera mungkin sesuai ketentuan.
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat meminta kepada seluruh anggota Panitia Tetap Majelis Permusyawaratan Rakyat dan pimpinan lembaga serta unit kerja untuk meningkatkan rasa tanggung jawab yang tinggi, memusatkan pikiran, berdiskusi secara terbuka, memberikan pendapat yang valid, dan memastikan bahwa semua materi yang disampaikan kepada Majelis Permusyawaratan Rakyat benar-benar matang secara politik, sah secara hukum, terdokumentasi dengan baik, dan layak dilaksanakan, sehingga dapat menunjang keberhasilan Persidangan ke-10, sehingga dapat mengakhiri masa sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat ke-15 dengan penuh tanggung jawab dan hasil.
Sumber: https://nhandan.vn/bao-dam-cac-noi-dung-trinh-quoc-hoi-that-su-chin-ve-chinh-tri-vung-ve-phap-ly-va-kha-thi-ve-thuc-tien-post913757.html
Komentar (0)