Asuransi - mesin pertumbuhan ekonomi
Dalam rangka KTT Bisnis Inggris-Vietnam 2025 yang baru-baru ini berlangsung, Prudential Group merilis laporan “Beyond Coverage: The Social and Economic Impact of Insurance in ASEAN” yang menganalisis dampak perluasan cakupan asuransi non-jiwa (termasuk asuransi kesehatan) dan asuransi jiwa di enam pasar ASEAN, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Hasil studi menunjukkan bahwa jika cakupan asuransi kerugian di negara-negara ASEAN yang disebutkan di atas meningkat sebesar 50% pada tahun 2050, PDB per kapita dapat meningkat hingga 3,1% dan total PDB sebesar 2,6%. Untuk asuransi jiwa, dampaknya bahkan lebih kuat: peningkatannya masing-masing sebesar 5,1% dan 4,4%.
“ Ini bukan sekadar angka simulasi, tetapi mencerminkan nilai ekonomi baru senilai miliaran dolar, peningkatan kesehatan keuangan rumah tangga, dan ketahanan bisnis yang lebih baik ,” tegas laporan tersebut.

Bapak Steven Chan - Direktur Hubungan dan Kebijakan Pemerintah , Prudential Group, menyampaikan laporan Beyond Coverage dalam kerangka KTT Bisnis Inggris - Vietnam 2025.
Di Vietnam, dengan total pangsa pasar asuransi setara dengan sekitar 3% PDB, jauh lebih rendah daripada rata-rata global sebesar 6,7%, masih terdapat banyak ruang untuk pertumbuhan. Jika cakupan asuransi umum meningkat sebesar 50%, PDB per kapita dapat meningkat sebesar 2,5%. Jika pertumbuhan lebih tinggi, ekspansi sebesar 200% dapat berkontribusi hingga 10,5% PDB, setara dengan sekitar 125 miliar dolar AS.
Meningkatnya pendapatan, berkembangnya kelas menengah, dan meningkatnya risiko kesehatan dan iklim menjadikan asuransi sebagai pilar strategi pembangunan berkelanjutan dan ketahanan ekonomi.
Bapak Steven Chan, Direktur Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Prudential Group, berkomentar: “Industri asuransi Vietnam sedang menghadapi momen krusial. Dengan reformasi kebijakan dan langkah-langkah baru di peta pasar keuangan dan sekuritas, Vietnam memiliki peluang untuk bangkit dari basis cakupan asuransi yang terbatas. Menurut penelitian, jika tingkat partisipasi asuransi ditingkatkan 50% saja, Vietnam dapat menambah nilai ekonomi sekitar 30 miliar dolar AS pada tahun 2050. Inilah saatnya untuk mewujudkan visi menjadi tindakan, termasuk diversifikasi portofolio investasi, pengembangan sistem data kesehatan yang saling terhubung, dan penguatan kemitraan publik-swasta.”

Para ahli berpartisipasi dalam diskusi dalam kerangka KTT Bisnis Inggris-Vietnam 2025.
Berkontribusi pada tujuan pembangunan nasional
Laporan tersebut juga menunjukkan hubungan antara asuransi dan banyak Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) Perserikatan Bangsa-Bangsa: Asuransi kesehatan dan jiwa mendukung SDG 3 (kesehatan dan kesejahteraan yang baik); produk manajemen risiko mempromosikan SDG 8 dan SDG 9 (pertumbuhan ekonomi, industri, dan inovasi); asuransi risiko iklim dan investasi berkelanjutan berkontribusi pada SDG 13 (Aksi iklim).
Di pasar ASEAN yang sedang berkembang, asuransi juga terbukti mengurangi kemiskinan, meningkatkan kehadiran di sekolah, dan memperbaiki hasil kesehatan masyarakat.
Di Vietnam, menurut strategi pengembangan pasar asuransi, sasarannya pada tahun 2030 adalah agar 18% penduduknya berpartisipasi dalam asuransi jiwa.
Laporan Beyond Coverage juga menekankan bahwa asuransi bukan sekadar pengeluaran pribadi, tetapi “infrastruktur pembangunan berkelanjutan.”
Dalam konteks ekonomi Vietnam yang mempertahankan momentum pertumbuhan yang kuat tetapi menghadapi banyak fluktuasi, perluasan cakupan asuransi bermakna secara sosial dan merupakan persyaratan yang tak terelakkan dari strategi pembangunan ekonomi.
Sumber: https://congthuong.vn/bao-hiem-dong-luc-tang-truong-gdp-va-suc-bat-moi-cho-kinh-te-viet-nam-429192.html






Komentar (0)