Kisah cinta yang indah
Benjamin Sesko dianggap sebagai "Haaland Eropa Timur" berkat fisiknya yang tinggi dan kemampuan mencetak gol yang mengesankan.
Menemani salah satu striker paling dicari di Eropa saat ini adalah Anita Vidovic, pacarnya yang 5 tahun lebih tua darinya.

Anita lahir pada tahun 1998 di ibu kota Ljubljana, Slovenia. Ia lulus dari Fakultas Administrasi Publik di Universitas Ljubljana – sebuah pilihan yang menunjukkan kecerdasan dan jiwa independennya.
Meski bukan seorang selebriti atau model terkenal, Anita menaklukkan Sesko dengan kedewasaan, kebijaksanaan, dan perhatiannya yang penuh perhatian.
Keduanya mulai berkencan sekitar tahun 2022, ketika Sesko baru berusia 19 tahun dan memulai karier profesionalnya di Austria bersama Red Bull Salzburg.
Banyak orang beranggapan bahwa kisah cinta antara pemain muda yang ambisius dengan gadis tua yang intelektual tidak akan bertahan lama.
Sebaliknya, hubungan mereka justru semakin erat. Anita kerap muncul di tribun mengenakan kaus bertuliskan nama pacarnya, diam-diam mengikuti setiap gerakannya.
Dia telah merayakan Tet bersama keluarga Sesko beberapa tahun lalu – bukti bahwa hubungan mereka telah melampaui improvisasi awal.
Di media sosial, keduanya tidak terlalu mencolok. Anita hanya sesekali mengunggah beberapa foto mesra yang puitis, seperti foto liburan ke pantai atau momen berpelukan saat matahari terbenam, dengan deskripsi singkat: "Itu selalu kamu" - "Itu selalu kamu" .
Bagian belakang yang kuat
Pada musim panas 2025, nama Benjamin Sesko terus muncul di media olahraga . Setelah musim yang gemilang bersama RB Leipzig, ia menarik perhatian banyak tim besar Liga Primer, serta Arab Saudi.
MU, tim yang sedang dalam proses membangun kembali setelah musim buruk yang bersejarah, melihat Sesko sebagai faktor kunci dalam proyek baru.

Sementara itu, Newcastle, dengan potensi keuangan yang kuat, juga bersedia mengeluarkan banyak uang untuk mendapatkan jasa striker Slovenia tersebut.
Kontrak Sesko dengan Leipzig berlaku hingga 2028, dengan klausul pelepasan meningkat menjadi €80 juta setelah penampilannya baru-baru ini. Harga ini membuat persaingan menjadi menarik.
Media Inggris mengatakan MU bertemu dengan perwakilan Sesko selama 2 minggu berturut-turut, dan Newcastle siap memberinya gaji tertinggi di Liga Premier.
Di tengah gejolak bursa transfer , banyak yang terkejut melihat Benjamin tetap tenang.
Menurut orang-orang terdekatnya, Anita Vidovic adalah alasan terbesarnya. Ia bukan hanya seorang kekasih, tetapi juga seorang pendamping, seorang "manajer mental", yang membantu Sesko tetap sadar untuk membuat keputusan di antara pusaran ketenaran dan uang.
Tak bersuara
Kisah cinta Benjamin dan Anita bukanlah kisah cinta indah ala bintang besar yang memiliki kapal pesiar, mobil super, atau barang-barang bermerek mewah.
Cinta yang matang berawal dari rasa empati dan tumbuh dari rasa berbagi.
Meskipun perbedaan usia, keduanya tidak terpengaruh oleh prasangka sosial. Sebaliknya, mereka membuktikan bahwa jarak bukanlah penghalang jika ada rasa hormat dan persahabatan.

Ketika seorang pemain muda memiliki segalanya – bakat, kebugaran, ambisi – orang-orang sering bertanya: "Siapa yang akan tetap membumi?" Bagi Sesko, jawabannya adalah Anita Vidovic.
Entah pilihan terakhir Sesko adalah Old Trafford yang legendaris atau St. James' Park yang ambisius, satu hal yang tampaknya pasti: di tribun, akan selalu ada mata yang tertuju padanya.
Bukan mata pramuka, bukan mata wartawan, tapi mata Anita.
Vidovic telah bersama Sesko sejak ia masih merupakan talenta muda yang kurang dikenal, dan akan menjadi orang yang menemaninya melewati masa-masa gemilang – atau penuh tantangan – di masa mendatang.
Dalam dunia sepak bola modern, di mana nilai kontrak, pengikut, dan sorotan terkadang menutupi perasaan pribadi, kisah antara Sesko dan Anita perlu menjadi istimewa.
Di balik setiap bintang yang sedang naik daun, pasti ada kisah cinta yang tulus dan baik hati – seperti cara mereka hidup bersama, diam-diam tetapi tak pernah pudar.
Sumber: https://vietnamnet.vn/benjamin-sesko-tinh-yeu-co-tich-cua-bom-tan-chuyen-nhuong-2428008.html
Komentar (0)