Orang-orang super kaya di Tiongkok bisa kena pajak hingga 20% atas keuntungan investasi asing - Foto: CNBC
Kantor berita Bloomberg melaporkan pada tanggal 15 Oktober bahwa orang-orang superkaya di China menghadapi pajak atas keuntungan investasi luar negeri, pajak yang telah lama diabaikan pemerintah .
Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah individu kaya di kota-kota besar Tiongkok telah diminta untuk melakukan penilaian mandiri atau dipanggil oleh otoritas pajak untuk menilai potensi kewajiban pajak, termasuk utang pajak dari tahun-tahun sebelumnya.
Orang-orang ini dapat menghadapi pajak hingga 20% atas keuntungan investasi asing, ditambah denda tambahan jika pembayaran ini terlambat.
Meskipun negara tersebut telah lama memiliki peraturan yang mengharuskan warganya membayar pajak atas pendapatan mereka di seluruh dunia, termasuk keuntungan investasi, hal ini jarang dilaksanakan hingga saat ini.
Belum jelas untuk siapa pajak ini akan berlaku dan berapa lama akan berlaku.
Mereka yang menjadi sasaran daftar pajak adalah individu yang memiliki aset luar negeri sekurang-kurangnya $10 juta, atau pemegang saham perusahaan yang terdaftar di Hong Kong dan Amerika Serikat, kata sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Administrasi Pajak Tiongkok belum menanggapi informasi di atas.
Berbagai sumber mengatakan pajak ini mencerminkan urgensi pemerintah Tiongkok yang semakin meningkat untuk memperluas sumber pendapatan karena pasar properti masih lesu dan pertumbuhan ekonomi melambat. Hal ini juga sejalan dengan kebijakan "kemakmuran bersama" Presiden Tiongkok Xi Jinping yang bertujuan menciptakan distribusi kekayaan negara yang lebih merata.
Tiongkok kini menghadapi perlambatan ekonomi karena pendapatan fiskal dalam delapan bulan pertama tahun 2024 turun 2,6% tahun-ke-tahun, sementara pendapatan penjualan tanah pemerintah juga turun 25% menjadi 2 triliun yuan.
Pada akhir September, para pembuat kebijakan di negara berpenduduk satu miliar orang itu mengumumkan serangkaian langkah untuk merangsang perekonomian.
Orang-orang superkaya di Tiongkok telah diawasi sejak Presiden Tiongkok Xi Jinping meluncurkan kampanye luas selama bertahun-tahun untuk mengendalikan dan mengatur sektor-sektor ekonomi utama, termasuk keuangan dan real estat.
Boston Consulting Group memperkirakan bahwa pada tahun 2018, ketika Tiongkok mengalami ledakan miliarder di mana satu miliarder baru diciptakan setiap beberapa hari, sekitar $1 triliun dari $24 triliun aset pribadi Tiongkok disimpan di luar negeri.
Angka-angka PBB juga menunjukkan Tiongkok telah mengalami lonjakan migrasi orang kaya, dengan lebih dari 1,2 juta warga negara meninggalkan negara itu sejak 2021.
[iklan_2]
Sumber: https://tuoitre.vn/bloomberg-trung-quoc-truy-thu-thue-gioi-sieu-giau-20241015171852678.htm






Komentar (0)