Informasi di atas disampaikan pada pagi hari tanggal 18 September di Konferensi Pendidikan Tinggi 2025. Dalam konferensi tersebut, sebuah survei tentang penerimaan universitas dan perguruan tinggi untuk pendidikan prasekolah yang diajukan mulai tahun 2026 dikirimkan kepada para delegasi dari berbagai lembaga pendidikan.
Secara khusus, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan (Kemendikbud) meminta pendapat terkait dua hal: Penerimaan berdasarkan hasil akademik SMA (transkrip); jumlah pendaftar. Mengenai penerimaan berdasarkan transkrip SMA, Kementerian menawarkan dua opsi: menghapus atau tetap menggunakannya.
Menurut statistik Kementerian, tahun ini, metode ini menyumbang 42,4%, dengan mempertimbangkan nilai ujian kelulusan SMA sebesar 39,1%, sisanya adalah metode lain. Selama bertahun-tahun, pertimbangan transkrip selalu dominan namun kontroversial. Pada musim penerimaan mahasiswa baru 2025, banyak universitas cenderung menolak pertimbangan transkrip.
Terkait jumlah aspirasi masing-masing calon, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan mengusulkan 3 opsi pengumpulan pendapat, yakni: maksimal 5 aspirasi, maksimal 10 aspirasi, dan saat ini tidak ada batasan jumlah aspirasi.
Tahun ini, sekitar 852.000 kandidat mendaftar dengan 7,6 juta permintaan. Jumlah pendaftar dengan 5 permintaan atau kurang hampir 40%, dengan hampir 31% mendaftar dengan 10 permintaan. Sisanya mendaftar lebih dari 10. Memberikan kandidat kesempatan untuk mendaftar tanpa batas membantu meningkatkan peluang diterima, mengurangi tekanan, tetapi menyebabkan aplikasi penerimaan menjadi kelebihan beban.
Sumber: https://baotintuc.vn/giao-duc/bo-giao-duc-lay-y-kien-bo-xet-tuyen-hoc-ba-gioi-han-nguyen-vong-dai-hoc-20250918130219353.htm
Komentar (0)