Pada sidang ke-25 tanggal 14 Agustus, yang dipimpin oleh Ketua Majelis Nasional Vuong Dinh Hue, Komite Tetap Majelis Nasional mempertimbangkan dan menyetujui rancangan Resolusi yang mengubah dan melengkapi sejumlah pasal dalam Resolusi 657/2019/UBTVQH14 tanggal 13 Maret 2019 dari Komite Tetap Majelis Nasional, khususnya mengatur jabatan dan jabatan pejabat keamanan publik rakyat dengan pangkat tertinggi Letnan Jenderal dan Mayor Jenderal, yang belum diatur dalam Undang-Undang tentang Keamanan Publik Rakyat.
Atas nama badan perancang, Jenderal To Lam - Menteri Keamanan Publik - mengatakan bahwa, berdasarkan Klausul 2, Pasal 25 Undang-Undang tentang Keamanan Publik Rakyat tahun 2018, Komite Tetap Majelis Nasional mengeluarkan Resolusi No. 657 untuk menetapkan secara khusus jabatan dengan pangkat tertinggi Letnan Jenderal dan Mayor Jenderal pada Poin c dan d, Klausul 1, Pasal 25 Undang-Undang tentang Keamanan Publik Rakyat.
Pada tanggal 22 Juni 2023, dalam Sidang ke-5, Majelis Nasional ke-15 mengesahkan Undang-Undang yang mengubah dan menambah sejumlah pasal dalam Undang-Undang Keamanan Publik Rakyat. Di dalamnya, poin d, Ayat 1, Pasal 25 tentang jumlah jabatan dengan pangkat tertinggi Mayor Jenderal diubah dan ditambah dari 157 menjadi 162 jabatan.
Oleh karena itu, perlu dilakukan perubahan dan penambahan terhadap Resolusi Nomor 657 untuk menetapkan secara spesifik 5 jabatan dengan pangkat tertinggi Mayor Jenderal.
Maksud dan tujuan amandemen ini adalah untuk menyempurnakan landasan hukum bagi pangkat tertinggi Mayor Jenderal guna melaksanakan penganugerahan dan kenaikan pangkat Mayor Jenderal Keamanan Publik Rakyat, dengan tetap memperhatikan konsistensi dan kesatuan dalam Undang-Undang Keamanan Publik Rakyat.
Sekaligus, ia juga bermaksud melembagakan pandangan Partai tentang pembangunan kekuatan Keamanan Publik Rakyat yang sungguh-sungguh bersih, kuat, berdisiplin, elit, dan modern yang memenuhi syarat-syarat dan tugas-tugas dalam situasi baru...
Untuk memastikan agar resolusi tersebut berlaku pada saat yang sama dengan Undang-Undang yang mengubah dan melengkapi sejumlah pasal dalam Undang-Undang tentang Keamanan Publik Rakyat, Pemerintah telah menyampaikan Dokumen No. 331 tertanggal 10 Juli 2023, yang meminta Komite Tetap Majelis Nasional untuk mengizinkan penerapan prosedur yang dipersingkat dalam menyusun dan mengumumkan resolusi tersebut, dan memasukkannya dalam agenda rapat bulan Agustus 2023 untuk dipertimbangkan dan disetujui.
Pada tanggal 26 Juli 2023, Sekretaris Jenderal Majelis Nasional mengeluarkan Pemberitahuan No. 2655 tentang kesimpulan Komite Tetap Majelis Nasional yang menyetujui usulan Pemerintah. Pada tanggal 6 Agustus 2023, Pemerintah mengeluarkan Resolusi No. 19 yang menyetujui rancangan resolusi tersebut.
Resolusi ini berlaku mulai tanggal 15 Agustus 2023 untuk memastikan berlakunya Resolusi ini bersamaan dengan berlakunya Undang-Undang tentang Perubahan dan Penambahan Sejumlah Pasal dalam Undang-Undang tentang Keamanan Publik Rakyat.
Dalam penyampaian laporan kajiannya, Ketua Panitia Pertahanan dan Keamanan Nasional Le Tan Toi menyatakan persetujuannya terhadap perlunya dikeluarkannya resolusi tersebut dengan alasan sebagaimana tercantum dalam Usulan Pemerintah guna menjamin efektifitas Undang-Undang yang mengubah dan melengkapi sejumlah pasal dalam Undang-Undang Keamanan Publik Rakyat.
Rancangan berkas resolusi ini sesuai dengan tata cara, prosedur, dan ketentuan Undang-Undang tentang Pengundangan Dokumen Hukum. Ketentuan dalam rancangan resolusi ini sesuai dengan kebijakan Partai dalam membangun kekuatan Keamanan Publik Rakyat, ketentuan Konstitusi 2013, memastikan konsistensi dan kesatuan dalam sistem hukum, serta keberlakuan hukum.
Dalam pembahasan pada rapat tersebut, Panitia Tetap Majelis Nasional sangat sepakat mengenai perlunya dikeluarkan resolusi baru yang secara khusus mengatur kedudukan dan jabatan perwira Keamanan Publik Rakyat dengan pangkat tertinggi Mayor Jenderal, yang saat ini belum diatur dalam Undang-Undang tentang Keamanan Publik Rakyat.
Dalam rapat tersebut, 100% anggota Komite Tetap Majelis Nasional memberikan suara prinsip untuk menyetujui rancangan resolusi. Pada saat yang sama, Sekretaris Jenderal Majelis Nasional ditugaskan untuk berkoordinasi dengan Badan Perancang dan Badan Peninjau untuk merevisi dan memfinalisasi resolusi agar dapat ditandatangani dan diundangkan.
[iklan_2]
Tautan sumber

![[Foto] Perdana Menteri Pham Minh Chinh menghadiri Upacara Penghargaan Pers Nasional ke-5 tentang pencegahan dan pemberantasan korupsi, pemborosan, dan negativitas](https://vphoto.vietnam.vn/thumb/1200x675/vietnam/resource/IMAGE/2025/10/31/1761881588160_dsc-8359-jpg.webp)




![[Foto] Da Nang: Air berangsur surut, pemerintah daerah memanfaatkan pembersihan](https://vphoto.vietnam.vn/thumb/1200x675/vietnam/resource/IMAGE/2025/10/31/1761897188943_ndo_tr_2-jpg.webp)




























































Komentar (0)