Pada pagi hari tanggal 23 Oktober, Majelis Nasional mendengarkan Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Do Duc Duy menyampaikan keputusan tentang penyesuaian Perencanaan Penggunaan Lahan Nasional untuk periode 2021-2030, dengan visi hingga tahun 2050.

Setelah 3 tahun pelaksanaan, perencanaan tata ruang nasional telah membuahkan hasil positif, memenuhi tujuan pembangunan sosial ekonomi dan menjamin pertahanan dan keamanan nasional.

Namun demikian, akibat dampak pandemi Covid-19, bencana alam, ditambah lagi dengan dampak negatif dari fluktuasi ekonomi dan politik dunia, pengembangan industri dan bidang masih menghadapi banyak kendala, sehingga alih fungsi lahan untuk melaksanakan proyek pengembangan di beberapa industri dan bidang belum memenuhi persyaratan.

Selain itu, persiapan investasi dan alokasi sumber daya untuk melaksanakan perencanaan masih terbatas.

231020240825 z5958091989748_c686bf7427f9bc4726bfe683e2986522.jpg
Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Do Duc Duy menyampaikan laporan tersebut. Foto: Majelis Nasional

Menurut Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, pada saat Majelis Nasional menyetujui rencana tata ruang nasional, rencana induk nasional dan banyak rencana sektoral nasional, rencana regional, dan rencana provinsi belum disetujui. Oleh karena itu, kebutuhan tata ruang dalam rencana tata ruang dan perencanaan nasional belum ditentukan secara lengkap dan akurat.

Setelah rencana ini disetujui, perlu disesuaikan rencana penggunaan lahan nasional agar sesuai dengan persyaratan praktis dan memastikan konsistensi dalam sistem perencanaan.

Menteri Do Duc Duy mengatakan bahwa pada Konferensi ke-10, Komite Eksekutif Pusat ke-13 menyepakati kebijakan pelaksanaan proyek kereta api cepat Utara-Selatan sebelum tahun 2030 dengan kebutuhan pemanfaatan lahan sekitar 10.827 hektar. Saat ini, Pemerintah sedang menyelesaikan berkas untuk diserahkan kepada Majelis Nasional guna dipertimbangkan dan diputuskan kebijakan investasinya pada sidang ini.

Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup juga menekankan bahwa banyak proyek infrastruktur nasional penting telah dan sedang dipersiapkan untuk investasi dalam periode saat ini hingga tahun 2030. Oleh karena itu, perlu segera diidentifikasi dan diatur dana tambahan untuk pelaksanaan proyek-proyek tersebut, guna memastikan tercapainya tujuan pengembangan sistem infrastruktur strategis yang sinkron, yang menghubungkan ruang pengembangan lintas sektor dan antarwilayah, koridor ekonomi, dan kawasan pembangunan yang dinamis di seluruh negeri.

Dalam penyampaian laporan kajiannya, Ketua Badan Perekonomian DPR, Vu Hong Thanh menyampaikan bahwa usulan Pemerintah untuk melakukan penyesuaian Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) sudah sesuai dengan tuntutan DPR, terutama dalam konteks negara kita yang tengah mempersiapkan pelaksanaan sejumlah proyek nasional yang penting (proyek kereta api cepat Utara-Selatan).

Badan peninjau menyetujui perlunya penyesuaian rencana penggunaan lahan nasional sebagaimana diusulkan Pemerintah.

Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup mengatakan, Pemerintah akan menyerahkan kepada DPR untuk melakukan penyesuaian terhadap 8 indikator pemanfaatan lahan meliputi lahan pertanian dan lahan nonpertanian.

Perhitungan dan penetapan 8 indikator pemanfaatan lahan dalam perencanaan pemanfaatan lahan nasional yang disesuaikan kali ini memerlukan kajian dan penyeimbangan yang mendalam terhadap indikator pemanfaatan lahan sektor, bidang, dan daerah.

Secara khusus, prioritas diberikan pada pengalokasian lahan untuk keperluan pertahanan dan keamanan nasional, menstabilkan lahan penanaman padi guna memastikan ketahanan pangan nasional, mengelola lahan hutan secara ketat, menjaga tutupan hutan guna berkontribusi dalam melindungi lingkungan ekologis, menanggapi perubahan iklim, dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Perdana Menteri kritik keras pimpinan 6 provinsi dan kota atas lambannya implementasi UU Pertanahan

Perdana Menteri kritik keras pimpinan 6 provinsi dan kota atas lambannya implementasi UU Pertanahan

Perdana Menteri mengkritik keras Ketua Dewan Rakyat dan Ketua Komite Rakyat Kota Hai Phong dan provinsi Lang Son, Khanh Hoa, Dak Lak, Ben Tre, dan Soc Trang atas keterlambatan dalam menerbitkan dokumen yang merinci pelaksanaan Undang-Undang Pertanahan.
Penyesuaian lahan sawah dan hutan untuk pembangunan jalur kereta cepat Utara-Selatan

Penyesuaian lahan sawah dan hutan untuk pembangunan jalur kereta cepat Utara-Selatan

Wakil Perdana Menteri mengatakan, dengan dibangunnya jalur kereta cepat Utara-Selatan, kebutuhan lahan untuk transportasi akan sangat meningkat dan tidak bisa diambil dari mana pun kecuali 3,5 juta hektare lahan pertanian dan 15,6 juta hektare lahan kehutanan.