![]() |
FIFA mendapat kecaman dari FIFPro. |
Tuan Marchi menyebutnya sebagai “peringatan terakhir” bagi Gianni Infantino dan manajemen Zurich, yang menurutnya “telah lupa bahwa pemain adalah manusia, bukan alat”.
Marchi menulis bahwa dunia sepak bola tetap stagnan meskipun begitu banyak janji. "Sepak bola yang lebih manusiawi" hanya ada dalam retorika. Kenyataannya, para pemain masih terdesak oleh musim yang tak berujung, dengan pertandingan yang dimainkan setiap beberapa hari, bepergian terus-menerus, dan tanpa waktu istirahat. Ia mengibaratkan mereka sebagai "sumber daya yang tak habis-habisnya", yang digunakan tanpa perlindungan.
FIFPro bukan hanya tentang kebugaran. Marchi menyoroti ketidakadilan yang dialami ribuan pemain: gaji yang belum dibayarkan, pelanggaran kontrak, dan hilangnya hak pengembangan profesional. Ia mengatakan FIFA "hanya bicara dan menutup mata", terus menyelenggarakan turnamen dengan fokus komersial yang tinggi, meskipun suhu ekstrem dan jadwal pertandingan yang tidak masuk akal.
Puncak kemarahan tersebut adalah pernyataan: "Saya percaya pada dialog, tetapi saya siap berperang." Marchi menegaskan bahwa FIFPro tidak akan tinggal diam dalam menghadapi "kekuatan yang tidak bermartabat" dan menuntut FIFA bertanggung jawab atas komitmennya yang terlupakan.
Dalam dunia sepak bola yang didominasi oleh uang dan hak cipta, suara FIFPro menegaskan kembali poin yang sederhana namun penting: sepak bola adalah tentang orang, bukan kontrak komersial.
Sumber: https://znews.vn/buc-thu-chan-dong-cua-fifpro-gui-fifa-post1602225.html







Komentar (0)