Bagaimana destinasi wisata terdampak oleh gempa bumi di Jepang?

Gempa bumi yang melanda Jepang hari ini menyebabkan kerusakan pada beberapa tempat wisata , termasuk beberapa bangunan yang berusia 1.000 tahun.

Lima prefektur—Ishikawa, Niigata, Fukui, Toyama, dan Gifu—terdampak gempa bumi pada tanggal 1 Januari. Di Prefektur Ishikawa, destinasi wisata populer di Jepang tengah, beberapa tempat wisata terkena dampaknya. Beberapa daerah terbakar akibat gempa susulan, sementara yang lain rusak akibat getaran gempa. Besarnya kerusakan di beberapa lokasi masih belum dapat dipastikan. Berikut adalah empat tempat wisata yang sering dikunjungi di Ishikawa yang terdampak gempa bumi.

Kuil Keto, Pantai Hakui

Sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan Kuil Keta berguncang saat gempa bumi kuat di Jepang tengah pada Hari Tahun Baru 2024. Video tersebut menunjukkan penduduk setempat dan wisatawan meninggalkan kuil dan berkumpul di luar. Gempa bumi menyebabkan kuil kayu itu berderit dan berguncang hebat, dan pepohonan di sekitarnya bergoyang tak terkendali.

Destinasi wisata yang terdampak gempa bumi Jepang. — Banyak wisatawan menyaksikan Kuil Keto berguncang hebat. Video: *Seka00soli*

Kuil Keta terletak di dekat pantai Hakui di Prefektur Ishikawa. Kuil ini didedikasikan untuk Otomi Takamikoto, dari Izumo, "negeri para dewa," bersama dengan dewa-dewa lainnya. Otomi Takamikoto diyakini telah menaklukkan monster dan ular raksasa, melindungi penduduk pesisir tengah Jepang. Saat ini belum ada informasi terbaru mengenai tingkat kerusakan di kuil tersebut.

Kuil Onohiyoshi, Kota Kanazawa

Kuil terkenal lainnya di Ishikawa yang terkena dampak gempa bumi berkek magnitude 7,6 adalah Onohiyoshi. Gerbang torii kuil tersebut runtuh pada tanggal 1 Januari di depan penduduk setempat dan wisatawan. Onohiyoshi adalah tujuan populer tempat orang datang untuk berdoa memohon keberuntungan dan kedamaian di awal tahun baru. Kuil ini diyakini dibangun pada tahun 733 dan didedikasikan untuk dewa Oyamakui no Kami dan Omononush.

Gerbang torii di Kuil Onohiyoshi runtuh pada 1 Januari. Foto: Reuters — Gerbang torii di Kuil Onohiyoshi runtuh pada 1 Januari. Foto: *Reuters*

Pasar Pagi Wajima, Kota Wajima

Menurut Kyodo News , gempa susulan yang terus menerus terjadi setelah gempa bumi 1 Januari menyebabkan kebakaran di beberapa lokasi di Kota Wajima. Salah satu bangunan yang hancur akibat kebakaran tersebut adalah pasar pagi Wajima yang berusia 1.000 tahun.

Kebakaran besar terjadi di pasar Wajima pada sore hari tanggal 1 Januari, tak lama setelah gempa bumi pukul 16.50. Pada pagi hari tanggal 2 Januari, rekaman video dari televisi NHK menunjukkan sebuah bangunan tujuh lantai miring dan asap mengepul dari area tengah pasar.

Menurut JNTO, pasar pagi Wajima memiliki lebih dari 300 kios, menjadikannya salah satu dari tiga pasar pagi terbesar di Jepang, yang telah beroperasi selama lebih dari 1.000 tahun. Sering direkomendasikan kepada wisatawan asing sebagai tujuan belanja terkenal untuk barang-barang pernis tradisional, pasar ini juga merupakan surga bagi makanan laut segar dan kering. Pasar ini biasanya buka dari pukul 08.00 hingga 12.00 dan tutup pada hari Rabu kedua di minggu keempat setiap bulannya.

Pasar saat ini ditutup sementara untuk memungkinkan perbaikan pasca kebakaran.

Kota Tua Higashi Chayagai, Kanazawa

Distrik Higashi Chayagai terletak di wilayah Higashiyama, Kota Kanazawa, dekat Sungai Asano. Ini adalah distrik geisha terbesar dari tiga distrik geisha bersejarah yang terpelihara dengan baik di Kanazawa, bersama dengan Nishichayagai dan Kazuemachi. Hingga kini, geisha masih menampilkan pertunjukan menyanyi dan menari di sana.

Menurut pembaruan dari blogger perjalanan Jepang Ikimashou Japan & World, tidak ada turis atau penduduk di kawasan kota tua Higashi Chayagai yang terluka. Rumah-rumah kayu sebagian besar masih utuh, hanya terdapat kerusakan kecil di beberapa sudut jalan dan bangunan tempat tinggal. Pada tanggal 3 Januari, Ikimashou Japan & World memposting video yang menunjukkan kota tua Higashi Chayagai dalam cuaca cerah, dengan sedikit turis yang berjalan di jalanan.