China mengatakan Kissinger berkontribusi pada hubungan China-AS, Rusia menggambarkannya sebagai orang yang berpandangan jauh ke depan, dalam pesan belasungkawa setelah kematiannya.
"Sepanjang hidupnya, Dr. Kissinger sangat mementingkan hubungan Tiongkok-AS dan meyakini bahwa hubungan tersebut vital bagi perdamaian dan kemakmuran kedua negara serta dunia," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Wang Wenbin, pada 30 November.
Wang mengatakan bahwa mantan Menteri Luar Negeri AS, "seorang teman lama dan juga sahabat baik rakyat Tiongkok", telah mengunjungi Tiongkok lebih dari 100 kali dan memberikan kontribusi penting dalam mendorong normalisasi hubungan antara kedua negara.
Mantan Menteri Luar Negeri AS Kissinger meninggal dunia di rumahnya di Connecticut pada tanggal 29 November, pada usia 100 tahun.
Bapak Kissinger menjabat sebagai menteri luar negeri dan penasihat keamanan nasional pada masa pemerintahan Presiden Richard Nixon dan Gerald Ford. Beliau memainkan peran kunci dalam upaya normalisasi hubungan antara Washington dan Beijing pada tahun 1970-an, dan telah sering mengunjungi Tiongkok serta bertemu dengan para pejabat Tiongkok sejak meninggalkan jabatannya.
Mantan Menteri Luar Negeri AS Henry Kissinger di New York, AS pada 24 Oktober. Foto: AFP
Bapak Wang mengatakan bahwa Presiden Xi Jinping, yang bertemu Bapak Kissinger di Beijing pada bulan Juli, telah mengirimkan pesan belasungkawa kepada Presiden AS Joe Biden. Perdana Menteri Li Qiang dan Menteri Luar Negeri Wang Yi juga mengirimkan pesan belasungkawa.
"Tiongkok dan Amerika Serikat harus mewarisi dan meneruskan visi strategis, keberanian politik , dan kebijaksanaan diplomatik Dr. Kissinger," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan belasungkawa setelah meninggalnya Kissinger, dengan mengatakan dalam telegram kepada istri Kissinger, Nancy, bahwa ia adalah "seorang negarawan yang bijaksana dan berpandangan jauh ke depan".
"Nama Henry Kissinger sangat erat kaitannya dengan kebijakan luar negeri pragmatis, yang membantu meredakan ketegangan internasional dan mencapai kesepakatan terpenting antara Uni Soviet dan Amerika Serikat, yang berkontribusi pada penguatan keamanan global. Saya berkesempatan bertemu langsung dengannya berkali-kali dan tentu akan menyimpan kenangan terbaik," ujar Presiden Rusia.
Kissinger mendorong negosiasi pembatasan senjata strategis dan Perjanjian Rudal Anti-Balistik dengan Uni Soviet, yang membantu meredakan ketegangan antara kedua negara adidaya nuklir tersebut. Ia juga mengatur kunjungan Presiden Nixon ke Uni Soviet pada tahun 1972, di mana kedua negara menandatangani Perjanjian Rudal Anti-Balistik (SALT I) dan perjanjian-perjanjian dasar lainnya.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan kepada wartawan di Tokyo hari ini bahwa Tn. Kissinger telah memberikan kontribusi penting bagi perdamaian dan stabilitas di Asia, termasuk normalisasi hubungan diplomatik antara Amerika Serikat dan China.
"Saya ingin menyampaikan rasa hormat saya yang sebesar-besarnya atas pencapaiannya. Saya juga ingin menyampaikan belasungkawa," ujar Perdana Menteri Kishida.
Mantan Presiden AS George W. Bush mengatakan bahwa AS telah kehilangan salah satu "suara paling khas dan tepercaya dalam urusan luar negeri dengan meninggalnya Henry Kissinger".
"Dari seorang pengungsi Jerman, Kissinger naik ke posisi tertinggi dalam perencanaan kebijakan luar negeri AS," kata Bush.
Mantan Menteri Luar Negeri AS Henry Kissinger (kiri) bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping di Beijing pada bulan Juli. Foto: AFP
Kanselir Jerman Olaf Scholz memuji diplomat AS tersebut atas "komitmennya terhadap persahabatan transatlantik". "Kissinger selalu dekat dengan Jerman, tanah airnya. Dunia telah kehilangan seorang diplomat yang luar biasa," tulis Scholz di X.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan Kissinger akan meninggalkan dampak abadi pada politik internasional, dengan mengatakan ia "mengubah kecepatan dan wajah diplomasi".
Kissinger lahir di Furth, Jerman pada tanggal 27 Mei 1923, dan pindah ke Amerika Serikat bersama keluarganya pada tahun 1938, sebelum Nazi mulai membantai orang Yahudi di Eropa.
Ia menjabat sebagai penasihat keamanan nasional AS dari Januari 1969 hingga November 1975 dan sebagai menteri luar negeri dari September 1973 hingga Januari 1977. Setelah meninggalkan pemerintahan AS, ia mendirikan firma konsultan Kissinger Associates, menjadi ahli dalam memberikan nasihat strategis kepada perusahaan, pemerintah, dan publik.
Kissinger melanjutkan karier diplomatiknya hingga akhir hayatnya, menghadiri berbagai pertemuan di Gedung Putih, menerbitkan buku tentang kepemimpinan, dan memberikan kesaksian di hadapan komite Senat mengenai program nuklir Korea Utara. Ia melakukan kunjungan mendadak ke Beijing untuk bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping pada bulan Juli.
Huyen Le (Menurut AFP , Reuters )
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)