Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan belasungkawa pada hari Kamis (30 November) atas meninggalnya mantan Menteri Luar Negeri AS Henry Kissinger, dengan mengatakan dalam sebuah telegram kepada istri Kissinger, Nancy, bahwa ia adalah seorang "negarawan yang bijaksana dan berpandangan jauh ke depan".
Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto: Sputnik
“Nama Henry Kissinger terkait erat dengan kebijakan luar negeri pragmatis yang membantu meredakan ketegangan internasional dan mencapai kesepakatan terpenting antara Uni Soviet dan Amerika Serikat, yang berkontribusi pada penguatan keamanan global,” ujar Putin.
Tuan Kissinger, yang meninggal pada hari Rabu di usia 100 tahun, mengupayakan dialog antara Amerika Serikat dan Uni Soviet pada tahun 1970-an, yang menghasilkan perjanjian pengendalian senjata nuklir besar pertama antara kedua negara adidaya Perang Dingin tersebut.
Lima dekade kemudian, perang di Ukraina telah membawa ketegangan antara Rusia dan AS ke titik didih, dengan Kremlin menggambarkan keadaan hubungan saat ini sebagai "di bawah nol".
Dalam konferensi pers rutin, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin mengatakan bahwa “rakyat Tiongkok akan mengingat dedikasi tulus Dr. Kissinger dan kontribusi penting bagi hubungan Tiongkok-AS.”
Wang menambahkan bahwa Presiden Tiongkok Xi Jinping juga menyampaikan belasungkawa kepada Presiden Joe Biden atas meninggalnya Kissinger.
Bapak Henry Kissinger berbincang dengan Presiden Xi Jinping selama kunjungannya ke Tiongkok pada bulan Juli tahun ini. Foto: Xinhua
Meskipun kontroversial di AS dan banyak negara lain, Tn. Kissinger sangat dihormati di Tiongkok atas perannya dalam meletakkan dasar bagi pembentukan hubungan diplomatik antara Beijing dan Washington.
Pada Juli 1971, Kissinger menjadi pejabat senior AS pertama yang mengunjungi Tiongkok. Pertemuan rahasianya dengan para pemimpin Tiongkok membuka jalan bagi kunjungan bersejarah Presiden Richard Nixon tahun berikutnya.
Kunjungan itu membuka pintu untuk menormalkan hubungan antara negara terkaya di dunia dan negara terpadatnya pada tahun 1979.
Media pemerintah China mencatat bahwa ia telah mengunjungi negara itu lebih dari 100 kali dalam setengah abad.
Dan bahkan di tengah meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan China baru-baru ini, Tn. Kissinger tetap menjadi pendukung kuat negosiasi aktif untuk menghindari konflik.
Sebelum wafatnya, Tuan Kissinger berhasil kembali ke Tiongkok pada bulan Juli. Dalam kunjungan ini, beliau bertemu dengan Presiden Xi Jinping, yang menyebutnya sebagai "sahabat lama" Tiongkok.
Bui Huy (menurut CCTV, TASS, Xinhua)
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)