Di Sekolah Teknik Mesin - Otomotif, Universitas Industri Hanoi , di tengah kebisingan mesin dan bau khas gemuk, Trinh Thu Huong, seorang mahasiswi tahun ke-4 jurusan Teknologi Rekayasa Otomotif, salah satu "mawar" langka di industri ini, perlahan-lahan mewujudkan impian ayah tercintanya untuk menjadi "dokter" mobil pribadi.

Di Sekolah Teknik Mesin dan Otomotif, Universitas Industri Hanoi (HaUI), di mana suara mesin dan bau minyak tampaknya menjadi "spesialisasi" pria, tiba-tiba ada beberapa wanita cantik yang muncul.

Nama Trinh Thu Huong, mahasiswa tahun ke-4 jurusan Teknologi Teknik Otomotif , telah menjadi simbol gairah dan tekad.

Huong adalah salah satu dari sedikit siswi yang berani memasuki bidang teknik yang penuh tantangan, di mana mimpinya bukan hanya menaklukkan teknologi, tetapi juga kisah pribadi yang bermakna.


Pilihan awal Thu Huong mengejutkan banyak orang: Teknologi Otomotif adalah bidang yang membutuhkan kesehatan, ketelitian, dan banyak pekerjaan manual, membuat banyak orang berpikir bahwa ini adalah "wilayah" khusus untuk pria. Namun, dengan kecintaannya pada kendaraan dan teknologi sejak kecil, Huong bertekad untuk mengejar pilihannya di HaUI - salah satu pusat pelatihan teknis paling bergengsi di negara ini.

Menjadi siswi tahun keempat telah membuktikan kegigihan dan kemampuan gadis muda ini, mengatasi segala keraguan untuk berdiri teguh dan bersinar dalam lingkungan belajar yang penuh tantangan.

Datang ke bengkel mobil Manh Vuong (Hanoi) tempat Huong magang, kita dapat melihat bahwa gadis kecil ini tidak kalah dengan pria sama sekali.



Kecintaan Trinh Thu Huong terhadap teknik tidak datang secara kebetulan, melainkan dipupuk oleh perjalanan dan kesulitan yang dialami ayahnya. Huong bercerita: "Ayah saya seorang pengemudi dan saya menyaksikannya menanggung kesulitan ketika mobilnya bermasalah di jalan. Sejak kecil, saya selalu bermimpi untuk memperbaiki dan merawat mobil ayah saya sendiri, agar beliau merasa aman dan tidak terlalu banyak masalah."

Menjadi mahasiswa tingkat 4 bukan hanya hasil dari pembelajaran di kelas, tetapi juga pengalaman yang terkumpul di bengkel praktik. Trinh Thu Huong mengikuti magang di bengkel mobil Manh Vuong, di mana ia dibimbing oleh Bapak Manh – yang juga merupakan dosen di kelas tersebut dan pemilik bengkel. Bapak Manh berkomentar tentang mahasiswi cilik ini: "Meskipun Huong bertubuh kecil, ia sangat cerdas, teliti, dan sangat bersemangat untuk belajar. Dalam lingkungan teknis yang menuntut presisi tinggi, ketelitiannya merupakan kualitas yang berharga. Ia tidak takut dengan pelumas atau pekerjaan berat, dan selalu proaktif dalam mempelajari semua masalah mobil."


Kini, impian Huong telah menjadi tindakan nyata. Buah termanis dan kebanggaan terbesarnya adalah kemampuan menerapkan ilmu untuk mengurus keluarganya.

Huong menambahkan bahwa setiap kali ia mengambil kesempatan untuk pulang ke rumah selama masa studinya di Hanoi, hal pertama yang dilakukannya adalah menghabiskan waktu memeriksa dan "mendiagnosis" mobil ayahnya.



Gadis kecil itu melakukan prosedur "diagnosis" yang menyeluruh: memeriksa sistem rem dan ban dengan cermat, serta memberi tahu ayahnya tentang jadwal perawatan yang tepat. Tindakan ini tidak hanya membantu mobil beroperasi dengan aman, tetapi juga merupakan anugerah rohani yang tak ternilai, sebuah penegasan cinta yang diungkapkan melalui profesi yang dipilihnya.

Dengan fondasi yang kokoh dari sekolah dan pelatihan praktis di bengkel, Trinh Thu Huong bercita-cita lulus sebagai insinyur perempuan yang unggul. Mimpinya bukan hanya menjadi "dokter" untuk mobil ayahnya, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak gadis muda lainnya, membuktikan bahwa mimpi apa pun, sesulit atau seberat apa pun prasangkanya, dapat berhasil jika dipupuk dengan cinta dan tekad.



Berbicara tentang masa depan, gadis kecil asal Hai Phong ini dengan senang hati berbagi rencana ambisius namun juga sangat manusiawi. Setelah lulus, Huong berharap dapat melamar pekerjaan di sebuah perusahaan otomotif besar untuk mendapatkan pengalaman dan mengenal proses profesional. Ia juga bercita-cita membuka bengkel mobil kecil di kota kelahirannya, baik untuk terus memperbaiki mobil ayahnya maupun untuk melayani tetangganya.

Mimpi ini merangkum kecintaan Trinh Thu Huong kepada keluarganya, aspirasi kariernya, dan rasa pengabdiannya kepada masyarakat. Ia adalah contoh nyata bagi generasi muda yang berani mengejar hasrat mereka, menguasai teknologi, dan khususnya membuktikan bahwa perempuan juga mampu melakukan pekerjaan yang selama ini dianggap sebagai pekerjaan laki-laki dengan sangat baik.
Sumber: https://congthuong.vn/nu-sinh-vien-trinh-thu-huong-vuon-toi-uoc-mo-tro-thanh-bac-si-xe-hoi-426199.html
Komentar (0)