Berkat aroma khas dan rasa pedasnya, jahe sering digunakan untuk membantu pencernaan, mengurangi mual, dan mengurangi peradangan.
Banyak orang minum teh jahe di pagi hari atau mengonsumsi suplemen jahe untuk menenangkan perut. Yang lain menggunakan jahe untuk mengatasi pilek, mual, atau untuk meredakan gas dan kembung.
Namun, seperti halnya bahan aktif bermanfaat lainnya, jahe juga dapat menimbulkan efek samping jika digunakan secara tidak tepat. Bagi sebagian orang, dosis jahe yang tinggi dapat menyebabkan sakit perut, rasa panas di dada, atau bahkan berinteraksi dengan obat yang sedang dikonsumsi.

Jahe umumnya digunakan untuk membantu pencernaan, meredakan mual, dan mengurangi peradangan.
Foto: AI
Jadi apa solusinya?
Kabar baiknya, Anda tidak perlu berhenti mengonsumsi jahe untuk melindungi usus. Jika digunakan dalam dosis dan waktu yang tepat, jahe dapat membantu melancarkan pencernaan, alih-alih mengiritasinya.
Dalam panduan ini, Anda akan menemukan cara sederhana dan efektif untuk memasukkan jahe ke dalam makanan harian Anda sekaligus menjaga kesehatan usus, menurut Times of India .
Mulailah dari yang kecil
Sebaik apa pun manfaat suatu makanan, dosis yang tepat selalu menjadi kunci. Penelitian menunjukkan bahwa jahe aman dikonsumsi hingga 4 gram per hari, tetapi terlalu banyak dapat menyebabkan mulas, diare, atau refluks asam.
Lebih aman menggunakan jahe untuk memasak—diparut menjadi sup, tumisan, dan saus—dibandingkan dalam bentuk suplemen dosis tinggi. Banyak penelitian juga menunjukkan bahwa 0,5–3 gram per hari efektif dan dapat ditoleransi dengan baik.
Hindari minum teh jahe pekat.
Bagi banyak orang, teh jahe di pagi hari adalah kebiasaan sehari-hari. Cukup rendam beberapa iris jahe segar dalam air panas selama kurang lebih 5-10 menit, dan Anda akan mendapatkan minuman hangat yang menenangkan dan baik untuk perut.
Hindari teh jahe pekat atau ekstrak jahe yang kuat saat perut kosong, karena dapat mengiritasi esofagus atau memperburuk refluks. Secangkir teh jahe encer sebelum atau saat makan dapat mengurangi mual dan membantu pencernaan tanpa membebani usus.

Cukup rendam beberapa iris jahe segar dalam air panas selama sekitar 5-10 menit dan Anda akan mendapatkan minuman yang nyaman di perut.
Foto: AI
Makan jahe dengan lemak
Tips kecil namun efektif: jangan mengonsumsi jahe saat perut kosong. Mengonsumsi jahe saat makan akan membantu mengurangi iritasi lambung.
Menambahkan sedikit lemak sehat, seperti minyak zaitun dalam tumisan atau sedikit mentega dalam telur, dapat melembutkan rasa pedas dan membantu tubuh Anda menyerap bahan aktif jahe dengan lebih baik.
Gunakan jahe yang sudah dimasak
Anda dapat menumis atau merebus jahe dalam sup untuk mengurangi rasa pedas tetapi tetap mempertahankan manfaatnya.
Jahe manisan atau sirup jahe juga digunakan dalam beberapa budaya untuk mengurangi rasa mual dan membuatnya lebih cocok untuk anak-anak atau pemakan pilih-pilih.
Gabungkan jahe dengan bahan-bahan yang menenangkan
Jahe terasa lebih ringan jika dicampur dengan bahan-bahan yang ramah usus. Anda bisa mencampur jahe dengan madu, lemon, kayu manis, atau memakannya dengan sayuran ringan seperti wortel dan zucchini. Kombinasi ini membantu menyeimbangkan rasa pedas dan asam jahe, sehingga mengurangi risiko peradangan atau rasa panas di dada.
Catatan saat menggunakan jahe
Jahe aman bagi kebanyakan orang jika digunakan dalam memasak, tetapi ada beberapa tindakan pencegahan yang perlu diingat:
- Mengonsumsi dosis tinggi setiap hari dapat menyebabkan mulas, gas, atau diare.
- Jahe dapat meningkatkan risiko pendarahan bila dikonsumsi bersama antikoagulan (seperti warfarin) atau obat antiplatelet.
- Wanita hamil sering menggunakan jahe untuk meredakan mual; banyak penelitian mendukung dosis sekitar 1 g/hari, tetapi sebaiknya berkonsultasi dengan profesional.
- Jika Anda mengalami refluks parah, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, pendarahan gastrointestinal, atau nyeri perut terus-menerus, hentikan konsumsi jahe dan segera temui dokter Anda.
Sumber: https://thanhnien.vn/cach-dung-vua-tot-vua-khong-anh-huong-den-suc-khoe-duong-ruot-185251126160313703.htm






Komentar (0)