Seng memainkan peran biologis yang sangat penting bagi kesehatan manusia, meskipun hanya mencakup sepersejuta dari berat kering tubuh. Para ilmuwan telah menemukan banyak penyakit serius yang berkaitan dengan kekurangan atau kelebihan seng dalam tubuh manusia, terutama pada anak-anak.
Gejala kekurangan seng pada anak
Sebagian besar kasus defisiensi zinc pada anak terjadi ketika asupan zinc tidak mencukupi atau penyerapannya buruk, sehingga meningkatkan kehilangan zinc dari tubuh (diare akut, sering muntah)... Gejala umum pada anak dengan defisiensi zinc adalah:
- Anak-anak dengan pertumbuhan lambat, rakhitis, malnutrisi
- Anak-anak merasa tidak makan, nafsu makannya buruk atau makan lebih sedikit, kurang menyusu, tidak makan daging atau ikan, mengalami gangguan pencernaan, dan mengalami sembelit ringan.
- Anak-anak dengan rambut rontok atau rambut rapuh
- Diare berkepanjangan, kerusakan kulit dan mata
- Pematangan organ reproduksi yang lambat
- Anak-anak muntah karena alasan yang tidak diketahui
- Anak-anak memiliki pemikiran yang lambat dan daya ingat yang buruk
- Anak-anak sering mengalami kesulitan tidur di malam hari, dan terbangun berkali-kali. Penyakit ini bahkan dapat melemahkan aktivitas otak, menyebabkan mimpi lambat, paranoia, ataksia bicara, gangguan pengecapan dan penciuman, perkembangan psikomotorik lambat, disabilitas, palsi serebral,...
- Infeksi saluran pernapasan berulang (nasofaringitis, bronkitis berulang), infeksi gastrointestinal, dermatitis, luka bakar, pustula, dan peradangan mukosa.
- Anak-anak memiliki luka yang lambat sembuh, alergi, kuku rapuh, dan lemah.
- Kekurangan seng tidak hanya memengaruhi fisik tetapi juga berdampak negatif pada mental, membuat anak-anak mudah tersinggung. Seng membantu mengangkut kalsium ke otak karena kalsium merupakan salah satu zat penting yang membantu menstabilkan sistem saraf.

Seng (Zn) berperan sangat penting dalam perkembangan tinggi badan dan fisik anak, serta dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh mereka. Foto ilustrasi
Cara efektif memberikan suplemen zinc pada anak
Menurut rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jumlah suplemen zinc yang dibutuhkan anak bergantung pada usia, khususnya:
Anak-anak di bawah usia 3 bulan membutuhkan 3 mg zinc per hari, anak-anak berusia 5 bulan hingga 12 bulan membutuhkan 5-8 mg/hari, anak-anak berusia 1 tahun hingga 10 tahun membutuhkan sekitar 10-15 mg/hari untuk tinggi badan dan perkembangan fisik yang optimal.
Untuk anak di bawah 6 bulan, sumber seng terbaik dan paling mudah diserap adalah ASI. Namun, kadar seng dalam ASI akan menurun secara bertahap seiring waktu. Pada 3 bulan pertama, kadar seng dalam ASI sekitar 2-3 mg/liter, dan pada 3 bulan berikutnya, kadar seng menurun menjadi sekitar 0,9 mg/liter. Oleh karena itu, ibu perlu menjaga kadar seng dalam ASI sekaligus memenuhi kebutuhan seng untuk perkembangan anak di masa mendatang dengan mengonsumsi makanan yang dianggap kaya seng seperti udang air tawar, belut, tiram, kerang, hati babi, susu, daging sapi, dll.
Untuk anak yang lebih besar, ibu dapat melengkapi zinc melalui makanan, misalnya, 50 gram daging babi panggang mengandung sekitar 2 mg zinc, 250 gram yoghurt mengandung 1,6 mg zinc, dan setengah dada ayam mengandung 1 mg zinc...
Selain itu, untuk membantu bayi menyerap zinc dengan baik, ibu juga sebaiknya memberikan suplemen vitamin C pada anak dari buah-buahan segar yang kaya akan vitamin C seperti jeruk, lemon, jeruk keprok, jeruk bali, dan lain sebagainya.
Selain melengkapi vitamin D dan mineral kalsium, orang tua juga perlu melengkapi anak dengan seng. Hal ini penting untuk membantu anak-anak tumbuh optimal, baik dari segi tinggi badan, fisik, maupun kesehatan yang baik, sehingga mereka dapat mencegah penyakit secara efektif.
Sumber: https://suckhoedoisong.vn/bo-sung-kem-dung-cach-giup-tre-phat-trien-cao-lon-khoe-manh-phong-benh-hieu-qua-169251126183554159.htm






Komentar (0)