Khususnya, Wakil Perdana Menteri Nguyen Hoa Binh menegaskan: "Hanya sekolah kedokteran yang dapat mendidik dokter." Ini merupakan orientasi penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia medis dan mengatasi kekurangan yang sudah lama ada dalam sistem pelatihan saat ini.
Dalam konteks industri medis yang menghadapi tuntutan kualitas sumber daya manusia yang semakin tinggi, saya berpendapat bahwa orientasi ini bukanlah suatu langkah untuk memperketat atau mempersempit otonomi pelatihan, tetapi penyesuaian yang diperlukan untuk mengembalikan kegiatan pelatihan medis ke standar internasional.
Mengamati model negara-negara dengan sistem kesehatan maju seperti AS, Inggris, Australia, Singapura, atau Jepang menunjukkan bahwa program pelatihan medis hanya dilaksanakan di sekolah kedokteran yang telah menjalani proses akreditasi yang ketat dan memiliki kondisi praktik klinis yang lengkap. Sekolah-sekolah ini selalu terhubung dengan rumah sakit pendidikan atau jaringan fasilitas klinis dengan kapasitas memadai untuk membimbing mahasiswa, beserta sistem laboratorium, pusat simulasi, dan formulir penilaian standar untuk memastikan mahasiswa terlatih secara komprehensif sebelum praktik.

Praktik klinis di bawah bimbingan langsung dokter berpengalaman merupakan persyaratan wajib dalam pelatihan medis. Foto: Dr. Thien dan timnya saat operasi.
Di Vietnam, banyaknya universitas multidisiplin yang berpartisipasi dalam pelatihan dokter, sementara kondisi praktik masih terbatas, telah menyebabkan inkonsistensi kualitas lulusan. Kurangnya rumah sakit pendidikan atau jaringan klinis yang kuat menyulitkan mahasiswa untuk mengakses situasi dunia nyata, sementara kedokteran merupakan bidang yang membutuhkan praktik intensif dan pengawasan langsung dari tim dokter berpengalaman. Kekurangan ini telah diutarakan oleh banyak pakar, pengelola, dan lembaga pelatihan itu sendiri belakangan ini, menunjukkan bahwa tuntutan untuk mereformasi kondisi pelatihan kedokteran sepenuhnya dapat dibenarkan. Sebab, jika fondasi praktik tidak terjamin, akan sangat sulit untuk membentuk tim dokter yang memenuhi persyaratan sistem kesehatan modern.
Dalam konteks tersebut, klarifikasi dan standardisasi persyaratan pembukaan profesi medis merupakan hal yang tepat dan penting. Ketika persyaratan untuk fasilitas praktik, staf pengajar, fasilitas, program pelatihan, dan metode penilaian diatur secara transparan dan konsisten, fasilitas pelatihan akan beroperasi dengan baik dan menjamin kualitas keluaran. Dengan hanya mengizinkan fasilitas yang berkualifikasi untuk melatih dokter, tidak hanya akan melindungi keselamatan pasien tetapi juga meningkatkan reputasi profesi medis dan membantu Vietnam berintegrasi lebih dalam ke dalam sistem pelatihan medis internasional.
Dari perspektif profesional, saya melihat bahwa kebijakan standardisasi pelatihan medis merupakan arah yang perlu diimplementasikan secara konsisten dan berjangka panjang. Hal ini bukan hambatan bagi institusi pendidikan , melainkan langkah untuk memastikan kualitas sumber daya manusia—faktor penentu dalam pengembangan industri medis.
Ketika kegiatan pelatihan diselenggarakan berdasarkan standar terpadu, terhubung dengan praktik klinis, dan dipantau berdasarkan kriteria yang jelas, kami akan membangun tim dokter dengan keahlian yang solid, keterampilan yang baik, dan memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus meningkat. Ini juga merupakan pendekatan praktis untuk meningkatkan daya saing sumber daya manusia medis Vietnam dalam konteks integrasi internasional yang semakin mendalam.
Artikel ini merupakan pendapat pribadi penulis!
Sumber: https://suckhoedoisong.vn/chuan-hoa-dao-tao-y-khoa-de-bao-dam-chat-luong-nguon-nhan-luc-169251126000530955.htm






Komentar (0)