Metode perhitungan nilai penerimaan siswa baru kelas 10 SMA tahun ajaran 2025-2026 mengalami perubahan jika dibandingkan dengan ketentuan yang berlaku saat ini.
Mulai tahun 2025, cara penghitungan nilai ujian kelas 10 akan berubah. (Sumber: VNE) |
Cara penghitungan nilai kelulusan untuk kelas 10 tahun 2025 adalah sebagai berikut: Nilai kelulusan adalah jumlah nilai ujian dan tes yang dihitung dalam skala 10 poin untuk setiap mata pelajaran dan tes.
Metode penghitungan nilai ujian masuk SMA kelas 10 tahun ajaran 2025-2026 telah berubah dibandingkan dengan peraturan yang berlaku saat ini. Hal ini tertuang dalam Surat Edaran No. 30/2024/TT-BGDDT tentang ketentuan penerimaan siswa baru SMP dan SMA, yang baru-baru ini diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Pelatihan.
Berdasarkan Surat Edaran No. 30 tentang Penerimaan Siswa Baru SMP dan SMA yang baru-baru ini diumumkan oleh Kementerian Pendidikan dan Pelatihan , terdapat 3 jalur penerimaan siswa baru untuk kelas 10: ujian masuk, seleksi, atau kombinasi ujian masuk dan seleksi. Seleksi jalur penerimaan berada di bawah kewenangan pemerintah daerah.
Mengenai metode ujian masuk untuk kelas 10, peraturan nasional telah menyatukan pelaksanaan 3 mata pelajaran dan ujian, yaitu: Matematika, Sastra, dan mata pelajaran atau ujian ketiga yang dipilih oleh Departemen Pendidikan dan Pelatihan. Mata pelajaran dan ujian ketiga akan diumumkan setelah akhir semester pertama, tetapi paling lambat tanggal 31 Maret setiap tahun.
Mengenai lamanya ujian tiap mata pelajaran, sastra 120 menit, matematika 90 atau 120 menit, mata pelajaran ketiga 60 atau 90 menit, dan ujian gabungan 90 atau 120 menit.
Materi ujian berada dalam program pendidikan umum SMP, terutama program kelas 9. Metode penghitungan nilai kelulusan untuk kelas 10 diatur secara jelas oleh Kementerian Pendidikan dan Pelatihan: Nilai kelulusan adalah total nilai mata pelajaran dan ujian yang dihitung berdasarkan skala 10 poin untuk setiap mata pelajaran dan ujian.
Dengan demikian, dengan peraturan baru ini, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan menetapkan metode terpadu untuk menghitung nilai penerimaan dan koefisien ujian. Berdasarkan peraturan ujian yang berlaku saat ini, metode penghitungan nilai penerimaan dan koefisien ujian disetujui oleh Komite Rakyat provinsi. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak daerah, termasuk Hanoi, sering menerapkan koefisien 2 untuk Matematika dan Sastra.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)