Pasar Ekstrim Tomohon, yang khusus menjual daging hewan hidup di Indonesia, telah dilarang menyembelih dan menjual anjing dan kucing sejak Juli.
Pasar Ekstrem Tomohon, yang terletak di Sulawesi Utara, merupakan destinasi populer bagi wisatawan mancanegara ke Indonesia. Pasar ini khusus menjual daging hewan hidup, mulai dari ular piton, kelelawar, tikus tusuk, hingga anjing dan kucing.
Pasar ini dikutuk pada tahun 2018 ketika aktivis hak-hak hewan internasional mengunggah video di media sosial yang memperlihatkan anjing dan kucing dipukuli secara brutal dan dibakar hidup-hidup.
Sebuah kios daging anjing di Pasar Ekstrim Tomohon pada tahun 2020. Foto: Skynews Indonesia
Menurut informasi dari Humane Society International, Juli lalu, Bapak Caroll Senduk, Wali Kota Tomohon, menandatangani peraturan daerah yang melarang penjualan daging anjing dan kucing di pasar. Semua pedagang di sana juga menandatangani perjanjian untuk menghentikan pemotongan dan penjualan anjing dan kucing secara permanen.
Lola Webber, direktur kampanye Dog Meat Free Indonesia di Humane Society International, mengatakan para aktivis mendesak perusahaan-perusahaan perjalanan besar di seluruh dunia untuk berhenti mempromosikan Tomohon Extreme sebagai destinasi wisata. Salah satunya adalah Tripadvisor, yang telah setuju untuk menghapus informasi tentang Tomohon Extreme dari platformnya untuk merekomendasikan destinasi wisata kepada wisatawan.
Ibu Webber menyampaikan bahwa para aktivis perlindungan hewan telah berupaya memberantas perdagangan dan pembantaian anjing dan kucing di pasar tradisional ini sejak tahun 2017. Hasil terbaru ini bagaikan sebuah "kemenangan besar", membantu ribuan anjing dan kucing "dibebaskan".
"Para pedagang diberi subsidi kecil untuk menghentikan perdagangan daging anjing dan kucing. Namun, mereka masih memperdagangkan banyak jenis daging hewan hidup lainnya, yang berisiko menyebarkan penyakit menular seperti Covid-19 atau rabies," ujar Ibu Webber.
Direktur kampanye Dog Meat Free Indonesia berharap larangan di pasar Tomohon akan menjadi preseden untuk bekerja sama dengan pemerintah dan manajemen pasar, yang berdampak pada pedagang dan konsumen daging anjing dan kucing di provinsi lain.
Aktivis hak-hak hewan mengatakan kepada CNBC Travel bahwa hambatan terbesar untuk mengakhiri perdagangan daging anjing dan kucing, dan khususnya perdagangan daging hewan hidup, terletak pada regulasi.
Frank Delano Manus, seorang advokat hak-hak hewan dari Animal Friends Manado Indonesia, mengatakan 95 persen daging hewan eksotis di Sulawesi Utara berasal dari provinsi tetangga, seringkali tanpa pemeriksaan atau karantina pemerintah.
Pada tahun 2020, Animal Friends Manado Indonesia mencoba menghentikan penjualan daging ular dan kelelawar di Pasar Ekstrim Tomohon, ketika pandemi Covid-19 menyebar, tetapi gagal.
Selama bertahun-tahun, Tomohon Extreme telah dipromosikan sebagai destinasi wisata populer di Sulawesi Utara. Larangan daging anjing dan kucing di pasar tersebut tidak terbukti mengurangi jumlah pengunjung. Sebaliknya, banyak wisatawan mendukung peraturan ini. Beberapa akun Tripadvisor meninggalkan komentar bahwa mereka merasa bersalah dan terhantui ketika melihat pembantaian di pasar tersebut dan tidak ingin mengunjungi destinasi yang "tidak manusiawi" tersebut selama perjalanan mereka.
Bich Phuong
Menurut CNBC
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)