Kementerian Pendidikan dan Pelatihan baru saja mengirimkan surat resmi kepada Komite Rakyat provinsi dan kota tentang memastikan pemeliharaan dan peningkatan kualitas dan efisiensi lembaga pendidikan publik di unit administratif saat menerapkan model pemerintahan daerah dua tingkat.
Kementerian Pendidikan dan Pelatihan meminta agar Komite Rakyat provinsi hanya meninjau dan menentukan isi manajemen pendidikan negara saat ini di tingkat distrik untuk disesuaikan dan ditransfer ke tingkat provinsi (Departemen Pendidikan dan Pelatihan) atau Komite Rakyat komune untuk manajemen.
Menyatukan pelaksanaan manajemen negara di bidang pendidikan sesuai keahlian sektor; perekrutan, penataan, pengerahan, penempatan, dan pengembangan tenaga kependidikan oleh badan profesional di tingkat provinsi (Departemen Pendidikan dan Pelatihan) untuk dilaksanakan secara seragam di seluruh provinsi guna mengatur secara umum dan menangani situasi kelebihan atau kekurangan guru di daerah.
Dalam proses pelaksanaan di tingkat daerah, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan meminta agar Komite Rakyat Provinsi tidak membiarkan adanya kesenjangan, tumpang tindih atau penyebaran tugas manajemen, terutama di bidang-bidang utama seperti: Bimbingan profesional, konten program, manajemen staf, keuangan, fasilitas sekolah, inspeksi dan ujian.

Dalam melaksanakan desentralisasi pengelolaan negara di bidang pendidikan, perlu dipastikan adanya kesesuaian dengan arahan undang-undang yang sedang dipersiapkan Pemerintah untuk diajukan kepada Majelis Nasional guna mendapatkan persetujuan (Undang-Undang tentang Guru; Undang-Undang tentang Pendidikan yang telah diamandemen dan ditambah; Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah yang telah diamandemen; Undang-Undang tentang Pendidikan Kejuruan yang telah diamandemen...) guna melaksanakan secara efektif pengelolaan negara atas kegiatan profesi khusus di sektor pendidikan.
Kementerian Pendidikan dan Pelatihan mencatat bahwa Komite Rakyat provinsi harus menugaskan titik fokus untuk manajemen negara di sektor pendidikan ke tingkat yang memiliki sumber daya yang cukup dalam hal fasilitas, keuangan, dan sumber daya manusia untuk memastikan pemeliharaan dan pengembangan karier pendidikan; membedakan dengan jelas antara tugas profesional (yang langsung ditugaskan ke Departemen Pendidikan dan Pelatihan) dan tugas administratif dan lokal (yang langsung ditugaskan ke Komite Rakyat tingkat komune); menghubungkan desentralisasi dengan mekanisme inspeksi dan pengawasan, meningkatkan kualitas dan efektivitas pendidikan dalam kondisi terbaik di wilayah tersebut.
Terkait dengan pelaksanaannya, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan memberikan rekomendasi kepada pemerintah daerah agar memelihara unit-unit layanan publik di bidang pendidikan dan menyerahkan fungsi pengelolaan negara di bidang pendidikan untuk sekolah menengah, sekolah dasar, dan taman kanak-kanak kepada otoritas di tingkat komune, sesuai dengan Kesimpulan No. 137 dari Politbiro dan Sekretariat mengenai Proyek Penataan Ulang dan Reorganisasi Unit-Unit Administratif di Semua Tingkatan dan Membangun Model Organisasi Pemerintah Daerah Dua Tingkat.
Sebelumnya, pada 7 April, Pemerintah menerbitkan Resolusi 74 tentang Rencana Pelaksanaan Penataan Unit Administrasi dan Pembangunan Model Organisasi Pemerintah Daerah 2 Tingkat. Oleh karena itu, Pemerintah menugaskan Kementerian Pendidikan dan Pelatihan untuk menerbitkan pedoman guna memastikan pemeliharaan dan peningkatan kualitas serta efisiensi operasional lembaga pendidikan dan pelatihan di unit administrasi yang sedang menjalani penataan dan reorganisasi.
Sumber: https://cand.com.vn/giao-duc/cap-nao-se-nhan-nhiem-vu-quan-ly-nha-nuoc-ve-giao-duc-dao-tao-sau-sap-nhap--i764928/
Komentar (0)