SANGAT SULIT
Bulu tangkis adalah olahraga yang menarik, yang diperkenalkan pada SEA Games pertama (SEAP Games) pada tahun 1959 dan dipertahankan secara rutin pada pertandingan-pertandingan berikutnya. Negara-negara di kawasan Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, dan Thailand juga merupakan kekuatan bulu tangkis dunia, yang memiliki pemain-pemain top dan atlet-atlet peraih medali emas Olimpiade dan dunia. Oleh karena itu, persaingan untuk medali bulu tangkis di SEA Games dianggap sangat ketat dan sangat sulit bagi bulu tangkis Vietnam.

Pemain tenis Nguyen Thuy Linh diharapkan membawa pulang medali emas.
Foto: Kemerdekaan
Dalam sejarah SEA Games, bulu tangkis Vietnam memiliki pencapaian terbaik dengan 14 medali perunggu, tanpa medali emas atau perak, yang membuktikan persaingan sengit di arena SEA Games. Bulu tangkis Vietnam pernah memiliki pemain berbakat Nguyen Tien Minh yang memenangkan medali perunggu di kejuaraan dunia pada tahun 2013, tetapi pencapaian terbaiknya di SEA Games hanya 5 medali perunggu. Ia pernah bercerita bahwa bertanding bulu tangkis di SEA Games tidak berbeda dengan kejuaraan dunia karena hampir semua pemain hebat hadir. Indonesia, Malaysia, dan Thailand memiliki kekuatan yang kuat dan seimbang, sehingga mereka tidak hanya memiliki keunggulan di tunggal tetapi juga mendominasi ganda dan terutama nomor beregu.
KESEMPATAN APA BAGI NGUYEN T HUY LINH ?
Di SEA Games ke-33, Nguyen Thuy Linh adalah harapan terbesar bagi bulu tangkis Vietnam. Dengan peringkat ke-21 dunia, ia berada di belakang para pemain Asia Tenggara Chochuwong (Thailand, ke-6), Intanon (Thailand, ke-8), Tunjung (Indonesia, ke-10), Katethong (Thailand, ke-14), Ongbamrungphan (Thailand, ke-15), dan Yeo Jia Min (Singapura, ke-20). Mereka dianggap sebagai pesaing Thuy Linh di tunggal putri SEA Games ke-33.
Pelatih mengatakan Thuy Linh memiliki peringkat yang sedikit lebih rendah dibandingkan kelompok lawan di atas. Namun, ia juga memiliki peluang untuk melampaui pencapaian medali perunggu SEA Games ke-31 pada tahun 2022 di kandang sendiri. Pasalnya, ia telah mengalahkan setidaknya satu bintang dari desa bulu tangkis Asia Tenggara seperti Chochuwong, Intanon, Tunjung, Yeo Jia Min. Keyakinan pada kemampuan Thuy Linh untuk membuat perbedaan di SEA Games ke-33 semakin besar ketika pemain berusia 28 tahun ini berada di puncak kariernya. Pada tahun 2025, ia dengan sangat baik mencapai final tunggal putri sebanyak 4 kali dalam sistem World Tour Super 300 dalam sistem kompetisi Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF). Ia juga naik ke posisi ke-17 untuk pertama kalinya dalam kariernya dan meraih kemenangan yang mengesankan melawan lawan-lawan yang kuat.
LEBIH BANYAK HARAPAN BAGI PEMAIN PRIA
Bulu tangkis di SEA Games ke-33 mempertandingkan 7 nomor, yaitu tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, ganda campuran, beregu putra, dan beregu putri. Menurut penilaian pelatih, selain harapan nomor 1 Thuy Linh di tunggal putri, bulu tangkis Vietnam juga berharap dapat menciptakan kejutan di tunggal putra (Nguyen Hai Dang, Le Duc Phat) dan ganda putra (Tran Dinh Manh/Nguyen Dinh Hoang).
Pada tahun 2025, Hai Dang adalah pemain tenis putra yang telah menunjukkan performa impresif, melangkah jauh di turnamen internasional. Kegigihan dan tekadnya telah membantu pemain ini, yang saat ini berada di peringkat ke-55 dunia, untuk menorehkan prestasi di SEA Games ke-33. Pasangan putra Dinh Manh/Dinh Hoang juga telah berkembang pesat, saat ini berada di peringkat ke-87, dan menjadi harapan baru bagi bulu tangkis Vietnam di cabang olahraga yang belum menjadi unggulan.
Berkat memiliki tim putra yang cukup berimbang, bulu tangkis Vietnam juga berpeluang berlaga di nomor beregu putra, siap mengejutkan tim-tim kuat di SEA Games 33.
Sumber: https://thanhnien.vn/cau-long-viet-nam-canh-tranh-khoc-liet-o-sea-games-33-thuy-linh-lieu-co-the-gianh-vang-185251123231545568.htm







Komentar (0)