Struktur-struktur raksasa ini terletak di pusat galaksi Bima Sakti, yang merupakan rumah bagi tata surya kita, dan mengarah ke pusat lubang hitam galaksi tersebut. Para peneliti mengatakan terdapat ratusan struktur seperti itu, dengan masing-masing struktur berukuran 5-10 tahun cahaya, menurut The Independent pada 2 Juni. Penemuan baru ini dipublikasikan di Astrophysical Journal Letters .
"Sungguh mengejutkan menemukan populasi struktur baru yang tampaknya mengarah ke lubang hitam. Saya sungguh takjub melihat hal-hal ini. Kami harus bekerja keras untuk membuktikan bahwa kami tidak membohongi diri sendiri. Dan kami menemukan bahwa struktur-struktur itu tidak acak, tetapi tampaknya terkait dengan aliran keluar lubang hitam," ujar Profesor Farhad Yusef-Zadeh, yang memimpin tim peneliti.
Dengan mempelajari struktur ini, para ilmuwan dapat mempelajari lebih lanjut tentang lubang hitam di Bima Sakti, menurut Yusef-Zadeh, seorang profesor fisika dan astronomi di Universitas Northwestern.
Gambar langit berbintang
Tangkapan Layar The Independent
Para ilmuwan belum memiliki penjelasan pasti tentang asal-usul struktur tersebut, dan keberadaannya sebagian besar masih menjadi misteri. Namun, satu penjelasan potensial adalah bahwa struktur tersebut terlontar akibat suatu aktivitas beberapa juta tahun yang lalu, menurut The Independent .
Pada awal tahun 1980-an, Profesor Yusef-Zadeh menemukan sekumpulan struktur satu dimensi raksasa yang menggantung di galaksi kita, dekat Sagitarius A*, lubang hitam supermasif yang digambarkan oleh media sebagai “raksasa lembut” di pusat Bima Sakti.
Struktur semacam itu, yang sebelumnya belum ditemukan , jauh lebih pendek dan horizontal, memanjang dari Sagitarius A*. Struktur ini berbeda dalam banyak hal dari struktur yang ditemukan sebelumnya, yang jauh lebih panjang dan lebih banyak jumlahnya, menurut The Independent .
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)