Vu Lan adalah festival besar umat Buddha yang dikaitkan dengan semangat syukur dan bakti kepada orang tua. Namun, seiring berjalannya waktu, makna Vu Lan telah melampaui batas agama, menjadi praktik budaya, aliran humanis dalam kehidupan masyarakat Vietnam. Vu Lan merupakan pengingat bakti kepada orang tua – akar moralitas manusia, benang merah yang menghubungkan moralitas Asia Timur.
Tahun ini, musim Vu Lan di Stupa Mandala Tay Thien Agung terasa lebih istimewa karena banyak ritual yang digelar untuk pertama kalinya: Meditasi Empat Rahmat, "Pohon Janji Berbakti", Upacara Membasuh Kaki Orang Tua... yang berkontribusi menciptakan ruang sakral sekaligus intim, tempat rasa bakti anak dibangkitkan melalui ritual sederhana namun mendalam.

Tepat di gerbang timur di dalam stupa, sebuah pohon kayu hijau ditempatkan dengan khidmat sebagai "Pohon Janji Berbakti". Setiap umat Buddha dan setiap orang yang menghadiri upacara menuliskan kartu, janji, dan hal-hal yang ingin mereka sampaikan dari lubuk hati mereka, lalu menggantungnya di pohon tersebut.
Ada yang berjanji untuk menghabiskan lebih banyak waktu bersama orang tua. Ada pula yang sekadar menulis: "Aku akan menelepon rumah setiap hari". Ada pula yang menuliskan kalimat penuh cinta: "Bu, aku berjanji akan merawatmu dengan segala kesabaran dan rasa syukurku"... Setiap kartu, setiap helai daun di pohon Natal adalah sebuah cinta, menunjukkan bakti bakti yang mengalir diam-diam dalam diri setiap anak.

Seorang penganut Buddha berbagi: "Saya percaya bahwa jauh di lubuk hati setiap orang di sini, ada hal-hal yang ingin mereka katakan dan lakukan untuk orang tua mereka. Baik besar maupun kecil, semuanya berasal dari hati yang tulus. Tolong jangan biarkan kata-kata cinta menjadi kata-kata terakhir. Katakan dan lakukanlah selagi orang tuamu masih ada di sisimu."
Di tempat yang tenang, "Pohon Bakti Anak" melambangkan pesan kemanusiaan untuk mengingatkan manusia agar senantiasa menghayati bakti kepada orang tua mulai dari hal-hal sederhana dan keseharian.

Salah satu momen paling mengharukan dari musim Vu Lan di Mandala Tay Thien adalah ritual membasuh kaki orang tua. Anak-anak dari segala usia, dari remaja hingga dewasa, berlutut di kaki orang tua mereka, mengenang kaki mereka yang kapalan selama bertahun-tahun. Setiap tetes air hangat hari ini adalah cinta, setiap tindakan membasuh adalah rasa syukur yang mendalam.
Kaki-kaki itu telah melewati banyak kesulitan, memikul beban mencari nafkah demi membahagiakan anak-anak mereka. Ketika anak-anak menyentuh kapalan orang tua mereka, itu bukan sekadar tindakan membersihkan, tetapi juga penyucian jiwa, sebuah kesempatan untuk mendengarkan, untuk merasakan rasa syukur yang mendalam atas kelahiran.

Ritual sederhana ini telah membuat banyak orang meneteskan air mata. Karena di sana, anak menemukan hubungan yang utuh dengan sumber kasih sayang, dan orang tua pun merasakan rasa syukur dan bakti anak mereka dalam setiap tindakan.
Dalam aliran misterius agama Buddha, Zen dari Empat Rahmat merupakan praktik penting, yang mengingatkan orang untuk merenungkan empat rahmat mendalam: Rahmat orang tua saat melahirkan, Rahmat Tiga Permata yang menerangi, Rahmat negara dan masyarakat yang melindungi, dan Rahmat semua makhluk hidup yang membantu.

Di bawah bimbingan penuh welas asih sang kepala biara, seluruh umat Buddha melafalkan serempak, dengan khidmat memasuki praktik. Saat-saat meditasi membantu setiap orang untuk menenangkan diri, tidak hanya untuk mengingat kebaikan orang tua mereka, tetapi juga untuk melihat dengan jelas tanggung jawab mereka kepada masyarakat, negara, dan semua makhluk hidup.
Pidato perwakilan Buddha itu dipenuhi dengan emosi, bagaikan suara ribuan hati yang mengingatkan setiap orang untuk bersyukur dan memberi kembali, baik selama musim Vu Lan maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Vu Lan di Mandala Tay Thien tahun ini juga dipenuhi dengan melodi musik yang emosional dan hangat. Selama upacara penyematan mawar, berbagai pertunjukan seni ditampilkan sebagai ungkapan bakti kepada orang tua dan Tiga Permata.

Khususnya, Artis Rakyat Thanh Hoai dengan suaranya yang legendaris membuat puisi "Buddha di Dunia" beresonansi mendalam, menyatu dengan orkestra nasional Akademi Musik Nasional, menyentuh kedalaman spiritual pendengar.
Seniman berjasa Phuong Nga (Sao Mai Diem Hen) menyanyikan sopranonya yang jernih dan merdu dalam lagu "Mother's Heart" karya musisi Y Van. Penyanyi Khanh Ly dengan "Bong Hong Cai Ao", penyanyi Quang Tu dengan "Tinh Cha"... membawa kasih sayang yang lebih mendalam ke ruang Vu Lan, menjadikan musik sebagai jembatan bagi moralitas bakti untuk merasuk ke dalam hati orang-orang.

Dari "Pohon Kesalehan Anak" hingga ritual membasuh kaki, dari Meditasi Empat Rahmat hingga setiap not musik yang dipenuhi dengan cinta kasih anak, musim Vu Lan tahun ini di Mandala Tay Thien benar-benar merupakan aliran budaya-spiritual yang istimewa.
Dalam sejarah dan budaya Vietnam, bakti kepada orang tua selalu dianggap sebagai akar kepribadian. Vu Lan bukan hanya festival agama Buddha, tetapi juga telah menjadi simbol budaya rasa syukur, penghargaan, dan balas budi. Ritual-ritual di Mandala Tay Thien tahun ini, mulai dari "Pohon Janji Berbakti", upacara membasuh kaki orang tua, Meditasi Empat Rahmat, hingga lagu-lagu bakti kepada orang tua... telah mengungkap kebenaran yang sederhana namun mendalam: tanpa bakti kepada orang tua, tidak ada fondasi untuk membangun moralitas manusia.
Vu Lan, dengan loncengnya yang berdentang, mengingatkan semua orang untuk memperlambat langkah, mendengarkan panggilan asal, akan kasih sayang tanpa syarat yang diberikan orang tua. Sejak saat itu, bakti kepada orang tua tidak berhenti pada janji atau ritual, melainkan menjadi cara hidup, kekuatan spiritual yang menyatukan keluarga, komunitas, dan bangsa.
Melestarikan bakti kepada orang tua juga melestarikan inti budaya Vietnam—budaya yang senantiasa menjunjung tinggi kasih sayang, kesetiaan, dan rasa syukur keluarga. Dan ketika bakti kepada orang tua dinyalakan, saat itulah kita dapat membangun masyarakat yang manusiawi, berkelanjutan, dan penuh kasih.
Sumber: https://nhandan.vn/cay-hua-nguyen-hieu-thuan-trong-mua-vu-lan-o-bao-thap-mandala-tay-thien-post906461.html
Komentar (0)