Indonesia telah meminta ketua mahkamah konstitusi untuk mengundurkan diri atas putusan yang mengizinkan putra presiden mencalonkan diri sebagai pejabat.
Pemerintah Indonesia pada awal November membentuk komite etik hakim untuk menyelidiki perilaku sembilan hakim Mahkamah Konstitusi. Langkah ini diambil setelah Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman memutuskan bahwa kandidat di bawah usia 40 tahun dapat mencalonkan diri jika mereka pernah terpilih untuk jabatan publik.
Keputusan tersebut, yang mengizinkan putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, 36 tahun, untuk mencalonkan diri sebagai wakil Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, yang mencalonkan diri sebagai presiden, telah memicu kemarahan di kalangan masyarakat Indonesia, karena keputusan tersebut muncul hanya tiga hari sebelum batas waktu pendaftaran.
Komisi Kehormatan Hakim Indonesia pada 7 November memutuskan Usman bersalah atas pelanggaran standar dan memintanya mengundurkan diri sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi. Usman tetap menjadi salah satu dari sembilan hakim di Mahkamah Konstitusi, tetapi harus mengundurkan diri dari kasus-kasus terkait pemilu di masa mendatang jika ia memiliki konflik kepentingan.
"Para hakim telah bersama-sama melanggar standar etika hakim Mahkamah Konstitusi," ujar Jimly Asshiddiqie, Ketua Komite Etik Hakim, dalam pengumuman hasil investigasi. Komite sebelumnya telah memberikan teguran kepada enam hakim.
Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman dalam sidang pada 2 Oktober. Foto: Antara
Bapak Usman, 67 tahun, adalah saudara ipar Presiden Widodo. Sebelumnya, beliau membantah adanya konflik kepentingan dalam putusan kontroversial tersebut. Hakim menyatakan pada 3 November bahwa beliau siap menerima keputusan dari komite etik hakim.
Bapak Widodo, 62 tahun, telah memimpin Indonesia sejak 2014 dan tidak akan dapat mencalonkan diri lagi karena batasan masa jabatan. Lebih dari 204 juta rakyat Indonesia diperkirakan akan memilih pemimpin baru pada 14 Februari tahun depan. Presiden Indonesia yang baru akan dilantik pada Oktober 2024.
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, juga mencalonkan diri sebagai presiden Indonesia tahun depan. Anies Baswedan dianggap sebagai kandidat potensial dengan dukungan kelompok-kelompok Islam di Indonesia.
Nhu Tam (Menurut Reuters )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)