Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Halo, Ibu - Kebahagiaan masih ada di sini

(DN) - Kebahagiaan bukanlah saat kita memiliki segalanya, tetapi saat kita dicintai sepenuhnya, dan cinta itu diteruskan melalui generasi berikutnya.

Báo Đồng NaiBáo Đồng Nai24/10/2025

Kebahagiaan - terkadang hanya sekedar pandangan, sebuah pengingat, sebuah kenangan yang membuat kita merasa hangat di hari-hari terdingin.

Kisah di bawah ini adalah pengakuan tulus seorang anak yang baru saja kehilangan ibunya, dan sedang bersiap menyambut anak pertamanya - tempat kebahagiaan dan perpisahan bertemu...

Saat aku berumur 13 tahun, ayahku meninggal dunia. Sejak saat itu, ibuku membesarkan tiga anak seorang diri. Aku tumbuh besar dengan pengorbanan dan ketangguhan ibuku. Meskipun ayahku meninggal dunia lebih awal, ibuku selalu membuatku merasa utuh. Ia mengajariku untuk mandiri, mencintai, dan teguh dalam hidup. Aku melangkah ke dunia dengan percaya diri dan bangga—dengan keringat, air mata, dan cinta ibuku yang tak terbatas. Bagiku, itulah bahasa kebahagiaan—kebahagiaan yang paling sederhana namun abadi.

Selama tahun-tahun itu, ibu saya adalah wanita terkuat yang pernah saya kenal – tak pernah sekalipun mengeluh lelah, tak pernah sekalipun mengeluh kesakitan, meskipun ada hari-hari di mana saya merasa kelelahan. Saya menyadari bahwa kebahagiaan terkadang begitu rapuh. Kebahagiaan adalah bangun setiap pagi dan masih mendengar panggilan ibu saya, masih melihat masakannya, masih merasakan tangan ibu saya yang melindungi.

Waktu berlalu, ketiga anak itu tumbuh dewasa, memiliki pekerjaan, dan memiliki keluarga masing-masing. Saya, putri bungsu ibu saya, juga sedang mempersiapkan diri untuk menjadi seorang ibu. Hanya dalam dua bulan, putra pertama saya akan lahir. Saya membayangkan momen ketika saya akan menggendong anak saya, dengan ibu saya duduk di samping saya, tatapannya ramah, senyumnya hangat.

Tapi hidup tak seperti yang kita harapkan. Ibu sudah tiada…

Kehilangan ini begitu berat hingga rasanya aku takkan pernah bisa pulih. Aku menangis sejadi-jadinya, bertanya kepada Tuhan mengapa Ia mengambil orang yang paling mencintaiku di saat aku sangat membutuhkan-Nya. Hari ketika ibuku direnggut, angin seakan berhenti. Aku merasa kecil dan tersesat dalam kehampaan tanpa nama.

Namun ketika aku merasa hampir pingsan, suamiku masih dengan tenang memegang tanganku dan berkata lembut:

“Kamu tidak sendirian. Aku punya kamu, anakku, dan ibumu yang selalu mengawasimu.”

Saya mengerti, kebahagiaan tidak selalu cukup, tidak hanya ketika kita memiliki segalanya.

Kebahagiaan masih dicintai, bahkan dalam kehilangan.

Masih ada seseorang yang menemani kita melewati hari-hari badai.

Saat aku tersesat, ada orang-orang yang kucintai yang membangunkanku.

Itulah mata ibuku dalam mimpiku, yang mengawasi dan membimbingku sepanjang perjalananku.

Kini, aku tak lagi mencari kebahagiaan di tempat yang jauh. Aku melihatnya dalam setiap gerak tubuh suamiku, dalam setiap detak jantung anakku yang belum lahir, dalam kehangatan dan kedamaian kerinduanku pada ibuku.

Kebahagiaan - ternyata - selalu ada di sekitar kita, kita hanya perlu tahu cara menghargainya, cara mencintainya, dan cara mengatakan "halo" dengan hati yang bersyukur.

Selamat tinggal, Ibu…

Aku akan hidup dengan baik - sehingga setiap kali aku tersenyum, kamu pun akan bahagia, di tempat yang damai.

Minh Tam

Sumber: https://baodongnai.com.vn/van-hoa/chao-nhe-yeu-thuong/202510/chao-nhe-me-yeu-hanh-phuc-van-o-day-b630747/


Komentar (0)

No data
No data

Dalam kategori yang sama

Sawah terasering yang sangat indah di lembah Luc Hon
Bunga 'kaya' seharga 1 juta VND per bunga masih populer pada tanggal 20 Oktober
Film Vietnam dan Perjalanan Menuju Oscar
Anak muda pergi ke Barat Laut untuk melihat musim padi terindah tahun ini

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

Anak muda pergi ke Barat Laut untuk melihat musim padi terindah tahun ini

Peristiwa terkini

Sistem Politik

Lokal

Produk