
Datang ke Sapa dari Oktober hingga Maret setiap tahun, Anda akan dengan mudah menjumpai pemandangan awan putih yang melayang di atas lembah, berkelok-kelok di lereng bukit, dan merangkul desa-desa bagaikan pita sutra raksasa yang meliuk-liuk. Namun, jika Anda ingin mencapai "musim awan terbaik", tak ada tempat yang lebih ideal selain Puncak Legenda Fansipan, puncak Indochina di ketinggian 3.143 m. Fotografer: Minh Tu.

Saat turun dari stasiun kereta gantung, Anda akan merasa seperti tersesat di dunia dongeng murni, dengan pemandangan yang memukau. Bumi dan langit tampak menyatu karena langit yang cerah, udara yang dingin, dan di depan mata Anda terbentang lautan awan putih di tengah langit. Foto: Fotografer Minh Tu.

Berburu awan di puncak Fansipan, baik saat fajar maupun senja, adalah sebuah "mahakarya". Pemandangan yang damai dan halus ini khususnya akan membantu Anda menyingkirkan segala kekhawatiran dan debu duniawi. Jiwa Anda akan dimurnikan oleh keliaran dan keindahan alam saat berdiri diam menyaksikan matahari perlahan menghilang di balik puncak-puncak gunung Hoang Lien Son yang diselimuti awan. Foto: Fotografer Minh Tu, Bui Van Hai.

Di tengah ruang sakral kompleks arsitektur spiritual di puncak Fansipan, pemandangan lautan awan yang mengapung di sekitarnya akan membuat Anda merasa seperti tersesat di negeri dongeng. Di sini, terdapat patung Bodhisattva Avalokitesvara yang tenang, patung Buddha Amitabha yang megah dan sunyi, atau Biara Bich Van Zen yang damai dan tenteram. Ini adalah pengalaman damai dan sakral yang membuat pengunjungnya paling berkesan.

Setelah menaklukkan Puncak Fansipan, Anda dapat bersantai di Kafe Du Soleil. Di ruang Barat Laut dengan motif brokat, secangkir kopi hangat sangat cocok bagi Anda untuk memandang jauh dan menyaksikan lautan awan yang melayang di luar jendela.

Pada bulan Oktober dan November di Fansipan, selain berburu awan, pengunjung juga dapat mengunjungi bukit bunga ungu yang berwarna-warni bak karpet ungu yang membentang di kaki Gunung Fansipan. Siapa pun yang datang ke sini pasti tak akan melewatkan kesempatan untuk melihat bukit bunga ungu yang langka dan indah ini. Khususnya, terdapat juga hamparan bunga berwarna-warni dari berbagai jenis seperti: bunga buckwheat, alang-alang, mawar, hydrangea, bunga terompet kuning... menciptakan suasana yang sangat romantis.

Datang ke Fansipan musim ini, pengunjung tidak boleh lupa mengunjungi Ban May untuk menjelajahi kehidupan suku minoritas yang menarik dan menikmati bab pertama yang paling istimewa dari pertunjukan "Sacred Peak Travelogue".

Pertunjukan ini terdiri dari 3 bab, yang mempertemukan 26 seniman dan pengrajin lokal, ditampilkan di tiga lokasi, membuka perjalanan unik pengalaman artistik di tengah pemandangan Sa Pa yang memukau. Dirancang "khusus" untuk tanah suci Fansipan, pertunjukan ini menceritakan kisah lanskap, budaya, dan semangat Barat Laut serta membawa pengunjung melalui berbagai macam emosi, dari yang ramai hingga tenang, dari yang mendalam hingga heroik.

Agar perjalanan menjelajahi Fansipan semakin lengkap dan unik, jangan lewatkan Festival Teratai Batu ke-2 - 2025 di Sun World Fansipan Legend. Dalam suasana romantis musim berburu awan, kunjungi Festival Teratai Batu ke-2 - 2025. Festival tahun ini menghadirkan pengalaman visual yang menarik dengan ruang seni instalasi yang unik dan ratusan karya, miniatur, serta lukisan yang dibuat dengan cermat dan indah dari lebih dari 50 spesies teratai batu langka.
Musim perburuan awan Sa Pa di Sun World Fansipan Legenda bukan sekedar perjalanan, tetapi perjalanan untuk menemukan emosi primitif, tersesat di negeri dongeng kehidupan nyata.
Source: https://baotintuc.vn/doanh-nghiep-san-pham-dich-vu/lac-vao-mien-co-tich-tren-dinh-fansipan-mua-may-20251024095805855.htm






Komentar (0)