Saat ini, seluruh daerah di Indonesia sedang melaksanakan ujian wajib militer pada tahun 2026. Namun, setelah hasil ujian keluar, sejumlah warga dan orang tua mengungkapkan kekhawatiran terkait indeks BMI, salah satu kriteria penting untuk menilai kebugaran jasmani saat masuk.

Berapa indeks BMI dalam ujian wajib militer? BMI apa yang tidak diterima?
FOTO: NHAT THINH
Menurut Kementerian Pertahanan , BMI adalah indeks massa tubuh atau indeks berat badan yang umum digunakan saat ini karena metode perhitungannya yang sederhana, sehingga mudah untuk mendeteksi orang-orang yang kurus, kurang gizi, kelebihan berat badan, atau obesitas pada berbagai tingkat keparahan.
Semakin tinggi BMI, semakin banyak lemak dalam tubuh; sebaliknya, semakin rendah BMI, semakin kurus tubuh. Penerapan BMI dalam penilaian dan klasifikasi kesehatan memastikan hasil yang lebih ilmiah dan objektif daripada menggunakan indikator tinggi dan berat badan yang terpisah, dan digunakan oleh banyak negara di dunia dalam standar kesehatan untuk memilih warga negara untuk dinas militer.
Sebelum Juli 2025, standar kesehatan bagi warga negara untuk bergabung dengan tentara akan dilaksanakan sesuai dengan dua surat edaran Kementerian Pertahanan Nasional: Surat Edaran No. 105/2023/TT-BQP tanggal 6 Desember 2023 dan Surat Edaran No. 148/2018/TT-BQP tanggal 4 Oktober 2018.
Surat Edaran 105 menetapkan standar kesehatan umum dan mengatur cara penilaian kebugaran fisik, penyakit, dan klasifikasi kesehatan bagi warga negara yang memasuki militer (rekrutmen militer, pendaftaran militer, dan rekrutmen). Surat Edaran 148 melengkapi peraturan tentang standar kesehatan khusus bagi warga negara yang dipanggil untuk dinas militer.
BMI memenuhi standar kesehatan militer antara 18 - 29,9
Menurut Surat Edaran 105, rumus untuk menghitung BMI adalah: BMI = BB/ [(T)2]. Dengan satuan BMI yang umum digunakan adalah kg/ m2 , BB adalah berat badan (kg), dan T adalah tinggi badan (m).
BMI dinilai sebagai berikut: tipe 1 adalah 18,5 - 24,9; tipe 2 adalah 25 - 26,9; tipe 3 adalah 27 - 29,9; tipe 4 adalah <18,5 atau 30 - 34,9; tipe 5 adalah 35 - 39,9; tipe 6 >= 40.
Pada tanggal 3 Juli 2025, Kementerian Pertahanan Nasional menerbitkan Surat Edaran No. 68/2025/TT-BQP yang mengubah dan melengkapi sejumlah pasal dalam Surat Edaran No. 148 yang mengatur seleksi dan pemanggilan warga negara untuk wajib militer. Khususnya, Kementerian Pertahanan Nasional merevisi indeks BMI agar sesuai dengan standar kesehatan untuk wajib militer.
Oleh karena itu, indeks BMI yang memenuhi standar kesehatan untuk dinas militer adalah antara 18 dan 29,9. Warga negara dengan indeks BMI kurang dari 18 atau lebih dari 29,9 tidak dipanggil untuk dinas militer.
Selain itu, Surat Edaran 68 juga mengatur bahwa warga negara dengan miopia lebih dari 1,5 dioptri atau hiperopia semua derajat tidak akan dipanggil untuk dinas militer.
Waktu pemeriksaan kesehatan dinas militer adalah dari tanggal 1 November hingga 31 Desember setiap tahun dan Kementerian Pertahanan Nasional menyesuaikan waktu tersebut bila diperlukan.
Sumber: https://thanhnien.vn/chi-so-bmi-trong-kham-nghia-vu-quan-su-la-gi-185251122105152719.htm






Komentar (0)