Taktik tentara Rusia di Pokrovsk benar-benar berbeda dari Bakhmut.

Nasib kota Pokrovsk sedang dihitung mundur, namun tentara Rusia tidak terburu-buru, melainkan secara bertahap memperketat, taktik Rusia benar-benar berbeda dari Bakhmut sebelumnya.

Laporan media Rusia menyebutkan bahwa RFAF melancarkan serangan di pinggiran barat Pokrovsk, dengan tujuan mencapai kawasan industri di barat laut Pokrovsk. Pertempuran juga terjadi di area rel kereta api di sebelah timur stasiun kereta Pokrovsk.

Serangan dari Pusat Grup Angkatan Darat ke-2 RFAF masih terus berlanjut di wilayah Sobachevka dan Genativka. Sumber-sumber Ukraina mengatakan hujan lebat musim gugur telah menghambat penyediaan dukungan logistik bagi pasukan Rusia di Pokrovsk.

Namun, operasi dari pasukan UAV Rusia berhasil memotong rute transportasi darat dari Ukraina ke kota Pokrovsk dan daerah sekitarnya, serta ke Myrnohrad.

AFU masih memiliki kemampuan pertahanan yang relatif kuat di wilayah perkotaan Myrnohrad. Beberapa serangan lapis baja skala besar oleh RFAF gagal menembus garis pertahanan AFU di timur dan selatan wilayah Myrnohrad.

Namun, di bawah tekanan serangan RFAF, tentara Ukraina menarik diri dari posisi-posisi pinggirannya dan berkonsentrasi pada pertahanan di dalam kota. Tentara Rusia terus menguasai lebih banyak wilayah, terutama gedung-gedung tinggi di selatan Pokrovsk.

Setelah Jenderal Sirsky tiba di Pokrovsk, AFU terus melancarkan serangan ke daerah pinggiran kota. Brigade Serangan Udara ke-80, yang baru saja mundur dari garis depan Sumy, melancarkan serangan balasan dari pangkalan jembatan Gryshyne untuk membebaskan pasukan di kota. Di tenggara Pokrovsk, di wilayah desa Rih, Brigade Serangan Udara ke-225 juga melancarkan serangan balasan.

Namun, Angkatan Darat ke-29 Rusia merebut desa Novopavlivka dan terus menyerbu desa Gnativka di selatan kotamadya Pokrovsk. Di wilayah pertambangan di selatan Myrnohrad, RFAF sepenuhnya menguasai tiga desa di timur kotamadya Myrnohrad (Balahan, Kozatske, Promin); desa-desa ini dianggap sebagai garis pertahanan inti AFU.

Situasi di wilayah AFU Pokrovsk sangat kacau. Batas antara dikepung dan melarikan diri sangat tipis. Situasi pertempuran telah berubah drastis; gaya perang ini telah menciptakan garis pertahanan yang rapat dan saling terkait, sehingga mustahil untuk menentukan lokasi musuh.

Menurut para ahli Ukraina, RFAF tidak melakukan serangan frontal terhadap Pokrovsk seperti yang dilakukan di Bakhmut. Kali ini, mereka melakukan pengepungan sistematis, yang bertujuan menghancurkan garnisun dengan kerugian minimal. Peta pertempuran harian menunjukkan bahwa rencana ini berhasil.

Beberapa komandan AFU percaya bahwa terkadang keputusan tersulit adalah keputusan yang tepat. Mundur secara tertib, mempertahankan pasukan tempur, dan menduduki posisi-posisi yang telah dipersiapkan. Semua ini jauh lebih bijaksana daripada menunggu dikepung sepenuhnya dan kehilangan segalanya. Pelajaran dari Ugledar masih relevan bagi AFU.

Saluran Lord Bebo melaporkan bahwa sekitar 700 tentara Ukraina, setara dengan 2 batalion, telah menyerah di dekat Pokrovsk dalam sebulan terakhir. Ini merupakan jumlah rekor sejak awal 2025, menurut beberapa media. Rusia terus-menerus merilis video penangkapan serangkaian tawanan perang Ukraina di garis depan ini.

Semakin sedikit unit AFU yang mencoba bertahan di Pokrovsk karena pemotongan logistik. Konvoi yang membawa bahan bakar dan amunisi dihancurkan oleh UAV Rusia bahkan sebelum mencapai kota, dan jalan raya Rodinske-Pokrovsk dijuluki "jalan kematian kedua".

Dalam pertempuran di Pokrovsk, menurut berbagai perkiraan, lebih dari 6.500 tentara Ukraina tewas dan lebih dari 5.000 tentara Ukraina masih terkepung. Saluran berita Rybar melaporkan bahwa pasukan Rusia telah memasuki permukiman Rovnoye, yang terletak di antara Pokrovsk dan Mirnograd, yang berarti "kuali" yang mengelilingi kelompok musuh di kedua kota kembar ini telah resmi ditutup, komentar saluran berita Anna News.

Beberapa hari yang lalu, setelah menangkis serangan balik musuh, tentara Rusia mengubah taktik ofensifnya, bergerak di sekitar posisi pertahanan AFU di ladang antara Rodinske dan Pokrovsk. Akibatnya, mereka menutup pengepungan di sepanjang jalan raya di sebelah barat Rovnoye dan Svetloye.

Unit-unit AFU yang tersisa di luar "kuali" di Pokrovsk dan Mirnograd berusaha sekuat tenaga untuk menerobos dan menyelamatkan rekan-rekan mereka yang terkepung. Mereka melancarkan serangan balik terus-menerus antara Pokrovsk dan Rodinske, serta menargetkan posisi-posisi RFAF di dalam kota.

Beberapa hari yang lalu, sekelompok kecil pejuang Ukraina yang terdiri dari sekitar 30 orang menerobos masuk ke permukiman kota Rodinske, tetapi mereka bertahan kurang dari dua hari. Di dalam pengepungan, situasi pasukan Ukraina semakin memburuk. Karena kekurangan pasokan, upaya pelarian yang gagal, dan meningkatnya tekanan Rusia, garnisun mereka didorong mundur ke arah Mirnograd.

Setelah pasukan Ukraina hampir sepenuhnya ditarik dari wilayah metropolitan Pokrovsk, Rusia diperkirakan akan resmi menguasai kota tersebut dalam 2-3 hari ke depan. Pasukan Ukraina yang tersisa sedang berusaha mengkonsolidasikan pasukan mereka di area-area tinggi di Mirnograd, kota tetangga.

Jika mereka tidak "mundur berdarah" atau menyerah, melainkan bertahan sampai mati, pertempuran bisa berlanjut. Namun, sisa-sisa AFU hanya dapat menunda keruntuhan total benteng Pokrovsk selama beberapa hari lagi. (Sumber foto Military Review, Readovka, Ukrinform).

Topcor Lihat tautan sumber

Tautan postingan asli Salin tautan

https://topcor.ru/65569-vsu-poshli-na-proryv-kolca-okruzhenija-v-pokrovske.html

Sumber: https://khoahocdoisong.vn/chien-thuat-cua-quan-doi-nga-o-pokrovsk-khac-hoan-toan-bakhmut-post2149067092.html