
Pemerintah baru saja menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 188/2025/ND-CP yang merinci dan memandu pelaksanaan sejumlah pasal dalam Undang-Undang Jaminan Kesehatan (Jaminan Kesehatan). Khususnya, Peraturan Pemerintah ini secara jelas menetapkan subjek, tingkat iuran, dan tingkat dukungan untuk iuran Jamkesmas.
Subjek yang berpartisipasi dalam asuransi kesehatan
Berdasarkan peraturan baru tersebut, selain subjek yang menjadi peserta jaminan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 Undang-Undang Jaminan Kesehatan, Pasal 12 ayat 1, 2, 3, 4, 5, dan 6, peserta jaminan kesehatan juga meliputi beberapa subjek lainnya.
Yaitu: para pekerja karet yang menerima tunjangan bulanan sesuai ketentuan Pemerintah, peserta asuransi kesehatan kelompok yang dibayar oleh badan asuransi sosial; masyarakat di komune zona aman revolusioner selama perang perlawanan terhadap Prancis atau Amerika, yang saat ini bermukim di komune zona aman revolusioner selama perang perlawanan terhadap Prancis atau Amerika, dan yang informasinya telah diperbarui dalam pangkalan data kependudukan nasional dan pangkalan data kependudukan peserta asuransi kesehatan kelompok yang dibayar oleh anggaran negara.
Orang yang mendapat gelar Seniman Rakyat atau Seniman Berjasa dan tergolong dalam rumah tangga berpendapatan per kapita per bulan di bawah gaji pokok yang ditetapkan Pemerintah serta tidak termasuk dalam ketentuan Pasal 1, Pasal 2, dan Pasal 3 Undang-Undang Jaminan Kesehatan, wajib menjadi peserta jaminan kesehatan kelompok yang dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
Korban bencana bom dan ranjau pasca perang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2019/ND-CP yang tidak termasuk dalam ketentuan Pasal 1, Pasal 2, dan Pasal 3, Undang-Undang Jaminan Kesehatan, dapat menjadi peserta asuransi kesehatan kelompok dengan dukungan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
Keluarga pegawai yang bekerja pada organisasi kunci lainnya menurut ketentuan peraturan perundang-undangan tentang organisasi kunci tidak berhak untuk mengikuti jaminan kesehatan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, dan dapat ikut serta dalam jaminan kesehatan kelompok yang dibiayai oleh pemberi kerja atau yang dibiayai oleh pegawai atau yang dibiayai bersama.
Orang-orang yang berpartisipasi dalam perang perlawanan, membela Tanah Air, melaksanakan tugas internasional dan subjek lain yang asuransi kesehatannya dibayar oleh anggaran Negara sesuai ketentuan dokumen hukum yang dikeluarkan sebelum 1 Januari 2025 berpartisipasi dalam asuransi kesehatan kelompok yang dibayar oleh anggaran Negara.
Siswa pelatihan militer Komando Militer tingkat Komune dengan gelar sarjana dan universitas dalam sistem militer dasar sesuai keputusan Perdana Menteri dan peraturan perundang-undangan sebelum 1 Januari 2025, yang menerima biaya hidup dari anggaran Negara dan belum menjadi peserta asuransi kesehatan, akan berpartisipasi dalam asuransi kesehatan kelompok yang dibiayai oleh anggaran Negara...
Peraturan baru tentang premi asuransi kesehatan berdasarkan subjek
Keputusan tersebut juga menetapkan tingkat iuran asuransi kesehatan tertentu yang dibayarkan oleh pemberi kerja atau karyawan atau dibayarkan bersama oleh mereka.
Dengan demikian, besarnya iuran yang dibayar oleh pemberi kerja atau pekerja atau yang dibayar bersama-sama oleh pekerja ditetapkan sebagai berikut: besarnya iuran bulanan bagi subjek sebagaimana dimaksud pada huruf a, c, d, dan e ayat (1) Pasal 12 Undang-Undang Jaminan Kesehatan adalah sebesar 4,5% dari gaji pokok wajib jaminan sosial yang dibayarkan setiap bulan, dengan ketentuan bahwa pemberi kerja membayar 2/3 dan pekerja membayar 1/3.
Besaran iuran bulanan subjek sebagaimana dimaksud pada angka b dan d ayat 1 pasal 12 Undang-Undang Jaminan Kesehatan adalah sebesar 4,5% dari gaji pokok wajib jaminan sosial yang dibayarkan oleh subjek setiap bulannya.
Besaran iuran bulanan subyek sebagaimana dimaksud pada huruf g ayat 1 pasal 12 Undang-Undang Jaminan Kesehatan adalah sebesar 4,5% dari gaji pokok, dengan ketentuan 2/3 dibayar oleh pemberi kerja dan 1/3 dibayar oleh pekerja.
Besaran iuran bulanan bagi subyek sebagaimana dimaksud pada huruf h ayat 1 pasal 12 Undang-Undang Jaminan Kesehatan adalah sebesar 4,5% dari gaji pokok wajib yang dibayarkan setiap bulan oleh pemberi kerja dan 2/3 oleh pekerja.
Besaran iuran bulanan subyek sebagaimana dimaksud pada angka 1 angka 12 Undang-Undang Jaminan Kesehatan adalah sebesar 4,5% dari gaji pokok yang dibayarkan oleh pemberi kerja anggota TNI dan PNS anggota TNI/Polri, dan pemberi kerja anggota Polri anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Pegawai negeri sipil, atau pegawai negeri sipil yang ditahan, dipenjara, diberhentikan sementara dari pekerjaan, atau diberhentikan sementara dari jabatannya tanpa hukuman disiplin wajib membayar iuran bulanan sebesar 4,5% dari 50% gaji bulanan yang digunakan sebagai dasar iuran wajib jaminan sosial pegawai pada bulan sebelum penahanan, pemenjaraan, atau pemberhentian sementara, dengan rincian 2/3 dibayar oleh pemberi kerja dan 1/3 dibayar oleh pekerja. Apabila otoritas yang berwenang menyimpulkan tidak terdapat pelanggaran hukum, pemberi kerja dan pekerja wajib membayar iuran asuransi kesehatan sebesar gaji yang tertunggak.
Besaran iuran yang dibayarkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial ditetapkan sebagai berikut: besaran iuran bulanan bagi peserta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 Angka 2 Huruf a Undang-Undang Jaminan Kesehatan adalah sebesar 4,5% dari uang pensiun atau tunjangan cacat; besaran iuran bulanan bagi peserta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 Angka 2 Huruf b dan c Undang-Undang Jaminan Kesehatan serta Pasal 5 Ayat 1 Keputusan ini adalah sebesar 4,5% dari gaji pokok; besaran iuran bulanan bagi peserta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 Angka 2 Huruf d Undang-Undang Jaminan Kesehatan adalah sebesar 4,5% dari uang tunjangan pengangguran.
Tingkat kontribusi bulanan kelompok yang dibayar oleh anggaran Negara ditentukan. setara dengan 4,5% dari gaji pokok.
Besaran iuran kelompok yang dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ditetapkan sebagai berikut: Besaran iuran bulanan subyek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat 4 Undang-Undang Jaminan Kesehatan dan Pasal 5 ayat 4 Peraturan Pemerintah ini adalah sebesar 4,5% dari gaji pokok yang dibayarkan sendiri oleh subyek dan sebagian dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Besaran iuran bulanan peserta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat 5 Undang-Undang Jaminan Kesehatan adalah sebesar 4,5% dari gaji pokok dan dibayarkan oleh peserta sesuai dengan kelompok KK atau secara mandiri.
Bagi anggota rumah tangga sebagaimana dimaksud pada Pasal 12 Ayat (5) huruf a Undang-Undang Jaminan Kesehatan yang menjadi peserta jaminan kesehatan dalam bentuk rumah tangga pada tahun anggaran yang bersangkutan, iurannya dikurangi sebagai berikut: orang pertama membayar iuran sebesar 4,5% dari gaji pokok; orang kedua, ketiga, dan keempat masing-masing sebesar 70%, 60%, dan 50% dari iuran orang pertama; dan mulai dari orang kelima dan seterusnya sebesar 40% dari iuran orang pertama.
Selain itu, Peraturan Menteri ini juga secara tegas menetapkan dukungan sebesar 30-100% dari iuran jaminan kesehatan, tergantung pada jenisnya. Di antaranya, dukungan 100% iuran jaminan kesehatan bagi masyarakat dari rumah tangga hampir miskin yang bermukim di wilayah komune miskin; dukungan minimal 70% bagi masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 Ayat 4 huruf a Undang-Undang Jaminan Kesehatan...
TH (menurut Vietnamnet)Sumber: https://baohaiphongplus.vn/chinh-phu-co-huong-dan-moi-ve-doi-tuong-muc-dong-bao-hiem-y-te-416161.html
Komentar (0)