Agoda baru saja merilis Laporan Tren Perjalanan 2026 dari platform perjalanan digital ini. Oleh karena itu, "faktor kunci bagi pasar untuk menarik lebih banyak wisatawan Vietnam adalah menyederhanakan prosedur visa," ujar Bapak Vu Ngoc Lam, Country Director Agoda di Vietnam.
Seiring pertumbuhan kelas menengah di Vietnam, keinginan untuk menjelajahi destinasi baru pun meningkat. Survei Agoda menemukan bahwa 91% responden mengatakan mereka akan lebih sering bepergian jika prosedur visa dilonggarkan dan akses ke negara-negara baru menjadi lebih mudah.
Selain itu, 58% wisatawan Vietnam mengatakan bahwa penghapusan hambatan visa akan mendorong mereka untuk merencanakan kunjungan ke lebih banyak negara dan destinasi baru. Lebih spesifik lagi, 6 dari 10 orang mengatakan bahwa kebijakan visa saat ini, atau kemungkinan besar, memengaruhi rencana perjalanan mereka.
Laporan Tren Perjalanan 2026 memberikan wawasan yang jelas tentang apa yang dicari wisatawan Vietnam di tahun mendatang, mulai dari kemudahan akses visa di destinasi baru, hingga pilihan akomodasi terjangkau dan perjalanan berkesan bersama keluarga dan orang-orang terkasih. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan visa memiliki dampak yang kuat terhadap rencana perjalanan mereka, terutama ketika hambatan dihilangkan, mereka bersedia untuk menjelajah lebih jauh,” ujar Bapak Vu Ngoc Lam.

Khususnya, menurut Henley Passport Index 2025, paspor Vietnam berada di peringkat ke-89 dengan 50 negara yang mengizinkan masuk bebas visa, menunjukkan potensi besar bagi pasar yang ingin menarik lebih banyak wisatawan Vietnam. Hal ini juga menjadi alasan mengapa orang Vietnam memprioritaskan perjalanan domestik. Lebih spesifik lagi, 50% wisatawan berencana untuk bepergian domestik, alih-alih internasional (naik 26% dibandingkan tahun lalu).
Selain visa, wisatawan Vietnam memprioritaskan penghematan biaya saat memilih tempat menginap. Lebih dari 90% responden menyatakan bersedia menghabiskan maksimal VND2,6 juta per malam, dengan 56% berencana menghabiskan kurang dari VND1,3 juta (USD50) per malam; sementara hanya 36% yang berencana menghabiskan antara VND1,3-2,6 juta (USD51-100) per malam.
Kebutuhan untuk beristirahat dan bersantai merupakan motivasi utama wisatawan Vietnam saat bepergian, dengan 45% menganggap liburan sebagai waktu ideal untuk memulihkan tenaga. Eksplorasi budaya (43%) dan pengalaman kuliner (35%) masing-masing menempati peringkat kedua dan ketiga.

Laporan Tren Perjalanan 2026 juga memberikan beberapa informasi:
● Turis Vietnam menghabiskan rata-rata 4-7 hari per perjalanan, menyeimbangkan hasrat mereka untuk menjelajah dan kebutuhan mereka untuk beristirahat.
● 61% wisatawan lebih suka bepergian bersama keluarga, dan 18% bersama kekasih atau pasangannya, menunjukkan bahwa kebutuhan untuk menikmati waktu bersama orang terkasih masih menjadi prioritas utama.
● 32% mengatakan mereka berencana melakukan 4-6 perjalanan pada tahun 2026, menunjukkan keinginan kuat untuk menjelajahi lebih banyak destinasi saat ada kesempatan.
Sumber: https://www.vietnamplus.vn/chinh-sach-thi-thuc-la-yeu-to-thuc-day-nguoi-viet-xe-dich-trong-nam-2026-post1079190.vnp






Komentar (0)