
Hujan deras, air menggenangi rumah warga
Banyak warga di permukiman 19/4, yang kini menjadi bagian dari kelompok permukiman 44, kelurahan Phan Thiet, mengatakan bahwa hampir seluruh ruas jalan terendam banjir. Ruas yang paling terendam banjir adalah Jalan Luong Dinh Cua, karena dasar jalannya kecil dan sempit, serta berada di dataran rendah. Setelah hujan deras selama berjam-jam, air dari Jalan Pham Ngoc Thach mengalir deras, membawa sampah, ranting, dan dedaunan hingga menutupi lubang got di Jalan Luong Dinh Cua. Air dari Jalan Van Cao dan Dang Van Ngu meluap, menyebabkan ruas jalan yang kecil ini terendam banjir setinggi 0,4 hingga 0,5 meter. Bapak NVT, yang tinggal di jalur tersebut, masih dihantui oleh pemandangan banjir tersebut hingga hari-hari berikutnya. Ia bercerita: “Hujan deras selama berjam-jam hingga senja, air menggenangi jalan, mulai meluap ke trotoar, lalu masuk ke halaman. Tak lama kemudian, air masuk ke ruang tamu, menyebar ke ruangan-ruangan di dalam rumah. Kami segera mengangkat meja dan kursi tinggi-tinggi, lalu bersama-sama menyedot air ke halaman. Sekitar pukul 21.00, hujan berangsur-angsur berhenti, air mulai mengalir perlahan ke jalan, dan mengalir ke taman di bawahnya.” Tak hanya rumah Bapak NVT yang bertugas menyedot air, banyak rumah di Jalan Luong Dinh Cua juga mengalami situasi serupa.
Tak hanya jalan-jalan internal di kawasan permukiman 19/4, jalan-jalan baru di kelurahan Phan Thiet, Phu Thuy, dan Binh Thuan juga terendam banjir. Jalan utama dengan lajur terbanyak, seperti Le Duan, terendam banjir yang dalam, membentang dari persimpangan Le Hong Phong hingga Jalan Nguyen Hoi. Demikian pula, jalan-jalan di kawasan pusat seperti Hung Vuong, Tran Hung Dao, Ton Duc Thang, Vo Van Kiet, Thu Khoa Huan, Tu Van Tu, Nguyen Van Linh, Pham Hung... juga terendam banjir, terutama di sepanjang Sungai Ca Ty di kelurahan Phan Thiet dan Binh Thuan.
Batasi banjir
Membahas masalah ini, perwakilan Komite Rakyat Kecamatan Phan Thiet dan Phu Thuy menyampaikan bahwa pihak kecamatan telah menginstruksikan para kepala kelompok masyarakat untuk memperkuat propaganda guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan yang dapat mencemari lingkungan, atau menutup lubang got untuk menghalangi aliran air. Bersamaan dengan itu, rambu-rambu peringatan telah dipasang untuk melarang pembuangan sampah di area sensitif seperti di dekat selokan, di sepanjang sungai, dan kanal. Saat ini, berdasarkan desentralisasi pemerintahan daerah tingkat dua, pihak kecamatan mendorong peninjauan sistem drainase yang rusak di wilayah tersebut, merekomendasikan investasi tahunan untuk pengerukan dan perbaikan, peningkatan kapasitas drainase, dan pengendalian banjir saat hujan deras dan berkepanjangan.
Wilayah perkotaan Phan Thiet dan Phu Thuy saat ini sedang dalam fase pembangunan infrastruktur yang pesat, tetapi sistem drainasenya masih belum sinkron dan rusak. Investasi yang sporadis sebelumnya di setiap fase telah membatasi kapasitas drainase, sehingga mudah terjadi kelebihan beban saat hujan deras. Solusi mendasarnya adalah meninjau seluruh jaringan drainase, memprioritaskan investasi untuk meningkatkan jalur-jalur utama, dan sekaligus menghubungkannya dengan sistem drainase tepi sungai untuk meningkatkan kapasitas drainase.
Menurut para ahli, di masa depan, kawasan perkotaan masih perlu berinvestasi secara sinkron dalam infrastruktur perkotaan cerdas seperti: memasang sistem sensor, peta peringatan banjir, dan perangkat lunak manajemen data waktu nyata. Solusi ini membantu pemerintah memantau dan memperkirakan situasi banjir sejak dini, secara proaktif merencanakan pengerukan, drainase, dan respons tepat waktu, untuk membangun kawasan perkotaan yang lebih aman dan berkelanjutan terhadap bencana alam.
Sumber: https://baolamdong.vn/chong-ngap-ung-khu-vuc-do-thi-phan-thiet-phu-thuy-401695.html






Komentar (0)