Reuters melaporkan kunjungan kuil Tiongkok pada tahun 2023 meningkat lebih dari empat kali lipat dari tahun sebelumnya, sementara penjualan tiket lotre pada bulan April naik ke level tertinggi dalam satu dekade.
Sebaliknya, pengangguran di kalangan pemuda mencapai rekor 20,4% pada bulan April dan sejumlah indikator menunjukkan pemulihan ekonomi Tiongkok tidak memenuhi harapan setelah pemerintah mencabut sepenuhnya pembatasan COVID-19.
Dengan latar belakang itu, harga saham perusahaan perjalanan dan lotere Buddha suci di Tiongkok melonjak untuk hari kedua berturut-turut pada tanggal 1 Juni.
Misalnya, saham Emei Shan Tourism, perusahaan wisata spiritual, dan Anhui Jiuhuashan Tourism Development, pengelola gunung suci Jiuhuashan, keduanya naik 10%.
Gunung Emei dan Jiuhua adalah dua gunung suci Buddha paling terkenal di Tiongkok, yang menarik jutaan wisatawan setiap tahunnya.
Saham China Sports Industry Group milik negara, yang mengoperasikan bisnis lotere, juga naik 10% selama dua sesi berturut-turut.
Data menunjukkan kunjungan ke kuil Tionghoa pada tahun 2023 meningkat lebih dari empat kali lipat dibandingkan tahun lalu. Foto: REUTERS
“Kenaikan saham mencerminkan perubahan besar dalam ekonomi makro tahun ini, yang telah meningkatkan tekanan pada lapangan kerja kaum muda,” kata Shi Pengfei, analis konsumen di Spring Capital yang berbasis di Beijing.
"Saya berharap tingkat pengangguran di kalangan muda tidak akan meningkat terlalu cepat menjelang musim kelulusan. Sementara itu, dengan liburan musim panas yang akan datang, saya berharap kaum muda akan memiliki lebih banyak waktu untuk bepergian," ujar Bapak Shi Pengfei.
Keuntungan yang spesifik di sektor ini kontras dengan pergerakan di pasar yang lebih luas. Bursa saham utama Tiongkok telah kehilangan sebagian besar keuntungannya sejak November, tetapi sejauh ini turun 1% pada tahun 2023 akibat pemulihan ekonomi yang lesu dan meningkatnya ketegangan geopolitik.
Banyak rumah tangga Tiongkok kembali ke aset yang lebih aman, dengan mengincar obligasi dan deposito. Mereka juga melirik sektor-sektor yang sebagian besar dimiliki negara seperti bank, perusahaan energi, dan telekomunikasi, yang menawarkan dividen seandal obligasi.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)