Pada malam tanggal 17 September, Kepolisian Kota Hanoi mengumumkan bahwa Departemen Keamanan Siber dan Pencegahan Kejahatan Teknologi Tinggi Kepolisian Kota Hanoi telah menerima laporan dari Ibu H. (berdomisili di Hanoi) mengenai penipuan sebesar 400 juta VND karena akun Facebook putrinya diretas.
Secara spesifik, menurut laporan tersebut, Ibu H. menerima pesan dari akun Facebook putrinya yang meminta dia untuk mentransfer uang guna membayar biaya kuliah putrinya di luar negeri.
Karena percaya itu anaknya, dia mentransfer uang tiga kali, dengan total lebih dari 400 juta VND. Setiap kali melakukan transfer, Ibu H. menelepon anaknya tetapi hanya mendengar suara dengung dari telepon.
Banyak orang kehilangan uang setelah menerima pesan yang meminta mereka untuk mentransfer dana dari akun Facebook atau Zalo milik kerabat setelah akun-akun tersebut diretas. (Gambar ilustrasi: Surat Kabar Lang Son ).
Kemudian, Ibu H. menerima pesan dari akun Facebook putrinya yang berbunyi: "Bu, ponselku jatuh, aku tidak bisa mendengar dengan jelas. Tolong kirim pesan!"
Ketika akhirnya berhasil menghubungi anaknya, Ibu H. menemukan bahwa akun Facebook anaknya telah diretas. Ia kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada polisi.
Kepolisian Hanoi menambahkan bahwa pada bulan September, Departemen Keamanan Siber dan Pencegahan Kejahatan Teknologi Tinggi terus menerima laporan dari banyak warga kota tentang harta benda mereka yang dicuri.
Para pelaku ini menggunakan taktik penipuan untuk membajak akun media sosial seperti Facebook dan Zalo, kemudian mengirim pesan kepada kerabat dan teman pemilik akun di daftar kontak Facebook atau Zalo untuk meminjam uang atau meminta transfer uang guna mencuri aset mereka.
Departemen Keamanan Siber dan Pencegahan Kejahatan Teknologi Tinggi menyarankan masyarakat untuk waspada ketika tiba-tiba menerima pesan yang meminta pinjaman, peminjaman, atau transfer uang melalui media sosial.
Saat menerima permintaan transfer uang, orang-orang harus memverifikasinya dengan menghubungi peminjam langsung menggunakan nomor telepon yang tersimpan di daftar kontak mereka, dan bukan melalui aplikasi media sosial seperti Zalo atau Facebook. Jika mereka mendeteksi tanda-tanda penipuan, mereka harus segera melaporkannya ke kantor polisi terdekat.
Nguyen Hue
Sumber






Komentar (0)