Sebagai hewan yang erat kaitannya dengan kehidupan manusia, aset paling berharga, dan memberikan manfaat terbesar bagi desa, gajah peliharaan dianggap sebagai anggota masyarakat.
Hewan ini merupakan faktor yang tidak terpisahkan dalam berbagai aktivitas seperti komunikasi, perilaku sosial, ritual, hari raya adat, adat istiadat, lembaga hukum adat, pertunjukan rakyat, serta seni rupa berbagai suku bangsa, yang paling menonjol adalah pengetahuan rakyat terkait perburuan dan penjinakan gajah liar, yang dewasa ini tergantikan oleh penangkaran gajah peliharaan masyarakat M'nong.
Upacara pemujaan gajah suku M'nong Preh. |
Masyarakat M'nong memiliki khazanah kata berirama (Nao m'pring) yang sangat kaya. Ini merupakan sarana untuk mewariskan dan mempopulerkan pengetahuan rakyat tentang mata pencaharian seperti berburu, meramu, bertani, tanaman, peternakan, musim, dan perilaku sosial. Kata berirama diungkapkan dan diterapkan dalam berbagai jenis budaya rakyat seperti epos, mitos, legenda, lagu daerah, peribahasa, terutama dalam epos kuno (ot n'drong) masyarakat M'nong. Kita dapat melihat gambaran yang hidup, penuh warna, dan legendaris tentang gajah dalam epos-epos tersebut; lagu daerah berirama, peribahasa, idiom... meminjam citra gajah melalui metafora, perbandingan dengan makna yang mendalam untuk mengajarkan perilaku masyarakat; doa/persembahan kepada para dewa yang berkaitan dengan beternak gajah, berburu, dan menjinakkan gajah liar...
Bahasa Indonesia: Menurut kepercayaan orang M'nong, gajah adalah hewan terpenting di antara hewan. Mereka percaya bahwa dewa gajah (dewa Ngauch Ngual) dan jiwa gajah adalah yang terbesar dan terpenting, mengelola dan membesarkan kawanan gajah di hutan dan kawanan gajah peliharaan di desa. Dewa ini dianggap sebagai dewa keberuntungan, orang yang membawa keberuntungan dan kebahagiaan bagi orang-orang. Dalam kegiatan festival tradisional orang M'nong, tidak ada bentuk pemujaan yang lebih penting daripada bentuk pemujaan gajah. Ada banyak jenis dan bentuk ritual pemujaan gajah: pemujaan sebelum berburu, pemujaan saat berburu di hutan; pemujaan saat gajah baru dibeli; pemujaan saat gajah diimpor ke pasar; pemujaan saat memberi nama gajah; pemujaan kesehatan gajah; pemujaan alat berburu gajah yang baru dibuat; pemujaan saat gajah sakit; pemujaan untuk berdoa agar gajah diberkati secara teratur; pemujaan saat gajah dijual; pemujaan saat gajah melahirkan; pemujaan saat gajah hilang; menyembah ketika gajah ditemukan kembali; menyembah ketika gading gajah dipotong; menyembah ketika gading dijual; menyembah ketika anak gajah belajar membawa beban...
Suku M'nong banyak menciptakan patung bertema gajah. Yang paling menonjol adalah gambar gading di makam dengan motif sepasang gading gading yang terpasang di atas pot perunggu, sepasang burung merak bertengger di atas sepasang gading gading, sepasang gading gading, dan pakis... Pola-pola dekoratif ini sungguh merupakan patung yang sarat akan jejak, erat kaitannya dengan jiwa dan emosi penduduk yang pernah hidup dengan berburu dan menjinakkan gajah liar di Buon Don. Pola gading, burung merak, dan pot perunggu mengekspresikan tema tersebut dengan lebih jelas: jika gading melambangkan kekuasaan, pot perunggu melambangkan kemakmuran, dan burung merak mengekspresikan keindahan yang gemilang dan mulia. Dalam pola-pola ini, gading berada di posisi sentral. Semuanya memancarkan harmoni dengan bahasa, garis, dan bentuk pahatan yang sederhana dan asli, lembut sekaligus kuat, menyaring poin-poin utama dari hal-hal terdekat dan paling berharga untuk menciptakan simbol yang indah.
Bayi gajah di dermaga Desa Tri. |
Jika gajah liar dan gajah jinak merupakan sumber daya alam yang unik di Provinsi Dak Lak, maka warisan budaya berwujud dan tak berwujud yang terkait dengan gajah suku M'nong merupakan sumber daya manusia yang unik, yang berkontribusi dalam menciptakan nilai-nilai unik serta potensi pariwisata dan budaya setempat.
Meneliti dan mengumpulkan warisan manusia yang berkaitan dengan gajah, terutama warisan budaya tak benda seperti pantun, festival, hukum adat, pengetahuan rakyat, seni pahat, seni pertunjukan, pakaian tradisional... yang berkaitan dengan gajah merupakan tugas yang perlu dan mendesak untuk melestarikan dan mempromosikan warisan yang berharga, melayani pengembangan budaya dan pariwisata di daerah tersebut; pada saat yang sama, berkontribusi dalam menyediakan pengetahuan rakyat yang dapat diterapkan dalam konservasi gajah liar dan gajah peliharaan dalam menghadapi risiko penurunan jumlah saat ini.
Source: https://baodaklak.vn/van-hoa-du-lich-van-hoc-nghe-thuat/202508/con-voi-va-nhung-di-san-van-hoa-cua-dan-toc-mnong-3d6033f/
Komentar (0)