Kecerdasan Buatan
Salah satu aplikasi kecerdasan buatan (AI) yang paling umum dalam ritel adalah peramalan permintaan. Algoritme telah belajar memahami produk apa yang disukai pelanggan, serta kapan dan di mana mereka ingin membelinya. Hal ini memungkinkan toko untuk mengelola rantai pasokan, mengoptimalkan tingkat inventaris, dan menghindari diskon.
Pasar AI di sektor ritel diperkirakan akan tumbuh dari $5,5 miliar (pada tahun 2022) menjadi lebih dari $55,5 miliar pada tahun 2030. Peramalan permintaan sangat penting sehingga Nike mengakuisisi perusahaan rintisan AI Celect senilai $110 juta pada tahun 2019 untuk lebih memahami pelanggannya.
Teknologi AI membantu toko tidak hanya menganalisis permintaan, tetapi juga memesan barang yang dibutuhkan dari pemasok secara elektronik. Sistem informasi toko berkomunikasi dengan sistem informasi pemasok dan menyiapkan paket sesuai dengan volume produk yang dibutuhkan untuk dikirim.
Selain itu, AI bahkan dapat menentukan harga optimal untuk suatu produk. Ritel adalah bisnis yang kompetitif, dan harga bervariasi dari satu toko ke toko lainnya tergantung pada berbagai faktor. Algoritmenya sendiri membandingkan harga-harga ini dan menyarankan pilihannya sendiri.
Teknologi biometrik juga sedang diperkenalkan di toko-toko. Sistem pengenalan senyum memungkinkan Anda menarik uang tanpa kartu fisik. Biometrik juga digunakan secara luas di bank dan transportasi umum, di mana Anda dapat membayar dengan wajah.
Analisis Video
Meskipun penggunaan kamera di dalam toko dulunya terbatas pada keamanan, saat ini industri ritel menggunakan teknologi visi komputer untuk berbagai kebutuhan bisnis, sesederhana sekadar mengendalikan tampilan rak.
Menurut IHL Group (AS), industri ritel global merugi 900 miliar euro setiap tahun akibat kehabisan stok dan pengisian ulang produk yang tidak tepat waktu. Jaringan ritel AS, Walmart, mengatasi masalah ini dengan memasang kamera pada mesin pembersih lantai untuk karyawan toko, lalu mengirim mereka untuk membersihkan lorong dan gudang.
Kamera merekam inventaris rak dan mengirimkan informasi tersebut ke pusat data, tempat AI menganalisis kekurangan dan memutuskan untuk mengisi kembali stok. Mesin-mesin semacam itu mengambil lebih dari 20 juta foto produk di rak setiap hari.
Peritel lain menggunakan pemindai robotik yang bergerak di sepanjang lorong pusat distribusi, memindai setiap palet dan membantu mencegah kehabisan stok. Terdapat juga kamera di lorong, seperti sistem analitik video, yang memantau ketersediaan produk di rak dan mengirimkan sinyal ke fasilitas manufaktur tentang sisa produk.
Visi komputer tidak hanya digunakan di toko, tetapi juga di truk pengiriman. Truk pengiriman bergerak sepanjang waktu, jadi penting untuk memantau kondisi pengemudi setiap saat.
Sistem Antison (Rusia) beroperasi langsung di dalam kabin dan memantau apakah pengemudi tertidur saat mengemudi. Jika ini terjadi, sistem akan membangunkan pengemudi, lalu memberi tahu pusat kendali bahwa pengemudi perlu berhenti dan beristirahat.
Analisis video membantu memantau keamanan di toko, serta standar dan prosedur layanan di kasir. Jika terjadi insiden mendadak di kasir, sistem akan segera mengenalinya dan memberi tahu departemen terkait.
Selain itu, kamera memantau antrean di aula: sistem akan memberi tahu staf tentang kepadatan dan memberi sinyal untuk segera membuka kasir tambahan. Menurut sebuah studi oleh Honeywell Group di Inggris, membatasi antrean panjang meningkatkan loyalitas pelanggan sebesar 35%.
Keamanan Siber
Pada tahun 2022, 67% perusahaan di Rusia dan CIS di sektor ritel melaporkan mengalami ancaman kebocoran informasi. Kebocoran paling umum menyangkut data pelanggan dan transaksi (71%), informasi keuangan (41%), dan dokumentasi teknis (21%). Kumpulan data semacam itu sangat menarik bagi penyerang siber.
Toko-toko seringkali dilengkapi dengan sejumlah besar perangkat "pintar", sehingga menjadi sasaran empuk bagi peretas. Ancaman-ancaman ini dicatat dan dicegah oleh Pusat Pemantauan dan Respons Insiden Keamanan Informasi, yang tugas utamanya adalah menjaga kepercayaan pelanggan dan melindungi data pribadi mereka.
Pendekatan serius para peritel terhadap keamanan informasi menjadi bagian tak terpisahkan dari proses bisnis mereka, yang memungkinkan toko beroperasi dengan lancar dan menarik pelanggan. Pelanggan tahu data mereka terlindungi dan rak-rak toko akan selalu menyediakan produk yang mereka butuhkan.
(menurut RBK)
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)