Perusahaan Korea Selatan Noul, yang mengkhususkan diri dalam solusi diagnostik darah dan kanker berbasis Kecerdasan Buatan (AI), mengatakan pada tanggal 15 September bahwa badan manajemen negara Vietnam telah menyetujui penggunaan perangkat skrining kanker serviks berbasis AI milik perusahaan tersebut.
Penganalisis sitologi serviks digital miLab™ CER adalah platform diagnostik kanker serviks berbasis AI yang direkomendasikan untuk digunakan dalam laporan WHO-UNITAID 2024, publikasi bersama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan UNITAID.
Perangkat ini mengotomatiskan pewarnaan, pencitraan, dan analisis berbasis AI pada slide sitologi serviks, menggantikan alur kerja rumit tradisional dan infrastruktur yang diperlukan dengan satu perangkat.
Algoritma AI perangkat ini menganalisis sekitar 25.000 sel per sampel, mengklasifikasikan sel-sel tersebut menurut sistem Bethesda, dan mendeteksi tanda-tanda lesi prakanker dan kanker. Tenaga medis dapat meninjau dan mengklasifikasikan ulang hasilnya di tempat maupun dari jarak jauh, sehingga memungkinkan penentuan yang cepat dan akurat apakah orang yang diuji memerlukan perawatan segera atau rujukan ke fasilitas medis yang lebih tinggi.
Dengan persetujuan ini, seluruh lini produk Noul di Vietnam—termasuk "miLab BCM" (tes darah), miLab™ CER (tes kanker serviks), dan "miLab MAL" (tes malaria) yang sebelumnya telah disetujui—telah mendapatkan lisensi. Ini juga merupakan persetujuan pertama di Asia untuk solusi diagnostik kanker serviks.
miLab™ CER diperkirakan akan diluncurkan pada bulan Oktober. Perusahaan menyatakan sedang mempersiapkan penjualan skala besar pertamanya di pasar Asia dan Eropa.
Menurut Bapak Lim Chan Yang, CEO Noul, Vietnam merupakan pasar layanan kesehatan yang sedang berkembang dengan populasi lebih dari 100 juta jiwa. Pasar skrining kanker di sini berkembang pesat, didorong oleh faktor-faktor seperti pertumbuhan kelas menengah dan populasi yang menua.
Khususnya, pasar peralatan medis Vietnam bergantung pada impor, mencapai sekitar 90%, dengan Korea Selatan saat ini memegang pangsa pasar terbesar. Hal ini menunjukkan tingginya kepercayaan terhadap kualitas dan daya saing harga produk Korea.
Sejak awal tahun ini, Noul terus meningkatkan jumlah prapemesanan perangkat miLab™ CER dan telah menandatangani kontrak untuk memasok perangkat tersebut ke enam negara di Amerika Tengah dan Selatan serta Qatar di Timur Tengah. Selain itu, perusahaan juga menyelesaikan prosedur registrasi produk di Swiss pada Mei lalu, yang menjadi landasan bagi diskusi kerja sama dengan perusahaan farmasi dan jaringan laboratorium global.
Dengan lisensi dari Pemerintah Vietnam, Noul telah membangun basis penjualan di kawasan ASEAN dan berencana untuk berpartisipasi aktif di pasar pengadaan publik serta memperluas distribusi swasta di masa mendatang.
Menurut Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC), sebuah unit WHO, setiap tahun sekitar 4.600 wanita Vietnam didiagnosis menderita kanker serviks, yang lebih dari separuhnya menyebabkan kematian.
Berbeda dengan negara-negara maju di mana angka kematiannya telah turun signifikan karena skrining yang meluas dan pengobatan dini, Vietnam saat ini memiliki angka kematian yang relatif tinggi akibat kejadian kanker serviks.
Para ahli meyakini bahwa Vietnam membutuhkan sistem skrining berskala besar dan akses yang lebih baik terhadap diagnosis dini. Dalam konteks ini, miLab™ CER berbasis AI diharapkan menjadi solusi yang bermanfaat dalam lingkungan layanan kesehatan di Vietnam.
(TTXVN/Vietnam+)
Sumber: https://www.vietnamplus.vn/cong-ty-han-quoc-dua-thiet-bi-chan-doan-ung-thu-som-dua-tren-ai-vao-viet-nam-post1061936.vnp
Komentar (0)