Pada tanggal 29 Oktober, Departemen Bea Cukai Provinsi Quang Ninh mengadakan konferensi dialog dengan para pelaku bisnis guna membahas solusi untuk menghilangkan kesulitan, memulihkan produksi, dan menstabilkan kegiatan impor-ekspor.

Pada konferensi tersebut, semua perusahaan ekspor-impor di provinsi tersebut menilai: Akhir-akhir ini, provinsi Quang Ninh secara umum, termasuk sektor Bea Cukai, telah menerapkan banyak solusi yang sinkron, drastis dan efektif untuk segera menghilangkan kesulitan, membantu perusahaan mempromosikan produksi dan kegiatan bisnis di daerah tersebut.
Namun, dampak Badai No. 3 baru-baru ini telah berdampak serius pada kehidupan dan produksi banyak bisnis, termasuk lebih dari 30 bisnis impor-ekspor di wilayah tersebut yang menderita kerugian sekitar 1.000 miliar VND. Kerugian utama terjadi pada kerusakan bahan baku dan mesin impor; serta kerusakan produk yang diproduksi dalam bentuk pemrosesan dan produksi ekspor.
Untuk memperlancar kegiatan ekspor-impor perusahaan, terutama dalam menanggulangi dampak Badai No. 3, pada pertemuan tersebut para pimpinan Dinas Kepabeanan Provinsi membahas, menjawab dan menyelesaikan rekomendasi serta usulan perusahaan terkait pengurangan pajak akibat bahan baku yang rusak; penataan gudang dan lapangan; penyambungan informasi, pengolahan data pada sistem Portal Satu Pintu Nasional, dan sejumlah permasalahan yang berkaitan dengan daerah, departemen dan cabang seperti kekurangan tenaga kerja, pengurangan pajak penghasilan pribadi, penyambungan listrik, pengerukan terusan menuju Pelabuhan Cai Lan.

Pada konferensi tersebut, Departemen Bea Cukai Provinsi menyebarluaskan kepada para pelaku bisnis sejumlah kebijakan dan peraturan terkait impor dan ekspor, peraturan manajemen kepabeanan, dan transformasi digital.
Hingga pertengahan Oktober 2024, pendapatan ekspor-impor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Provinsi mencapai lebih dari 14.300 miliar VND, meningkat 8% dibandingkan periode yang sama tahun 2023. Pendapatan ini telah mencapai 110% dari target yang ditetapkan provinsi sejak awal tahun dan hampir mencapai 90% dari target 16.600 miliar VND. Untuk mencapai hasil pendapatan tertinggi, selain mendorong reformasi administrasi dan modernisasi kepabeanan, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Provinsi juga mengidentifikasi upaya berkelanjutan untuk menghilangkan hambatan dan mendampingi pelaku usaha sebagai solusi penting dalam menarik dan mengembangkan sumber pendapatan. Sejak awal tahun, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Provinsi telah menyelenggarakan 13 konferensi dialog dan konsultasi antara Bea dan Pelaku Usaha, dengan partisipasi 340 pelaku usaha; 42 permasalahan telah dikaji dan diselesaikan secara langsung dalam konferensi tersebut.
Sumber






Komentar (0)