Dokumen tersebut mengidentifikasi upaya pencegahan dan pemberantasan penangkapan ikan IUU sebagai tugas politik yang penting dan mendesak, yang berkaitan erat dengan kehormatan nasional. Ketua Komite Rakyat Provinsi meminta para ketua komite Partai dan otoritas di wilayah pesisir dan kelurahan untuk secara langsung dan tegas mengarahkan serta bertanggung jawab penuh kepada atasan atas hasil pemberantasan penangkapan ikan IUU di wilayah tersebut.
Khususnya Ketua Komite Rakyat Provinsi akan mempertimbangkan penanganan tanggung jawab pimpinan tanpa harus melalui langkah kritik atau peninjauan apabila pelanggaran berat terus terjadi seperti: Kapal penangkap ikan melanggar perairan asing, kapal kehilangan koneksi VMS dalam jumlah besar; keterlambatan dalam proses dan perizinan serta tidak ada perubahan.
![]() |
| Nelayan menyiapkan perlengkapan dan makanan untuk perjalanan memancing lepas pantai di Pelabuhan Perikanan Dong Tac. |
Ketua Komite Rakyat Provinsi meminta para Ketua Komite Rakyat di kecamatan dan kelurahan pesisir untuk meninjau armada secara menyeluruh, "datangi setiap gang, ketuk setiap pintu", dukung nelayan untuk menyelesaikan prosedur, dan upayakan 100% kapal penangkap ikan yang memenuhi syarat berlisensi, selesai sebelum 30 Oktober 2025. Bagi kapal yang tidak memenuhi syarat, daftar harus dibuat, pengaturan jangkar terpusat harus diatur, dan disegel 100%.
Kementerian Pertanian dan Lingkungan Hidup perlu memimpin dan berkoordinasi dengan Kepolisian Provinsi dan Penjaga Perbatasan Provinsi untuk menyelenggarakan inspeksi dan penanganan menyeluruh terhadap kapal penangkap ikan yang belum terdaftar atau belum memiliki izin untuk mengeksploitasi produk perairan sesuai peraturan, yang harus diselesaikan sebelum 30 Oktober 2025. Selain itu, perlu memperkuat inspeksi dan mengendalikan secara ketat konfirmasi dan sertifikasi asal produk perairan di pelabuhan perikanan, memastikan bahwa 100% catatan ketertelusuran produk perairan yang diekspor ke pasar Uni Eropa diperiksa dan dikonfirmasi secara menyeluruh, sesuai dengan prosedur, untuk menghindari kesalahan yang memengaruhi hasil keseluruhan dalam pemberantasan penangkapan ikan IUU. Berkoordinasi dengan Komite Rakyat di tingkat kecamatan, kelurahan, dan unit terkait untuk menyelenggarakan tinjauan dan mengusulkan kebijakan untuk alih profesi, guna memastikan mata pencaharian berkelanjutan bagi nelayan, yang harus diselesaikan sebelum 14 November 2025.
Komando Penjaga Perbatasan Provinsi harus menginstruksikan pos dan stasiun perbatasan untuk secara ketat mengontrol 100% kapal penangkap ikan yang masuk dan keluar pelabuhan, dan sama sekali tidak mengizinkan kapal penangkap ikan yang tidak memenuhi persyaratan operasional untuk melintas. Pada saat yang sama, Komando Penjaga Perbatasan Provinsi bertanggung jawab untuk menerapkan langkah-langkah profesional secara sinkron dan efektif, dengan tegas mencegah lebih banyak kapal penangkap ikan dan nelayan melanggar perairan asing.
Kepolisian daerah harus secara proaktif memahami situasi, memperkuat investigasi, dan segera menangani sumber informasi terkait tindakan-tindakan berikut: Membawa kapal penangkap ikan dan nelayan ke perairan asing untuk mengeksploitasi hasil laut secara ilegal; mengorganisir perantaraan, intervensi, dan tebusan terhadap kapal penangkap ikan dan nelayan yang ditahan secara ilegal oleh negara asing; serta subjek yang melanggar terkait kegiatan penangkapan ikan IUU. Kepolisian juga harus memperkuat inspeksi, deteksi, dan penanganan yang ketat terhadap organisasi dan individu yang menggunakan, memperdagangkan, menyimpan, dan mengangkut alat dan perlengkapan penangkapan ikan ilegal atau mengonsumsi produk perairan yang berasal dari kegiatan penangkapan ikan IUU.
Ketua Panitia Rakyat Daerah Tingkat I meminta kepada para Direktur Departemen, Cabang, Angkatan terkait, Sekretaris dan Ketua Panitia Rakyat di tingkat kecamatan dan kelurahan pesisir untuk secara serius mengorganisasikan dan melaksanakan tugas tersebut.
Sumber: https://baodaklak.vn/kinh-te/202510/dak-lak-quyet-liet-trien-khai-cac-bien-phap-phong-chong-khai-thac-iuu-eeb1e7f/







Komentar (0)