Rekor Dunia Guinness untuk model angka "25" terbesar yang terbuat dari 631 roti Vietnam dipecahkan pagi ini, 25 Oktober, di Kota Ho Chi Minh. Acara tersebut menarik lebih dari 1.000 peserta dan mengumpulkan dana untuk mendukung kaum muda kurang mampu melalui Yayasan Harapan (Hope Foundation).
Memecahkan Rekor Dunia Guinness membutuhkan standar pengukuran, konstruksi, keamanan pangan, dan dokumentasi yang tinggi. Sekitar 400 orang berpartisipasi dalam pembuatan roti, mulai dari isian, pengemasan hingga pembuatan model. Setelah rekor tercipta, roti tersebut dibagikan kepada para hadirin untuk dinikmati di tempat, sebagai upaya menyebarkan makna berbagi dan kesukarelawanan.

Banyak koki dan sukarelawan menyiapkan bahan-bahan untuk membuat ratusan roti.
FOTO: BTC
Hadir dalam acara tersebut adalah Ibu Sarah Hooper - Konsul Jenderal Australia di Kota Ho Chi Minh, komunitas mahasiswa Universitas RMIT, serta banyak sponsor dan mitra. Perwakilan Guinness World Records secara langsung memantau, memverifikasi, dan mengumumkan hasilnya di tempat.
Jodie Altan, Wakil Direktur Jenderal Hubungan Eksternal RMIT Vietnam, menyampaikan: "Banh mi membawa kisah Vietnam ke dunia dengan kreativitas, ketahanan, dan koneksi. Acara ini menunjukkan kebanggaan budaya dan menegaskan misi untuk membawa pendidikan kelas dunia ke Vietnam dengan cara yang terhubung dan manusiawi."

Perwakilan dari Organisasi Guinness World Records menghabiskan banyak waktu untuk memantau dan memverifikasi
FOTO: BTC
Hingga pengumuman rekor tersebut, program ini telah mengumpulkan sekitar 552 juta VND. Kampanye penggalangan dana akan berlangsung hingga akhir November, dengan seluruh dana akan disalurkan ke proyek Sekolah Impian KOTO untuk memberikan kesempatan dan masa depan yang lebih baik bagi kaum muda kurang mampu di Vietnam.

Roti Vietnam mencetak rekor Guinness, pelajar dan tamu diundang untuk menikmati acara tersebut.
FOTO: BTC
Selama ini, KOTO dan Hope Foundation telah mendukung banyak anak-anak kurang mampu, terutama anak-anak dari kelompok etnis minoritas di daerah terpencil, untuk mengakses pelatihan kejuruan di bidang perhotelan dan restoran di Pusat Pelatihan KOTO.
Didirikan pada tahun 1999, KOTO adalah perusahaan sosial pertama di Vietnam. Selama 25 tahun terakhir, organisasi ini telah membantu mengubah masa depan lebih dari 1.700 anak muda kurang mampu, dengan 100% siswa mendapatkan pekerjaan setelah lulus. Ketika fasilitas pelatihan Dream School yang baru mulai beroperasi, KOTO bertujuan untuk melatih 300 siswa/tahun secara gratis.
Thanhnien.vn
Sumber: https://thanhnien.vn/631-o-banh-mi-viet-nam-xep-so-25-xac-lap-ky-luc-the-gioi-185251025165144339.htm










Komentar (0)