
Warga Ca Mau secara proaktif memusnahkan babi yang diduga terinfeksi demam babi Afrika selama pandemi Covid-19 pada tahun 2021. (Foto: Surat Kabar Nhan Dan)
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Daerah Thoi Binh berkoordinasi dengan Komite Rakyat Komune Thoi Binh untuk memusnahkan babi yang sakit dan mati sesuai ketentuan; sekaligus memberikan instruksi kepada para peternak untuk mengarantina babi yang tersisa dan tidak membeli, menjual, menyembelih, atau mengangkutnya keluar dari wilayah karantina; serta membersihkan, mendisinfeksi, dan mensterilkan area di sekitar lokasi wabah epidemi.
Departemen Pertanian dan Lingkungan Hidup Provinsi Ca Mau menyatakan bahwa pekan lalu, provinsi tersebut mencatat dua wabah baru demam babi Afrika di Kelurahan Hiep Thanh dan Kelurahan Tan Thuan. Jumlah total babi yang mati dan dimusnahkan dalam wabah baru ini mencapai 50 ekor, dengan berat lebih dari 1,5 ton. Hingga saat ini, terdapat 5 wabah di Provinsi Ca Mau yang belum melewati 21 hari pemantauan.
Panitia Rakyat Provinsi Ca Mau meminta kepada seluruh departemen, cabang dan daerah untuk segera melakukan penanganan terhadap wabah tersebut, tidak membiarkan timbulnya wabah baru; segera melakukan deteksi, pencegahan dan penanganan secara tegas terhadap kasus-kasus jual beli, pengangkutan babi sakit, dan pembuangan babi mati yang mengakibatkan tersebarnya penyakit dan pencemaran lingkungan.
Departemen Pertanian dan Lingkungan Hidup provinsi Ca Mau berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk membentuk tim inspeksi guna pencegahan dan pengendalian penyakit hewan.
Selain itu, pemerintah daerah perlu memberikan arahan kepada petani untuk meningkatkan keamanan hayati dalam peternakan; meninjau dan menyelenggarakan vaksinasi terhadap penyakit menular berbahaya pada ternak babi di daerah yang telah terjadi, sedang terjadi, atau berisiko tinggi terjadi epidemi.
Sumber: https://baolangson.vn/day-manh-chan-nuoi-an-toan-sinh-hoc-5065996.html






Komentar (0)