Deepfake Menggerebek Jejaring Sosial Sora, CEO OpenAI Jadi “Meme Global”
Jaringan sosial video AI milik OpenAI, Sora, meledak popularitasnya hanya beberapa hari setelah peluncurannya, tetapi dengan cepat terjerumus dalam kontroversi ketika video deepfake CEO Sam Altman muncul.
Báo Khoa học và Đời sống•06/10/2025
Sora 2, platform video AI terbaru dari OpenAI, sedang menjadi perbincangan global berkat kemampuannya menciptakan video, suara, dan efek fisik yang sangat realistis. Aplikasi ini memungkinkan pengguna mengunggah wajah dan suara mereka untuk dimasukkan ke dalam video, layaknya TikTok versi AI. (Foto: CNBC) Hanya 24 jam setelah dirilis, serangkaian video deepfake CEO Sam Altman muncul, menjadikannya "fenomena meme" di media sosial. Efek viralnya begitu kuat sehingga kode undangan Sora dijual luas di eBay. (Tangkapan layar/Sora 2)
Dunia teknologi terbagi, dengan satu pihak memuji Sora sebagai "puncak teknologi", sementara pihak lain khawatir bahwa Sora adalah "mesin deepfake global". OpenAI mengatakan akan segera menambahkan mekanisme kontrol konten yang lebih aman bagi pengguna.
"Sora memang mengesankan, tetapi kita tidak bisa memastikan apakah platform ini akan bebas dari kesalahan seperti platform sosial sebelumnya," ujar profesor Universitas Harvard, Boaz Barak, memperingatkan. Sementara itu, banyak ahli mengatakan bahwa OpenAI bertentangan antara cita-cita "keselamatan manusia" dan tujuan keuntungan. Meski kontroversial, tidak dapat disangkal bahwa Sora telah mengantarkan era baru untuk video AI.
Namun pertanyaan terbesarnya tetap, bisakah OpenAI mengendalikan “pedang bermata dua” yang mereka ciptakan sendiri? Para pembaca yang budiman, silakan tonton lebih banyak video: Alat pemindai iris untuk memverifikasi identitas manusia | VTV24
Komentar (0)