
Acara ini merupakan bagian dari Festival Thang Long - Hanoi, yang menandai 10 tahun pengakuan warisan budaya oleh UNESCO, yang menegaskan vitalitas warisan budaya yang berkelanjutan, penyebarannya yang kuat dalam kehidupan kontemporer, dan peran penting budaya dalam menghubungkan masyarakat, membangun perdamaian , dan kerja sama antarnegara.
Wakil Direktur Departemen Kebudayaan dan Olahraga Hanoi, Le Thi Anh Mai, menekankan: "Lokakarya hari ini merupakan forum penting untuk bertukar dan berbagi pengalaman, mengevaluasi pencapaian, dan mengarahkan kerja sama di era baru."
Sekretaris Partai sekaligus Ketua Dewan Rakyat Kecamatan Long Bien, Nguyen Manh Ha menegaskan, bagi warga Long Bien, ritual tarik tambang bukan sekadar permainan rakyat, melainkan ritual keagamaan sakral yang bertujuan untuk menanggulangi banjir, mengendalikan air, mendoakan perdamaian dan kesejahteraan bangsa, serta agar panen melimpah.
"Suara festival merupakan simbol solidaritas dan kekuatan komunitas," tegas Ketua Dewan Rakyat Kecamatan Long Bien.

Pada lokakarya tersebut, Dr. Le Thi Minh Ly, Wakil Presiden Asosiasi Warisan Budaya Vietnam, mengatakan bahwa selama 10 tahun terakhir, komunitas tarik tambang Vietnam telah berkembang pesat, menyebarkan nilai-nilai dan mereknya, menjadi pusat koneksi domestik dan internasional.
Dari hanya 6 komunitas yang tercatat dalam dokumen pada tahun 2015, 4 komunitas lagi kini telah ditemukan, diteliti, dan akan diusulkan untuk ditambahkan. "Masyarakat memahami bahwa warisan ini adalah milik mereka sendiri, sebuah pesan dari leluhur mereka, sehingga mereka berupaya melestarikannya secara sukarela," tegasnya.
Lokakarya tersebut juga mencatat kerja sama internasional dengan komunitas tarik tambang di Korea, Kamboja, dan Filipina. Park Woenmo, pakar warisan budaya takbenda di kawasan Asia- Pasifik , menegaskan: "Pendaftaran tarik tambang tidak hanya melindungi warisan, tetapi juga membangun model kerja sama internasional berbasis komunitas, menghormati karakteristik lokal, dan mendorong pertukaran pengalaman antarnegara."
Lokakarya ini merupakan contoh nyata komitmen untuk melestarikan dan mempromosikan warisan budaya takbenda, berkontribusi dalam melestarikan identitas nasional dan mempromosikan pertukaran budaya internasional di era baru.
Sumber: https://www.sggp.org.vn/di-san-keo-co-lon-manh-sau-mot-thap-ky-duoc-unesco-ghi-danh-post823644.html






Komentar (0)