
Di TIFF 2025, Vietnam untuk pertama kalinya akan memiliki stan independen dan resmi di TIFFCOM, salah satu pameran film dan televisi terbesar di Asia. Stan ini bertema "Suara sinema Vietnam yang menjangkau dunia" yang diselenggarakan oleh Asosiasi Promosi Film Vietnam (VFDA) bekerja sama dengan Kedutaan Besar Vietnam di Jepang dan beberapa daerah (Da Nang, Quang Ninh, Son La, Dien Bien , Hai Phong). Lokakarya "Vietnam di Layar: Suara Regional, Menjangkau Dunia" juga menarik ratusan produser, sutradara, dan distributor.
Dr. Ngo Phuong Lan, Ketua VFDA, mengatakan: “VFDA menghadiri TIFF ke-38 dengan skala yang jauh lebih besar dan kegiatan yang lebih beragam dibandingkan tahun 2019 dan 2022. Melalui serangkaian kegiatan promosi, kami berharap dapat terus mempromosikan sinema Vietnam di pasar-pasar internasional dan festival-festival film utama.”
Sebelumnya, pada Festival Film Internasional Busan (BIFF) ke-30 di Korea (17-26 September 2025), VFDA menyelenggarakan berbagai kegiatan seperti seminar, stan, dan sesi kerja bilateral. Demikian pula, pada Festival Film Cannes ke-78 (Mei 2025) di Prancis, delegasi Vietnam memperkenalkan panorama sinema Vietnam dan integrasi internasionalnya kepada rekan-rekan dari negara lain; kapasitas produksi film dari perusahaan-perusahaan film Vietnam; dan menyelenggarakan program "Malam Sinema Vietnam".
Sinema Vietnam membutuhkan arena bermain seperti HANIFF agar kreativitas Vietnam dapat bersaing dengan dunia dan menegaskan identitas nasional.
Seniman Rakyat Dang Nhat Minh
Direktur Administrasi Pariwisata Nasional Nguyen Trung Khanh menekankan: “Kami berupaya membangun lingkungan yang lebih kondusif bagi produksi film, mendukung kru film asing, dan memperluas kemitraan dalam mempromosikan destinasi melalui sinema dan media digital.”
Selain "melangkah ke luar negeri", sinema Vietnam juga mengundang dunia ke festival film internasional yang diselenggarakan di Vietnam, menciptakan lingkungan pertukaran multidimensi. Contoh-contoh tipikal antara lain Festival Film Internasional Hanoi (HANIFF), Festival Film Asia Da Nang (DANAFF)... Pada HANIFF ke-7 (2024) dengan slogan "Sinema: Kreativitas - Lepas Landas", festival ini mengumpulkan 117 film dari 51 negara, menarik 800 delegasi internasional. Selain pemutaran film, seminar, diskusi, kelas master (program pelatihan intensif), dan kegiatan sampingan lainnya, acara ini juga merangsang dialog budaya antar-sinema.
Seniman Rakyat Dang Nhat Minh berkata: "Sinema Vietnam membutuhkan wadah seperti HANIFF agar kreativitas Vietnam dapat berkiprah di dunia dan menegaskan identitas nasional."
Bapak Dang Tran Cuong, Direktur Departemen Perfilman (Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata) berpendapat: "HANIFF sedang berkembang pesat, menjadi simbol integrasi bagi perfilman Vietnam".
Baru-baru ini, DANAFF ke-3 berlangsung dari 29 Juni hingga 5 Juli 2025 dengan tema "DANAFF - Jembatan Asia" yang terus menunjukkan tekad Vietnam dalam membangun arena sinema internasional yang profesional. Selain memperkenalkan dan mengapresiasi karya-karya sinema unggulan, acara ini juga membuka ruang pertemuan, kerja sama, dan penyebaran inspirasi di antara para sineas, seniman, dan penonton.
Kegiatan promosi dan periklanan sinema Vietnam dalam beberapa tahun terakhir telah membuahkan hasil positif. Menurut Kementerian Perfilman, pendapatan pasar domestik meningkat rata-rata 20% per tahun pada periode 2021-2023 dan terus tumbuh pesat dalam dua tahun, yaitu 2024-2025. Sinema juga berperan sebagai "pembawa pesan" untuk mempromosikan pariwisata dan membangun citra nasional, seperti film "I see yellow flowers on green grass" (2015), "Kong: Skull Island" (2017), dan "Mat biec" (2019).
Sinema Vietnam hanya dapat benar-benar berintegrasi apabila mempertahankan identitas nasionalnya, dan perlu menggunakan identitas Vietnamnya untuk menaklukkan dunia.
Seniman Rakyat Dang Nhat Minh
Untuk mewujudkan aspirasi menjangkau dunia, para ahli berpendapat bahwa sinema Vietnam membutuhkan strategi khusus. Pertama-tama, perlu membangun ekosistem pendukung yang komprehensif: mulai dari kebijakan pajak preferensial bagi kru film internasional hingga investasi infrastruktur, pascaproduksi, penciptaan lingkungan yang kondusif, dan kerja sama jangka panjang untuk menarik investasi, yang akan menjadikan Vietnam destinasi terdepan di Asia.
Kedua, fokus pada pelatihan talenta, perluas kerja sama internasional untuk mengembangkan sumber daya manusia, serta tingkatkan kualitas naskah dan teknologi. Terakhir, fokus dan prioritaskan konten yang mencerminkan identitas budaya nasional, sejalan dengan tren integrasi global, sebagaimana tercantum dalam Strategi Pengembangan Industri Budaya Vietnam hingga 2030, dengan visi hingga 2045.
Seniman Rakyat Dang Nhat Minh menekankan bahwa sinema Vietnam hanya dapat benar-benar berintegrasi apabila mempertahankan identitas nasionalnya, dan perlu menggunakan identitas Vietnam untuk menaklukkan dunia.
Sumber: https://nhandan.vn/dien-anh-viet-nam-va-khat-vong-vuon-tam-the-gioi-post921921.html






Komentar (0)