
Rumah komunal Tien Lu memiliki keindahan yang mendalam dan megah dari arsitektur rumah komunal desa tradisional Vietnam Utara.
Arsitektur "balok dan braket bertumpuk"
Dari pandangan pertama, Kuil Tien Lu memikat dengan keindahan yang mendalam dan megah, yang merupakan ciri khas arsitektur kuil desa di Vietnam Utara. Dibangun dengan bentuk "Chi" yang anggun, secara harmonis menggabungkan aula utama yang megah dengan tempat suci yang khidmat, kuil ini menciptakan ruang spiritual yang luas sekaligus intim.
Keunikan paling menonjol dari arsitektur Kuil Tien Lu terletak pada sistem rangka dan balok melintang di aula utama, dengan teknik "balok dan penyangga bertumpuk". Ini adalah bagian yang paling indah, di mana setiap balok dan penyangga terhubung satu sama lain dengan sambungan pasak dan lubang tradisional yang rapat, menunjukkan keterampilan pertukangan kelas atas dan menciptakan stabilitas serta daya tahan luar biasa untuk struktur tersebut selama hampir dua abad.

Sistem rangka dan balok melintang Kuil Tien Lu dibangun menggunakan teknik "balok dan braket bertumpuk".
Setiap detail kayu, seperti kasau, penyangga, dan balok pengikat, diukir dengan cermat, bukan untuk pamer, tetapi untuk menyeimbangkan yin dan yang. Motif seperti "naga membawa kitab suci" dan "burung phoenix bermain dengan buku" bukan hanya karya seni yang luar biasa tetapi juga mencerminkan kepercayaan dan pemikiran rakyat yang mendalam tentang kebijaksanaan dan kekuasaan.
Gambar naga panjang dan lentur dengan mutiara di mulutnya melambangkan kekuatan dan otoritas; burung phoenix dengan ekornya yang panjang dan seperti awan melambangkan kemuliaan dan kejayaan. Sebanyak 48 kolom kayu besi yang besar menciptakan kesan kokoh, sementara atap lebar dan melengkung, yang ditutupi dengan ubin gelap berlumut, menciptakan perasaan kelembutan, keanggunan, dan harmoni dengan keseluruhan struktur.
Bapak Dao Quang Huynh, dari Dewan Pengelola Peninggalan Kuil Tien Lu, menyampaikan: "Kuil ini dibangun pada tahun 1834. Di dalamnya masih tersimpan 7 dekrit dan stempel kerajaan."
Sejarah dan kepercayaan
Kuil Tien Lu bukan hanya tempat untuk mengagumi seni, tetapi juga saksi sejarah yang gemilang. Kuil ini didedikasikan untuk tiga dewa yang dikenal sebagai Dong Nha Tam Vi Dai Vuong (juga disebut Pangeran Pertama, Kedua, dan Ketiga, semuanya bermarga Tran). Dewa-dewa ini disembah karena kontribusi besar mereka dalam perang melawan penjajah Champa pada akhir abad ke-14 (1376-1396).
Lebih jauh ke dalam ruangan bagian dalam, lempengan horizontal dan bait-bait yang dilapisi emas dan pernis menambah kemegahan. Pernis merah tua melambangkan kesetiaan dan kebenaran, sementara lapisan emas melambangkan penghormatan kepada leluhur.

Atap kuil tersebut dilapisi dengan ubin melengkung dan telah menghitam karena lumut.
Ibu Nguyen Thi Thuy, seorang warga asli Tien Lu yang bekerja di Hanoi, mengungkapkan: "Setiap kali saya melewati gerbang desa dan melihat pohon beringin, sumur, dan rumah komunal, perasaan damai menyelimuti saya. Rumah komunal Tien Lu mewujudkan esensi arsitektur dan kepercayaan masyarakat setempat."


Di Kuil Tien Lu, tujuh dekrit dan stempel kerajaan masih tersimpan.
Diakui sebagai Monumen Sejarah Nasional sejak tahun 2000, Kuil Tien Lu merupakan aset yang tak ternilai harganya. Bapak Dao Quang Ha, Wakil Ketua Komite Rakyat Komune Tien Lu, menegaskan: "Komune selalu memperhatikan perlindungan dan pemugaran monumen untuk melestarikan identitas, adat istiadat, dan tradisinya."
Kuil Tien Lu bukan hanya tempat praktik keagamaan tetapi juga sebuah "permata" yang dipoles dari waktu ke waktu dan terus dihargai serta dirawat karena nilai sejarah, budaya, dan seninya.
Ngoc Thang
Sumber: https://baophutho.vn/dinh-tien-lu-vien-ngoc-giua-long-dat-to-244209.htm






Komentar (0)