Pertandingan persahabatan antara Qatar dan Selandia Baru berlangsung pada malam 19 Juni (waktu Vietnam) di Stadion Sonnenseestadion, Austria. Pertandingan ini dipimpin oleh wasit Austria, Manuel Schuttengruber. Pada menit ke-17, Selandia Baru unggul atas tuan rumah Piala Dunia 2022 berkat gol gelandang Marko Stamenic.
Namun, setelah wasit ternama Manuel Schuttengruber meniup peluit tanda berakhirnya babak pertama, kapten Selandia Baru Joe Bell dan beberapa pemain lainnya menghampirinya untuk berbincang. Kedua tim kemudian langsung masuk ke terowongan dan para pemain Selandia Baru tidak kembali ke lapangan saat jeda babak pertama berakhir.
Pemain dari kedua tim bereaksi sebelum pertandingan dibatalkan.
NLZ langsung mengeluarkan pernyataan yang berbunyi: "Michael Boxall dilecehkan secara rasial oleh seorang pemain Qatar di babak pertama pertandingan. Wasit tidak mengambil tindakan resmi, sehingga seluruh tim sepakat untuk tidak bermain di babak kedua."
Pelatih Qatar, Carlos Queiroz, terkejut dengan mundurnya para pemain Selandia Baru, dan mengatakan setelah pertandingan: "Mereka meninggalkan pertandingan. Jelas ada percakapan antara kedua pemain di lapangan, tetapi para pemain Selandia Baru memutuskan untuk mendukung rekan satu tim mereka. Tim kami pun memutuskan untuk mendukung pemain kami."
Ini adalah kisah baru, babak baru dalam sepak bola, itu sudah pasti. Sesuatu yang tak seorang pun bisa mengerti. Saya pikir kasus ini pasti akan berada di bawah pengawasan FIFA.
Michael Boxall adalah tokoh inti dari kasus ini
Selain NLZ, Asosiasi Pesepakbola Profesional Selandia Baru (NZPFA) juga membela Michael Boxall di Twitter, dengan menyatakan: “NZPFA akan menjadi pendukung kuat para pemain Selandia Baru. Kami memuji dan mendukung respons tenang para pemain terhadap situasi sulit ini. Kami telah menghubungi tim dan akan bekerja sama dengan NZL untuk mendukung para pemain dengan segala cara yang diperlukan. Tidak ada tempat untuk rasisme dalam olahraga kami.”
Pada 19 Juni, selain pertandingan persahabatan antara Selandia Baru dan Qatar yang dibatalkan, pertandingan antara Irlandia U21 dan Kuwait U21 juga dibatalkan karena alasan yang sama. Asosiasi Sepak Bola Irlandia juga mengumumkan bahwa seorang pemain dalam tim mengalami diskriminasi rasial oleh seorang pemain Kuwait U21. Seluruh tim Irlandia U21 memutuskan untuk tidak melanjutkan pertandingan meskipun unggul 3-0 atas lawan mereka. Pada saat yang sama, mereka mengumumkan akan melaporkan insiden tersebut kepada FIFA dan UEFA.
Pertandingan antara Irlandia U21 dan Kuwait U21 juga dibatalkan.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)