Perkiraan kebijakan perubahan iklim perlu dikaitkan dengan praktik

Ringkasan Resolusi 24-NQ/TW tentang tanggapan proaktif terhadap perubahan iklim, penguatan pengelolaan sumber daya dan perlindungan lingkungan perlu didasarkan pada landasan politik , ilmiah dan praktis sesuai dengan sudut pandang pengembangan ekonomi sirkular dan ekonomi hijau yang dinyatakan dalam Resolusi Kongres Partai Nasional ke-13, dengan hubungan organik dan erat antara tiga pilar pembangunan berkelanjutan (ekonomi, masyarakat, lingkungan).

Wakil Perdana Menteri Tran Hong Ha membuat pernyataan tersebut pada pertemuan kedua Komite Pengarah untuk meninjau 10 tahun penerapan Resolusi 24-NQ/TW tentang tanggapan proaktif terhadap perubahan iklim, memperkuat pengelolaan sumber daya dan perlindungan lingkungan pada tanggal 13 September.

Semua sasaran respons perubahan iklim tercapai.

Menurut Wakil Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Le Cong Thanh, setelah 10 tahun implementasi Resolusi No. 24-NQ/TW, semua target respons perubahan iklim telah tercapai, bahkan melampaui target yang ditetapkan dalam Resolusi tersebut. Target pengurangan emisi gas rumah kaca per unit PDB telah melampaui target sebesar 8-10% dibandingkan tahun 2021, menunjukkan tekad yang kuat untuk mencapai tujuan ganda, yaitu pembangunan ekonomi yang dipadukan dengan pengurangan emisi gas rumah kaca.

Isi respons perubahan iklim telah mendapat perhatian besar dari seluruh masyarakat dan komunitas internasional. Selain menyempurnakan lembaga kebijakan untuk merespons perubahan iklim, baik di tingkat pusat maupun daerah telah meningkatkan investasi dalam pelaksanaan proyek dan upaya pencegahan bencana alam dan respons perubahan iklim.

Integrasi respons perubahan iklim dan perlindungan lingkungan ke dalam strategi dan rencana pembangunan Vietnam terus digalakkan. (Sumber foto: Kementerian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup)

Kebijakan dan undang-undang tentang pencegahan dan pengendalian pencemaran lingkungan semakin ditingkatkan, bergerak ke arah pengendalian proaktif terhadap sumber-sumber yang berisiko menimbulkan pencemaran.

Perlindungan dan pembangunan hutan telah mencapai banyak hasil positif. Luas cagar alam darat telah meningkat.

Kapasitas untuk meramalkan dan memperingatkan bencana alam telah meningkat pesat di kawasan ini dan secara bertahap mendekati negara-negara maju di Asia. Vietnam telah berpartisipasi aktif bersama komunitas internasional dalam mengurangi emisi gas rumah kaca bersih dan mewujudkan transisi energi yang adil.

Penyelidikan dasar, penilaian potensi, cadangan, pengelolaan dan eksploitasi sumber daya alam telah mencapai banyak hasil yang penting, berkelanjutan dan lebih efektif.

Dalam konteks baru dengan perkembangan perubahan iklim yang pesat, Vietnam telah memperkirakan dan menetapkan: Mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050 merupakan tujuan pembangunan dunia yang tak terelakkan, terutama melalui transisi energi dan pembangunan rendah emisi. Vietnam telah secara tegas mengimplementasikan komitmen pada Konferensi COP26, memperbarui Kontribusi yang Ditetapkan Secara Nasional (Nationally Determined Contribution/NDC) sebanyak dua kali, dan menerbitkan Strategi Nasional Perubahan Iklim untuk periode hingga tahun 2050 beserta berbagai strategi dan rencana aksi lainnya. Vietnam dan mitra internasionalnya juga telah mengadopsi Deklarasi Politik yang menetapkan Kemitraan Transisi Energi yang Adil (Just Energy Transition Partnership/JETP).

Sumber energi terbarukan mendapat perhatian besar untuk dikembangkan, sementara ekonomi hijau dan pembangunan berkelanjutan menjadi prioritas utama dalam proses pembangunan.

Kebijakan perlu dikaitkan dengan praktik

Dunia semakin merasakan dampak perubahan iklim. Poin yang paling nyata adalah meningkatnya suhu rata-rata dunia, munculnya pola cuaca yang tidak biasa untuk pertama kalinya dalam sejarah, dan bencana alam yang semakin parah…

Sementara itu, setelah 10 tahun penerapan Resolusi 24-NQ/TW di Vietnam, masih terdapat kekurangan. Kapasitas untuk mencegah bencana alam dan beradaptasi terhadap perubahan iklim belum memenuhi persyaratan; emisi gas rumah kaca masih terbatas; pencemaran lingkungan masih terjadi di banyak tempat, terutama di klaster industri, daerah aliran sungai, dan desa-desa kerajinan; pencemaran laut akibat akuakultur dan sampah plastik terjadi di banyak tempat.

Banjir akibat pasang surut air laut, intrusi air asin, penurunan tanah dan tanah longsor di tepi sungai dan garis pantai masih terjadi di banyak tempat, terutama yang serius di Delta Mekong.

Data survei dasar dan perencanaan penggunaan sumber daya masih memiliki banyak kekurangan dan keterbatasan.

Peningkatan kapasitas untuk merespons perubahan iklim dalam konteks baru merupakan persyaratan praktis dari kebijakan dan kegiatan ini di Vietnam. (Sumber foto: Kementerian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup)

Konteks domestik dan internasional telah memunculkan sejumlah isu baru terkait perubahan iklim, pengelolaan sumber daya, dan perlindungan lingkungan seperti: Pembangunan ekonomi sirkular; nol emisi gas rumah kaca bersih pada tahun 2050 (Net Zero); transformasi digital, transformasi hijau; ekonomi pengetahuan, dll.

Berbicara pada pertemuan tersebut, Wakil Perdana Menteri Tran Hong Ha meminta: "Ringkasan Resolusi 24-NQ/TW ditempatkan dalam hubungan organik dan erat dengan resolusi, strategi, dan rencana di bidang terkait seperti Resolusi 36-NQ/TW tentang strategi pembangunan ekonomi kelautan Vietnam hingga 2030, visi hingga 2045, Strategi Pertumbuhan Hijau, Strategi Nasional Perubahan Iklim...".

Perlu ditetapkan secara jelas tujuan, pandangan, dan visi strategis jangka panjang, sinkron, dan layak dengan solusi jangka menengah, langsung, dan mendesak; dikaitkan dengan mobilisasi sumber daya dan penentuan seluruh sistem politik dari pusat sampai daerah, negara, dunia usaha, rakyat, dan seluruh masyarakat dan komunitas, serta memanfaatkan sumber daya dari masyarakat internasional.

Ha An