Mengenakan Hanbok untuk mengunjungi istana kuno - Pengalaman unik di Seoul
Nikmati Seoul dengan pengalaman budaya: kenakan Hanbok dan kunjungi istana kerajaan. (Foto: Dikumpulkan)
Berwisata ke Seoul bukan hanya tentang lingkungan yang semarak atau pusat perbelanjaan yang ramai. Salah satu pengalaman paling mengesankan bagi wisatawan adalah mengenakan Hanbok tradisional dan berjalan-jalan di sekitar istana kuno seperti Gyeongbokgung atau Changdeokgung.
Keistimewaannya adalah Anda dapat dengan mudah menyewa Hanbok tepat di dekat gerbang istana dengan harga terjangkau (sekitar 10.000–20.000 won untuk 1-2 jam), dan mendapatkan saran tentang cara memilih pakaian yang tepat untuk jenis kelamin dan warna kulit Anda. Dengan mengenakan Hanbok, Anda juga mendapatkan akses masuk gratis ke istana, sebagai bentuk rasa terima kasih kepada budaya tradisional.
Sensasi bertransformasi menjadi karakter Joseon, berjalan menyusuri koridor batu kuno, berfoto dengan atap genteng berlumut dan arsitektur bergaya Asia merupakan pengalaman yang tak terlupakan. Ini bukan hanya pengalaman wisata, tetapi juga cara untuk terhubung dengan sejarah dan budaya Korea secara langsung dan nyata.
Jangan lupa kunjungi Desa Hanok Bukchon di dekatnya – rumah bagi ratusan rumah tradisional yang masih dihuni penduduk setempat. Anda akan merasakan perpaduan antara Seoul modern dan masa lalu berabad-abad yang masih terasa nyata di sekitar Anda.
Beli makanan laut hidup dan langsung makan di Pasar Jagalchi - Pengalaman unik di Busan
Hiduplah seperti penduduk lokal: pilih ikan segar dan langsung masak di Pasar Jagalchi. (Foto: Dikumpulkan)
Jika Seoul adalah pertemuan mode , sejarah, dan teknologi, maka perjalanan ke Busan akan membawa Anda lebih dekat dengan kehidupan masyarakat Korea yang sederhana dan sederhana. Salah satu kegiatan paling unik adalah membeli makanan laut hidup dan menikmatinya langsung di Pasar Ikan Jagalchi - pasar makanan laut terbesar di Korea.
Pasar Jagalchi terletak di pesisir dan terkenal dengan ratusan kios yang menjual ikan, gurita, cumi-cumi, tiram, kerang, dan beragam hidangan laut khas lainnya yang hanya ditemukan di perairan selatan Korea. Di sini, Anda dapat memilih sendiri kepiting raja, abalon, atau bahkan ikan buntal – sejenis ikan yang diproses dengan sangat hati-hati untuk memastikan keamanannya.
Setelah dipilih, penjual akan langsung menyiapkannya di tempat dan membawanya ke lantai dua, tempat terdapat restoran-restoran kecil yang menyajikan hidangan sesuai permintaan. Salah satu hidangan Korea yang terkenal di sini adalah sannakji - gurita hidup yang dicincang dan masih bergerak di piring saat dimakan. Ini merupakan tantangan kuliner yang menarik dan juga pengalaman "Busan" yang tak dapat ditemukan di tempat lain.
Suasana yang ramai, aroma laut yang asin, dan keramahan para pramuniaga akan membuat Anda tak terlupakan. Pasar Jagalchi bukan sekadar tempat makan, tetapi bagian dari budaya Busan yang semarak, yang wajib dikunjungi setidaknya sekali saat berkunjung ke kota pelabuhan ini.
Mendaki Gunung Berapi Hallasan dan Menyaksikan Matahari Terbit dari Puncak Seongsan Ilchulbong - Pengalaman Unik di Pulau Jeju
Bangun pagi untuk menyaksikan matahari terbit dari kawah Seongsan – Momen tak terlupakan di Jeju. (Foto: Dikumpulkan)
Wisata Pulau Jeju terkenal dengan keindahan alamnya yang masih asli, tetapi daya tarik utamanya bukanlah pantainya, melainkan pengalaman kedekatan antara daratan dan langit, pegunungan dan lautan. Salah satu pengalaman paling unik adalah mendaki Gunung Hallasan—gunung berapi tertinggi di Korea—atau menyaksikan matahari terbit di puncak Seongsan Ilchulbong—sebuah kawah kuno berbentuk cekungan yang menjorok ke laut.
Hallasan memiliki ketinggian 1.947 m, terletak di tengah Pulau Jeju dan merupakan destinasi favorit bagi para penggemar trekking. Tergantung kondisi kesehatan dan waktu Anda, Anda dapat memilih rute pendek (Jalur Eoseungsaengak) yang berdurasi sekitar 1 jam, atau rute yang lebih panjang (Jalur Seongpanak) yang memakan waktu 5-7 jam untuk mencapai puncak. Di musim semi, kedua sisi jalan dipenuhi bunga azalea; di musim gugur, daun-daun kuning berguguran bak lukisan, dan di musim dingin, jalan diselimuti salju putih bersih... setiap musim memiliki keindahannya sendiri, menciptakan perjalanan yang tak terlupakan.
Alternatifnya, jika Anda tidak punya cukup waktu untuk mendaki Hallasan, nikmatilah matahari terbit di Seongsan Ilchulbong, sebuah kawah gunung berapi yang menjulang tinggi ke laut, dan telah diakui oleh UNESCO sebagai Situs Warisan Alam Dunia. Untuk mencapai puncaknya, Anda perlu mendaki sekitar 20-30 menit di pagi hari. Saat matahari perlahan terbit dari laut, cahaya merahnya memantul di antara awan dan tebing, menciptakan pemandangan magis yang layak menjadi salah satu momen terindah dalam sejarah pariwisata Korea .
Setelah perjalanan alam yang emosional, Anda dapat menikmati abalon panggang, bubur makanan laut, atau babi hitam Jeju… hidangan Korea terkenal yang hanya benar-benar terbaik jika disantap di pulau tersebut.
>> Lihat tur Korea: Seoul - Jeju - Bukit Camellia - Museum Cahaya - Pulau Nami - Taman Lotte World - Kereta Laut Wolmi | Pengalaman mengenakan Hanbok di Istana Kerajaan Gyeongbok (5 hari 4 malam)
Bepergian ke Korea bukan hanya tentang "ke mana harus pergi, apa yang harus dimakan", tetapi juga tentang merasakan dengan semua indra: apa yang harus dikenakan, apa yang harus disentuh, apa yang harus didengar, dan apa yang harus dirasakan secara berbeda. Dari momen mengenakan Hanbok dan berjalan-jalan di Seoul kuno, hingga momen menyantap gurita hidup di pasar Busan yang ramai, atau mendaki puncak gunung berapi untuk menikmati matahari pagi di Pulau Jeju… semua ini adalah pengalaman yang tak bisa "di-Google", tetapi Anda hanya bisa benar-benar memahaminya ketika Anda mengalaminya sendiri.
Jika Anda berencana bepergian ke Korea , jadikan perjalanan ini lebih dari sekadar foto-foto indah, tetapi juga emosi yang tak terlupakan. Siapa tahu, pengalaman unik ini akan membuat Anda mencintai Korea dengan cara yang istimewa.
Sumber: https://www.vietravel.com/vn/am-thuc-kham-pha/du-lich-han-quoc-trai-nghiem-khac-biet-tai-seoul-busan-va-jeju-v17519.aspx






Komentar (0)