{"article":{"id":"2222161","title":"Uni Eropa menyatakan perang terhadap ancaman keamanan siber yang mengeksploitasi perangkat pintar","description":"Negara-negara Eropa baru saja secara resmi mencapai kesepakatan baru tentang regulasi perangkat elektronik yang terhubung, yang menandai titik balik dalam perang keamanan siber.","contentObject":"
Pada tanggal 30 November, negara-negara Uni Eropa secara resmi mencapai kesepakatan tentang aturan baru untuk melindungi perangkat elektronik (laptop, kulkas, aplikasi seluler, dan perangkat lain yang terhubung ke internet) dari ancaman keamanan siber.
\NKeputusan itu muncul di tengah meningkatnya jumlah serangan dan tuntutan tebusan di seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir.
\NAturan yang diusulkan oleh Komisi Eropa pada tahun 2022, yang disebut Undang-Undang Ketahanan Siber, akan berlaku untuk semua produk elektronik yang dapat dihubungkan secara langsung atau tidak langsung ke perangkat lain atau Internet.
\NPeraturan UE yang baru memberlakukan persyaratan keamanan siber yang ketat pada desain, pengembangan, pembuatan, dan penjualan perangkat elektronik, termasuk perangkat keras dan perangkat lunak.
\NProdusen diharuskan menilai risiko keamanan siber pada produk mereka, memberikan komitmen kepatuhan terhadap standar, dan memberikan garansi atas cacat keamanan produk selama masa pakai yang diharapkan atau minimal lima tahun.
\NProdusen juga harus memberikan transparansi yang lebih besar tentang keamanan perangkat keras dan perangkat lunak kepada konsumen individu dan bisnis, serta melaporkan insiden cyber kepada otoritas setempat.
\NImportir dan distributor akan diharuskan untuk memeriksa secara ketat tingkat kepatuhan terhadap peraturan UE untuk produk yang mereka perdagangkan.
\N“Perangkat yang terhubung ke jaringan harus memiliki tingkat keamanan dasar saat dijual di Uni Eropa, yang memastikan bisnis dan konsumen terlindungi sepenuhnya dari ancaman siber,” tegas Jose Luis Escriva, Menteri Transformasi Digital Spanyol.
\NKomisi Eropa memperkirakan bahwa peraturan keamanan siber baru dapat menghemat biaya perusahaan hingga €290 miliar per tahun dalam mitigasi serangan siber, dengan biaya awal hanya €29 miliar.
\N(menurut Securitylab)
\NArah unik dalam pengembangan chatbot AI di Tiongkok
\NTiongkok maju pesat dalam uji coba kendaraan pintar yang terhubung
\NTiongkok Menjadi Pusat Inovasi dan Adopsi Fintech
\NTikTok janjikan investasi €12 miliar untuk bangun pusat data independen di Eropa
\NPemimpin 5 raksasa media sosial akan bersaksi di depan Senat AS
\NNegara-negara Eropa baru saja secara resmi mencapai kesepakatan baru tentang regulasi perangkat elektronik yang terhubung, menciptakan titik balik dalam perang keamanan siber.
Pada tanggal 30 November, negara-negara Uni Eropa secara resmi mencapai kesepakatan tentang aturan baru untuk melindungi perangkat elektronik (laptop, kulkas, aplikasi seluler, dan perangkat lain yang terhubung ke internet) dari ancaman keamanan siber.
Keputusan itu muncul di tengah meningkatnya jumlah serangan dan tuntutan tebusan di seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir.
Aturan yang diusulkan oleh Komisi Eropa pada tahun 2022, yang disebut Undang-Undang Ketahanan Siber, akan berlaku untuk semua produk elektronik yang dapat dihubungkan secara langsung atau tidak langsung ke perangkat lain atau Internet.
Peraturan UE yang baru memberlakukan persyaratan keamanan siber yang ketat pada desain, pengembangan, pembuatan, dan penjualan perangkat elektronik, termasuk perangkat keras dan perangkat lunak.
Produsen diharuskan menilai risiko keamanan siber pada produk mereka, memberikan komitmen kepatuhan terhadap standar, dan memberikan garansi atas cacat keamanan produk selama masa pakai yang diharapkan atau minimal lima tahun.
Produsen juga harus memberikan transparansi yang lebih besar tentang keamanan perangkat keras dan perangkat lunak kepada konsumen individu dan bisnis, serta melaporkan insiden cyber kepada otoritas setempat.
Importir dan distributor akan diharuskan untuk memeriksa secara ketat tingkat kepatuhan terhadap peraturan UE untuk produk yang mereka perdagangkan.
“Perangkat yang terhubung ke jaringan harus memiliki tingkat keamanan dasar saat dijual di Uni Eropa, yang memastikan bisnis dan konsumen terlindungi sepenuhnya dari ancaman siber,” tegas Jose Luis Escriva, Menteri Transformasi Digital Spanyol.
Komisi Eropa memperkirakan bahwa peraturan keamanan siber baru dapat menghemat biaya perusahaan hingga €290 miliar per tahun dalam mitigasi serangan siber, dengan biaya awal hanya €29 miliar.
(menurut Securitylab)
Arah unik dalam pengembangan chatbot AI di Tiongkok
Memanfaatkan pasar yang dibiarkan terbuka oleh OpenAI dan Google, perusahaan teknologi China memperoleh laba signifikan dari tren personalisasi dalam pengembangan chatbot AI.
Tiongkok maju pesat dalam uji coba kendaraan pintar yang terhubung
China telah memutuskan untuk mengizinkan pengujian kendaraan pintar yang terhubung di jalan-jalannya, menandai langkah menuju ambisinya untuk mendominasi pasar global.
Tiongkok Menjadi Pusat Inovasi dan Adopsi Fintech
Sektor Fintech China telah mengalami pertumbuhan luar biasa dalam beberapa tahun terakhir, membantu membentuk kembali cara layanan keuangan diberikan di negara tersebut.
TikTok janjikan investasi €12 miliar untuk bangun pusat data independen di Eropa
Di bawah peta jalan untuk membuat pengelolaan data pengguna Eropa transparan, TikTok telah berkomitmen untuk menginvestasikan 12 miliar euro untuk membangun pusat data baru di Eropa selama 10 tahun ke depan.
Pemimpin 5 raksasa media sosial akan bersaksi di depan Senat AS
Para CEO perusahaan media sosial besar seperti Meta, X, TikTok, Snap dan Discord telah dipanggil dan telah mengonfirmasi bahwa mereka akan berpartisipasi dalam sidang mendatang di hadapan Senat AS.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)