Pada pertemuan Desember 2023, para pejabat The Fed mempertahankan target suku bunga di 5,25-5,5%. (Sumber: Alamy) |
Berbicara di Konferensi Bronx EDC dan BICNY Regional Economic Outlook 2024 di White Plains, New York, Williams mengatakan The Fed telah melihat kemajuan dalam memulihkan keseimbangan ekonomi dan mengurangi inflasi. Namun, pekerjaan bank sentral belum selesai.
The Fed kemungkinan perlu mempertahankan kebijakan moneter ketat untuk beberapa waktu agar dapat sepenuhnya mencapai tujuannya dan hanya akan melonggarkan kebijakan ketika inflasi bergerak mendekati target 2%, katanya.
"Prospek ekonomi masih 'sangat tidak pasti'. Keputusan kebijakan moneter akan dibuat pada setiap pertemuan, berdasarkan data ekonomi yang masuk, prospek yang berkembang, dan keseimbangan risiko," tegasnya.
Pada pertemuan mereka di bulan Desember 2023, para pejabat mempertahankan target suku bunga mereka di 5,25-5,5%, sembari mengisyaratkan penurunan suku bunga di tahun 2024 di tengah spekulasi bahwa tekanan inflasi yang mereda akan terus mereda kembali ke target 2%.
Pertemuan tersebut telah mendorong pasar untuk mengevaluasi kembali kemungkinan penurunan suku bunga pada Maret 2024, pandangan yang masih dipegang banyak investor, bahkan ketika beberapa gubernur bank sentral berpendapat dalam beberapa minggu terakhir bahwa masih terlalu dini untuk mengatakan kapan penurunan suku bunga akan terjadi.
Presiden The Fed New York memprediksi inflasi akan turun menjadi 2,25% tahun ini dan 2% pada tahun 2025. Menurutnya, The Fed jelas berada di jalur yang tepat, tetapi masih jauh dari target stabilitas harga.
“Pengangguran bisa naik hingga 4% pada tahun 2024,” tambahnya.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)