
Mengatasi kesulitan
SEA Games ke-33 dipastikan berlangsung sangat sengit dengan hadirnya dua tim kuat, Thailand dan Indonesia, berdampingan dengan lawan tangguh seperti Malaysia dan Myanmar.
Tim Thailand masih menjadi "raja" futsal Asia Tenggara dengan sejarah panjang prestasi dan gaya bermain yang komprehensif. Tim dari "Negeri Pagoda Emas"—salah satu "raksasa" Asia dan peserta tetap Piala Dunia—adalah lawan terberat bagi tim Vietnam.
Selain itu, keunggulan kandang juga membuat Thailand sulit dikalahkan di turnamen ini. Sementara itu, Indonesia telah tampil kuat dalam beberapa tahun terakhir, memiliki banyak pemain muda berbakat yang bersaing dengan penuh semangat, dengan keunggulan fisik dan tenaga. Ini akan menjadi dua "gunung" besar yang harus diatasi tim Vietnam jika ingin bersaing memperebutkan medali emas.
Pelatih Diego Giustozzi berkomentar: “Indonesia dan Thailand akan menjadi lawan utama tim futsal Vietnam. Saya pikir tim futsal paling tangguh di SEA Games ke-33 adalah Indonesia. Mereka telah berkembang sangat pesat dan telah mengalahkan Thailand dalam pertandingan terakhir mereka. Sementara itu, Thailand memiliki keunggulan kandang dan mereka sangat ingin meraih posisi tertinggi.”
Di SEA Games ke-33, tim Vietnam akan bertanding dalam sistem kompetisi penuh, mengumpulkan poin dan peringkat bersama lawan-lawan mereka. Sesuai jadwal, pelatih Diego Giustozzi dan timnya akan bertemu Malaysia pada 16 Desember, Indonesia pada 17 Desember, Thailand pada 18 Desember, dan diakhiri dengan pertandingan melawan Myanmar pada 19 Desember. Sayangnya, tim Vietnam memiliki jadwal yang kurang menguntungkan karena harus bertanding selama 4 hari berturut-turut tanpa jeda.
Sementara itu, Thailand dan Indonesia sama-sama memiliki satu hari libur sebelum menghadapi Vietnam. Hal ini menjadi tantangan besar bagi staf pelatih dalam memperhitungkan, memastikan kekuatan fisik, dan pemulihan para pemain sebelum jadwal pertandingan yang padat ini.
Tim Vietnam harus bertanding selama empat hari berturut-turut. Pertandingan ketiga kami berakhir sekitar pukul 23.00, tetapi pertandingan berikutnya berlangsung pukul 15.00 keesokan harinya. Hal ini hanya menyisakan beberapa jam bagi para pemain untuk memulihkan diri dan mempersiapkan diri. Saya tidak puas dengan jadwal turnamen, yang merugikan para pemain. Namun, tim akan mengubahnya menjadi motivasi dan semangat juang. Kami akan memasuki turnamen tanpa alasan, dengan target kemenangan. Saya ingin melihat tim Vietnam bertanding dengan semangat juang tertinggi dan mengincar medali emas,” ujar pelatih Diego Giustozzi.
Sepanjang sejarah keikutsertaan di SEA Games, tim Vietnam belum pernah meraih medali emas. Pencapaian terbaik tim ini adalah meraih 2 medali perak di SEA Games 2011 dan 2013.
Dalam dua SEA Games terakhir, yaitu tahun 2017 dan 2022, tim ini berhasil meraih medali perunggu. Dengan performa impresif belakangan ini, terutama kemenangan sempurna di kualifikasi Futsal Asia 2026 pada bulan September, tim Vietnam diperkirakan akan bersaing ketat untuk meraih medali emas SEA Games untuk pertama kalinya.
Memecahkan "hausnya emas"
Seperti rekan-rekan mereka, tim futsal putri Vietnam belum pernah meraih medali emas di turnamen regional. Sepanjang sejarah partisipasi mereka di SEA Games, tim putri Vietnam telah meraih medali perak sebanyak 5 kali, yaitu pada tahun 2007, 2011, 2013, 2017, dan 2022. Dalam kelima kesempatan tersebut, tim ini selalu kalah dari Thailand.
Terakhir kali Futsal wanita dimasukkan dalam program kompetisi di SEA Games 31 pada tahun 2022, tim wanita Vietnam memiliki keuntungan bermain di kandang sendiri tetapi kalah 1-2 dari Thailand dalam pertandingan penentuan.
Para ahli mengatakan bahwa dibandingkan dengan tim putra, tim putri Vietnam memiliki peluang lebih besar untuk meraih medali emas SEA Games ke-33 ketika lawan utama mereka adalah tuan rumah Thailand. Dalam pertemuan terakhir di final Asia Tenggara 2024, pelatih Nguyen Dinh Hoang dan timnya menang 2-1 atas tim Thailand tepat di lapangan lawan.
Untuk mempersiapkan SEA Games ke-33, tim putri Vietnam telah berkumpul dan berlatih di Kota Ho Chi Minh sejak awal November. Tim ini memiliki waktu lebih dari 4 minggu untuk mempersiapkan SEA Games ke-33 dan saat ini sedang berlatih di Hangzhou (Tiongkok) serta memainkan 2 pertandingan persahabatan dengan tim futsal putri Tiongkok.
Ini adalah lokasi latihan yang familiar bagi para pemain putri Vietnam sebelum turnamen internasional, dan kali ini tim diharapkan memiliki persiapan yang matang sebelum berangkat ke Thailand. Inti kekuatan tim ini masih para pemain yang berpartisipasi dalam Kejuaraan Futsal Wanita Asia 2025.
Pelatih Nguyen Dinh Hoang mengatakan bahwa skuad saat ini merupakan kombinasi antara pengalaman dan pemain muda. Staf pelatih sedang melakukan penyesuaian gaya bermain dan kecepatan, dengan tujuan untuk perubahan positif, tidak hanya untuk SEA Games mendatang tetapi juga untuk tujuan jangka panjang.
Meskipun hanya ada sedikit tempat bermain internasional, tim putri Vietnam telah meninggalkan jejak di setiap turnamen yang diikutinya, seperti medali perak di SEA Games ke-31, Kejuaraan Asia Tenggara 2024, lolos babak kualifikasi, dan mencapai perempat final Kejuaraan Futsal Putri Asia 2025. Oleh karena itu, para penggemar sangat yakin bahwa tim putri Vietnam akan mengubah warna medali di SEA Games ke-33.
"Tim putri Vietnam bertekad mencapai final dan mengincar hasil terbaik di SEA Games ke-33. Kami akan berusaha sebaik mungkin mempersiapkan diri dengan baik untuk mencapai tujuan ini," ujar pelatih Nguyen Dinh Hoang.
Sumber: https://baovanhoa.vn/the-thao/futsal-va-giac-mo-vang-184810.html






Komentar (0)