Setelah badai dan banjir, banyak petani di wilayah Timur provinsi mengalami kerugian besar, tetapi mereka segera bangkit kembali dan mencari cara untuk mengurangi kerugian agar produksi dapat segera pulih.
Bapak Nguyen Van Khoa di kelurahan Dong Hoa memiliki 25 karung beras, 20 di antaranya terendam air akibat banjir. "Begitu air surut, saya membawa beras ke tempat kering untuk dijemur. Beras yang baru saja bertunas putih akan digunakan sebagai pakan ayam. Beras yang terendam air tetapi belum bertunas akan digiling menjadi pakan babi. Karena terjadi kerusakan di lahan pertanian, saya berusaha mengatasinya agar peternakan dapat segera dikembangkan," ujar Bapak Khoa.
Bagi para petani bunga dan kumquat di wilayah Tuy Hoa dan Binh Kien, meskipun kerusakannya sangat besar, alih-alih membuang bunga-bunga tersebut, banyak rumah tangga yang mencoba menyelamatkannya dengan harapan tidak kehilangan panen bunga Tet tahun ini.
![]() |
| Alih-alih menjual pohon, orang memanfaatkan sumber buah untuk mengurangi sebagian kerusakan yang disebabkan oleh banjir baru-baru ini. |
Bapak Nguyen Xuan Than di Kecamatan Binh Kien berkata: "Saya memiliki 15.000 pot kumquat, termasuk kumquat mini dan buah kumquat. Tepat setelah air surut, saya pergi ke ladang untuk memeriksa kondisi pohon. Untuk pohon yang akarnya sudah busuk dan tidak dapat diperbaiki, saya mencabutnya dan menyimpan potnya. Pohon yang masih berakar masih memiliki kesempatan untuk bertahan hidup, jadi saya memangkasnya dan terus merawatnya. Untuk buah kumquat yang masih hijau tetapi tidak dapat dijual untuk Tet karena bentuknya yang rusak, saya memetik buahnya untuk dijual ke toko minuman dan restoran...".
Kami bisa melihat kerusakannya, tetapi itu bukan berarti kami harus menyerah pada kebun kami. Berkat usaha kami selama beberapa hari terakhir, kebun kumquat telah sedikit pulih. Beban bagi petani kumquat seperti saya saat ini adalah utang bank. Panen kumquat Tet ini gagal, jadi kemungkinan untuk membayar kembali pinjaman bank sangat kecil. Saya berharap utang saya dapat dijadwal ulang, diperpanjang, atau diberikan pinjaman preferensial agar produksi dapat terus berkembang,” tambah Bapak Than.
Keluarga Bapak Pham Thanh Phong di Kecamatan Tuy Hoa lebih beruntung karena lebih dari 1.000 pot krisan masih tumbuh subur setelah banjir. Bukan karena kebun krisan miliknya tidak terendam banjir, tetapi karena dengan pengalaman bertahun-tahun, ia tahu cara merawat dan memulihkan tanaman tersebut.
![]() |
| Berkat perbaikan yang tepat waktu, banyak petani krisan masih mampu merawat kebun mereka. |
Menurut Pak Phong, untuk mengurangi dampak angin, sebelum badai, beliau memiringkan seluruh pot bunga ke satu sisi searah angin. Dengan begitu, tanaman tidak akan remuk atau cabangnya patah. Mengenai banjir, karena tanah di sini berpasir, banjir cepat naik dan surut. Begitu air surut, Pak Phong segera mendirikan pot dan membentuk kembali krisan dengan ajir bambu. Sambil terus menambahkan tanah dan pupuk ke dalam pot untuk mengganti nutrisi yang hilang.
"Faktanya, saat badai dan banjir baru-baru ini, saya tidak merusak pot krisan apa pun, saya hanya perlu membayar tenaga kerja dan pupuk tambahan," kata Bapak Phong.
Sumber: https://baodaklak.vn/kinh-te/nong-lam-nghiep/202512/nong-dan-tim-cach-giam-thiet-hai-sau-bao-lu-dc41e51/








Komentar (0)